Nari x Sungjun - Light

33 10 14
                                    

"Kok bisa milih bunuh diri ya?"

"Iya, imannya nggak kuat. Pasti nanti masuk neraka,"

"Tapi keluarganya kok bisa nggak tahu dia punya masalah? Masa keluarga sendiri malah nggak sadar?"

"Ssst! Pelan-pelan! Itu anaknya ada di sana nanti kedengeran!"

Nari hanya bisa meringkuk di dekat peti. Bohong jika ia tak mendengar semuanya, namun ia pun tak bisa membantah. Hampir semua yang dikatakan wanita-wanita paruh baya itu memang benar.

Bunuh diri dan tak ada yang tahu apa alasannya.

Nari menoleh ke arah foto ayah dan ibunya di atas peti. Pasangan paruh baya itu ditemukan meninggal tadi malam dalam mobilnya, keracunan gas.

Dan ya, memang bunuh diri.

Nari tak akan membantah apapun yang dikatakan orang-orang. Toh memang tak ada yang baik dalam sebuah kasus bunuh diri, kan? Mereka hanyalah pengecut yang lari dari kehidupan dan meninggalkan lubang besar dalam hati orang-orang yang menyayangi mereka.

Dan aib.

Dan gunjingan.

Dan tekanan untuk mereka yang masih hidup.

Tak ada yang bisa mengerti rasa bersalah yang menghantui Nari. Rasa bersalah karena tak bisa melindungi orang tuanya, rasa bersalah karena tak menyadari ada yang salah sejak awal, rasa bersalah karena Nari tak sempat mengucap maaf pada mereka, semua bercampur aduk dan memaksa masuk dalam hati Nari yang rapuh.

"Katanya lagi berantem sama anaknya,"

Nari berusaha menutup telinganya. Ia tak kuat lagi. Ia menyembunyikan wajahnya di antara lutut dan semakin meringkuk.

"Iya, katanya anaknya nggak mau dijodohin,"

"Bukan cuma itu Jeng, katanya anaknya itu udah punya pacar, tapi almarhum nggak setuju, makanya berantem,"

"Duh dasar anak durhaka, dulu sok nolak, udah begini baru nyesel,"

"Saya turut berduka cita,"

Nari mengangkat wajahnya. Wanita-wanita penggosip itu juga mendadak terdiam. Orang-orang juga menoleh ke arah pria yang kini berdiri di hadapan Nari. Suaranya memang cukup keras untuk didengar seisi rumah duka ini.

"Almarhum dan almarhumah orang baik. Mereka juga sangat menyayangi anda, seperti anda menyayangi mereka,"

Suara pria itu masih sama kerasnya, namun para wanita penggosip tadi mendadak menundukkan kepala. Sepertinya mereka merasa tersindir.

"Anda... Siapa?" tanya Nari parau.

Nari memang tak mengenalnya. Pria berkemeja putih ini terlihat terlalu sederhana sebagai orang kantoran, namun juga terlalu rapi untuk ukuran pengangguran. Ia hanya tersenyum manis pada Nari dan berlutut di hadapan Nari.

"Anda boleh bahagia. Orang-orang melihat apa yang bisa mereka lihat dari luar, mereka tidak pernah benar-benar berusaha tahu apa yang terjadi di dalam sana,"

Pria itu menggenggam jemari Nari erat-erat. Senyumnya belum hilang dari tempatnya.

"Anda tidak berjuang sendirian,"

Pria itu kemudian bangkit dan berdiri tegak. Ia membungkuk ke arah peti, cukup lama sampai Nari sendiri sedikit kebingungan.

Namun Nari tak merasa asing dengan suaranya. Ia merasa pernah mendengar suara pria ini, entah kapan dan di mana. Nari juga merasa ada yang lega dalam hati saat mendengar suaranya, entah apa.

Tidak, Nari tak benar-benar tidak mengenalinya. Ada satu nama yang muncul dalam benaknya, namun Nari pun tak tahu bagaimana cara membuktikannya.

"Anda siapa?" tanya Nari sekali lagi.

"Saya... Bagian dari anda di saat gelap datang," pria itu berbalik. "saya permisi,"

"Sungjun?"

Langkah pria itu terhenti. Ia hanya menoleh sedikit dan mengatakan sesuatu yang membuat hati Nari terasa lebih hangat. Sesuatu yang membuat Nari tahu ia bisa kembali bangkit apapun yang terjadi, tanpa peduli tanggapan orang lain seperti apa.

"Gue nggak pernah pergi jauh kok Na,"

~DONE~

~DONE~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masih inget SungjunxNari-Fight? Ini lanjutannya😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masih inget SungjunxNari-Fight? Ini lanjutannya😂

atas dasar memaksa sekaligus ingin memberitahu orang-orang untuk JANGAN PERNAH nyari penyebab meninggalnya seseorang karena CUMA pengen tau AJA, maka terciptalah cerita ngambang ini.-.
Harusnya masuk love season sih, tapi gapapalah masukin sini.

Dan ya, ini pengalaman seseorang yang deket banget sama aku. Ada salah satu keluarganya yang meninggal atas alasan yang sama dan banyak yang bergunjing.
Ya bayangin aja ya, kamu lagi sedih dan juga merasa bersalah karena ngerasa nggak bisa menyelamatkan keluarga sendiri, eh malah denger gosip gak enak.

Dan mengapa pakai NarixSungjun? Karena plot mereka di fight emang sangat terbuka untuk dilanjutkan dan cara mereka pisah di sana kan gaenak banget tu, so let me try to make it better

Broken InsideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang