Chan x Anne - To be Loved

75 11 15
                                    

"Setiap orang tu beneran berhak mencintai dan dicintai Bang,"

Junhee terkekeh. Versi bijak dari Yuchan tak muncul di sembarang waktu. Bahkan sebenarnya Junhee masih tak yakin kalimat tadi benar-benar keluar dari mulut adiknya.

"Coba lo tiap hari bijak kayak gini Chan, pasti semua cewek klepek-klepek," canda Junhee.

"Gue tiap hari sebijak ini di depan Suji, Bang. Nyatanya dia tetep nyantolnya sama Junyoung..."

"Yang suka sama kakak tingkat lo yang udah punya pacar, gitu?"

Dan anggukan Yuchan kembali membuat Junhee terkekeh.

Yuchan bukan tipikal adik yang dengan mudah mencurahkan isi hatinya. Andaikata hari ini Junhee tak mampir ke rumah mereka, tak melihat Yuchan yang termenung di balkon kamarnya, dan tak sedikit memaksanya untuk bercerita, pasti Junhee tak akan tahu hati Yuchan dirundung galau.

Yuchan jatuh hati pada Suji, teman masa kecilnya. Mereka sempat berpisah saat Suji pindah ke Bangkok dan baru saja bertemu tahun lalu karena kuliah di jurusan yang sama dan kampus yang sama pula. Tanpa mendengar pengakuan Yuchan pun Junhee sudah menyadari betapa bahagianya Yuchan bisa kembali bertemu dengan Suji.

Tapi kalau tentang Suji yang naksir pada Junyoung si ketua angkatan dan membuat Yuchan sedikit patah hati, Junhee baru mengetahuinya hari ini. Bahkan Junhee masih terkejut, tak menyangka orang seceria Yuchan ternyata tetap bisa bersedih.

Walaupun tak seterkejut mendengar fakta kalau Junyoung juga sedang menaksir kakak tingkat mereka yang sudah punya pacar.

Demi Tuhan otak Junhee sedikit kesulitan memproses kalimat 'Yuchan menyukai Suji yang menyukai Junyoung yang menyukai kakak tingkat mereka'.

"Terus lo nggak pengen bikin Suji suka sama lo?" tanya Junhee.

"Gue kalah jauh sama Junyoung, Bang. Mulai dari tinggi badan sampai otak, gue kalah semua. Gimana bisa gue ngalahin dia?" sahut Yuchan putus asa.

"Lah, gue bantet gini nyatanya bisa dapet pacar cantik, baik, keibuan, sayang pula sama gue, masa lo kagak?"

Yuchan menatap mata Junhee tajam. Dahinya mengerut sampai mata Yuchan memicing.

"Lo pake pelet buat dapetin Kak Haein, kan?"

Plak!

"Bangke,"

Yuchan mengusap-usap keningnya yang baru saja ditepuk penuh 'cinta' oleh Junhee. Tampak semburat merah muncul di sana layaknya pipi yang merona.

Bedanya yang ini terasa sedikit nyeri.

"Ya balik lagi kek yang gue bilang tadi Bang, semua berhak dicintai dan mencintai. Suji berhak suka sama Junyoung dan berhak juga gue sukai. Kalau dia patah hati, ada gue yang siap nyembuhin," Yuchan terdengar pasrah.

"Suji patah hati lo yang nyembuhin, kalo lo yang patah hati siapa yang nyembuhin?"

Yuchan membuang muka dan mendengus kasar. Kadang-kadang di saat seperti ini lah Yuchan ingin melempar kakaknya jauh-jauh.

Tok tok tok!

"Eh anak Daddy udah bangun tidur ternyata! Sini-sini Daddy gendong..."

Junhee langsung menghampiri balita dalam gendongan Haein, tunangannya sekaligus tersangka pengetuk pintu. Yuchan hanya membalikkan badan dan menyaksikan pemandangan itu sambil tersenyum pahit.

Mau iri tapi Abang sendiri.

"Kamu belum cuci tangan ih!" omel Haein sambil menghindari Junhee yang berusaha mengambil Gyulhan dari dekapannya. "Yuchan ditungguin Anne di ruang tamu, katanya mau les," lanjut Haein.

Broken InsideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang