Ungjae x Chaesol - Runaway

44 9 18
                                    

Chaesol melirik semangkuk bakmi kuah di atas meja. Uap panasnya masih mengepul, jelas saja karena belum ada lima menit sejak dituang dari bungkusnya.

Tapi Chaesol tak berminat untuk melahapnya. Ia sama sekali tak berselera walaupun ia belum makan sedikitpun sejak siang tadi. Di pikirannya hanya ada Ungjae dan segala macam kalimat yang keluar dari mulutnya.

Semua berawal dari Janey menelepon Ungjae setengah jam lalu. Ponsel Ungjae ada di atas dashboard, sementara si pemilik masih mengantre bakmi. Chaesol sebagai satu-satunya orang di dalam mobil pun keluar dan membawakan ponsel Ungjae.

Tapi Ungjae hanya menerima ponselnya, bukan panggilan masuknya.

Chaesol panik. Ia tahu Janey adalah tipikal pacar pencemburu. Terlebih lagi ada banyak orang yang tahu Chaesol pulang diantar Ungjae, makin ditutupi jelas Janey makin mengamuk.

"Angkat Jae, paling nanyain lo di mana doang,"

"Gue udah bilang ke dia gak usah interogasi gue malam ini,"

"Lah Janey kan pacar lo Ungjae, wajar dia pengen tahu,"

"Enggak, bentar lagi jadi mantan,"

Saat mendengar kalimat Ungjae, Chaesol langsung menghela napas dan kembali masuk ke mobil. Ia butuh waktu untuk menenangkan diri.

Semua tahu Ungjae itu playboy kelas kakap yang selalu berhasil mendekati wanita manapun yang ia mau, tapi hampir tak ada yang tahu hubungan Ungjae dan Chaesol selalu lebih dari sekadar 'teman'. Chaesol tak pernah menjadi orang ketiga dalam hubungan-hubungan Ungjae dengan mantan kekasihnya, namun Chaesol lah tempat Ungjae kembali saat ia 'kosong'.

Kepanitiaan ospek lah yang membuat semuanya seakan terbongkar. Mereka berdua ada dalam divisi acara, divisi yang mengharuskan setiap anggotanya saling menjaga chemistry yang baik demi terciptanya susunan rangkaian kegiatan yang sempurna. Namun jelas chemistry Ungjae dan Chaesol ada di level yang berbeda. Kemana-mana selalu berdua, tak jarang asyik dalam dunia mereka sendiri, semua yang mereka lakukan jelas mengundang desas-desus manusia penggosip.

Rengganglah hubungan Ungjae dan Janey.

"I'm fucking serious, Chae. Gue mending friendzoned bertahun-tahun sama lo daripada harus nanggepin Janey yang ngekang gue terus menerus,"

Ungjae mengatakan itu saat kembali ke mobil dengan bakmi kuahnya. Chaesol pura-pura tak mendengar dan memilih diam sambil menatap kendaraan lain yang melintas.

Atau lebih tepatnya pura-pura tak pernah mendengar kalimat itu sebelumnya.

Ya, Ungjae selalu mengatakan hal yang sama saat ia putus dari kekasihnya dan kembali pada Chaesol, tapi pada akhirnya Ungjae tetap mendapatkan gadis lain untuk dipacari.

"Gue capek," Chaesol mengatakannya sambil mendengus.

"Istirahat Chae, ospek dan segala evalnya udah kelar. Lo bisa molor sampe siang."

"Bukan capek yang itu. Gue capek nanggepin lo yang selalu jadiin gue tempat pelarian,"

"Enggak, lo tempat gue pulang. Lo cukup bilang mau nerima gue dan detik itu juga gue bakal jadi milik lo selamanya,"

Memang Chaesol yang selalu menolak Ungjae. Chaesol lah yang tak pernah memberi jawaban yang jelas. Chaesol yang tak mau terikat pada Ungjae walaupun kenyataannya mereka berdua telah terikat sejak lama.

Ungjae mengantar Chaesol sampai di depan unit apartemennya. Tak lupa bakmi yang tadi dibelinya diberikan pada gadis cantik itu. Sudah tengah malam, wajar tak ada satu pun orang yang terlihat melintas.

"Lo pasti ngelarang gue buat masuk kan?" tanya Ungjae saat Chaesol membuka pintu.

"Emang kenapa?"

Ungjae langsung mendorong Chaesol sampai menabrak dinding. Chaesol kaget, terlampau kaget sampai ia tak bereaksi saat bibir Ungjae menyambangi setiap bagian dari wajahnya. Ungjae baru berhenti saat Chaesol menepuk-nepuk dadanya.

"Kalo lo pikir lo menderita karena ngerasa jadi pelarian, maka lo harus tahu gue juga menderita karena cewek yang gue cintai nggak pernah ngasih gue kejelasan. Bahkan walaupun gue pacaran dengan orang lain, hati gue tetep ada buat dia,"

Chaesol tak menyahut apa-apa saat Ungjae mengatakan itu semua. Ia juga tetap diam di tempatnya saat Ungjae seenaknya masuk ke dapurnya, mengambil mangkuk, menuangkan bakmi ke dalamnya, lalu meletakkannya di meja makan. Ungjae langsung keluar, namun pria itu berhenti di depan pintu dan kalimat yang keluar dari mulutnya sebelum ia pergi membuat hati Chaesol makin mencelos.

"Cewek itu lo, Chaesol. Selalu lo yang ada dalam hati dan pikiran gue,"

Chaesol kini masih terdiam, tenggelam dalam pikirannya sendiri. Lamunannya pecah saat ada pesan masuk ke ponselnya.

Sayangnya pesan itu membuat perasaannya makin tak karuan.

Ungjae
Gue udah putus dari Janey.

~DONE~

wagelaseh ungjae minta dislepet, mulai dari lagu sampe dandanan keren gini😍😍😍😍😍😍😍😍😍

Broken InsideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang