Farhan x Bella - Letting Go

29 4 5
                                    

Make sure to play the music :)
~~~~~

"Kamu... Sejak kapan ada di situ?"

Farhan mendongakkan kepalanya dan buru-buru berdiri. Bella kini ada di hadapannya dengan tatapan yang benar-benar tak ingin dilihat Farhan saat ini.

Bahkan walau hanya dibantu sinar lampu jalan yang temaram, Farhan tahu wajah cantik itu menatapnya khawatir.

"Belum lama kok, mumpung aku nggak ada jadwal operasi malem ini," jawab Farhan.

"Mau masuk? Ayah sama Bunda kayanya juga lagi di dalem, udah lama kamu nggak ketemu mereka kan?" tawar Bella canggung.

Ya, tentu saja canggung. Sudah lewat seminggu sejak Bella meminta mereka mengundurkan tanggal pernikahan, lewat seminggu pula sejak mereka saling menghindar.

Karena alasan itu pula Farhan memutuskan untuk membuang egonya dan datang ke rumah Bella walaupun kemudian hanya duduk di depan pagar hampir setengah jam.

"Nggak usah, aku cuma mau ngomong sama kamu," jawab Farhan.

"Di sini?" tanya Bella.

"Iya, di sini,"

"Kamu bukan mau minta aku nggak ngundurin pernikahan kita kan?"

Farhan menggelengkan kepalanya. Dalam hati ia bersyukur lampu jalan tak benar-benar terang sehingga ia tak bisa melihat wajah Bella dengan jelas, sehingga ia tak perlu melihat reaksi Bella setelah mendengar jawabannya.

Kata-kata yang akan keluar dari mulutnya bukanlah kata-kata baik hati.

"Let's end it, Be," ucap Farhan tegas.

Farhan tahu Bella akan terkejut dan reflek menutup mulutnya. Kebiasaan kecil itu tak akan pernah dilupakan oleh Farhan.

"Why?" lirih Bella, yang termasuk dalam ekspektasi Farhan.

"You deserve... A better man?" jawab Farhan justru penuh retorika. "aku brengsek, Be. Cuma mundurin pernikahan nggak akan bikin aku jera,"

"Terus kamu kira putus jadi solusi terbaik buat kita?"

"If that will help you find a better man, why not?"

"Then?"

"Then I'll try hard to be that one man. Aku bakal berusaha dapetin kamu lagi setelah aku jadi pria yang benar-benar baik, yang pantes buat kamu,"

"Gimana kalo ternyata orang itu bukan kamu?"

Farhan tersenyum. Ia mendekatkan diri pada Bella yang menundukkan kepala dalam-dalam. Ditangkupnya kedua pipi Bella.

"Berarti itu hukuman yang pantes aku terima karena udah nyia-nyiain kamu,"

Seluruh badan Bella bergetar hebat. Demi Tuhan ia benar-benar mencintai lelaki di hadapannya ini. Meminta tanggal pernikahan mereka diundur pun sudah menyiksa dirinya sendiri, apalagi berpisah dengan jaminan yang abu-abu.

Manusia mana yang bisa menjamin seratus persen Farhan akan benar-benar kembali padanya jika Bella mengiyakan permintaan ini?

"Aku nggak mau bertaruh, Han," ucap Bella. "kalau kamu emang brengsek, gimana bisa aku bertahan selama ini?"

"Mungkin kita bisa nyari tahu jawabannya setelah kita bener-bener pisah?"

Bella putus asa. Ia sadar keputusan Farhan kali ini benar-benar bulat.

"Ayo mulai dari awal, dari waktu kita belum kenal satu sama lain sampai pelan-pelan jadi nggak bisa dipisahin,"

Tangis Bella benar-benar pecah saat Farhan memeluknya. Pelukan Farhan kali ini terasa lebih erat dari biasanya.

Atau mungkin karena Bella sudah merindukan Farhan lagi.

"Maaf, aku lagi-lagi nyakitin kamu. Aku pamit,"

Farhan benar-benar melangkahkan kakinya menjauh dari Bella dan memasuki mobilnya. Wanita cantik itu masih berdiam di tempatnya, sama sekali tak bergerak. Ia justru menatap Farhan lamat-lamat.

Lima menit mereka saling menatap sebelum akhirnya mobil Farhan bergerak memutuskan tatapan mereka.

Juga status yang selama ini melekat pada diri, pada hati mereka yang terdalam.

~DONE~

Dengan Mas Farhan dan Teh Bella yang sama.

Salahkan mas sungjin yang kalo nyanyi lagunya jadi beratus-ratus kali lebih sakit :'(

Broken InsideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang