💖18

1.3K 112 27
                                    

Sarah sudah berhasil meredakan amarah Shakila. Kini mereka tengah berada di tanjung Benoa. Juan sibuk dengan mencoba berbagai jenis water sport,Rendy masih sibuk meluluhkan Shakila. Sedangkan Sarah dan Adit memilih menyebrang ke pulau penyu. Kini mereka berdua tengah berada di atas kapal. Sesekali Adit mengabadikan pemandangan yang menurutnya bagus dengan kamerannya. Bidikan kamera Adit mengarah pada Sarah yang terlihat tersenyum begitu ceria seraya mengulurkan tangannya mencoba menyentuh air laut. Tanpa Adit sadari bibirnya kembali melukis senyuman. Adit memandang hasil Fotonya. Jika di lihat Sarah cukup cantik dalam tangkapan kamera Adit ya meskipun akan sangat jauh jika di sandingkan dengan Davina.
Mereka pun telah sampai. Sarah turun lebih dulu di susul Adit dan penumpang lainnya. Mereka pun berkeliling melihat penangkaran penyu serta hewan-hewan lainnya seperti iguana,ular dan banyak lainnya. Seperti Biasa Adit akan mengambil gambar yang menurutnya bagus.
"Sini aku Fotoin" ucap Sarah menawarkan untuk bergantian memfoto Adit.
"Ngga usah. Ngga suka foto" ucap Adit. Sarah mengambil kamera Adit.
"Udah sini kamu kan harus punya laporan kalau kamu ikut juga" ucap Sarah. Adit pun hanya dapat menurut. Ia menggendong Iguana di tangannya.

"Senyum dong" ucap Sarah dan dengan canggung Adit pun berusaha untuk senyum.

"Yups.. oke" ucap Sarah setelah mengambil beberapa Foto. Sarah pun menunjukan hasil Fotonya.
"Bagus kan?" Ucap Sarah. Adit hanya mengedikan bahunya. Mereka pun berpindah tempat.

"Brivta itu siapanya kak Rendy?" Tanya Sarah.
"Mantan pacarnya" ucap Adit
"Pantesan Shakila marah banget"ucap Sarah. Adit pun hanya mengangguk saja.
"Kamu udah lama kenal Brivta?" Tanya Sarah lagi.
"Dari SMP" saut Adit lagi singkat
"Euhm lama juga ya" ucap Sarah
"Begitulah" saut Adit mengakhiri percakapan di antara mereka.
***
Setelah puas bermain-bermain di tanjung Benoa. Mereka melanjutkan perjalan mereka untuk menonton pertunjukan tari Kecak. Hanya juan yang berganti pakaian karna bajunya yang basah. Rendy dan Shakila sudah terlihat berbaikan. Mereka duduk berdampingan bersiap menonton pertunjukan. Adit duduk di paling pinggir dekat tangga,lalu ada Sarah di sampingnya di susul oleh Juan,Shakila dan Rendy.
Sarah menoleh ke arah Adit,Ia melepas kaca mata hitam Adit.
"Ini sudah cukup gelap untuk kamu pakai kaca mata hitam" ucap Sarah dan tersenyum. Adit hanya mengedikan bahunya. Mereka pun menyaksikan pertunjukan tari khas bali itu. Namun tiba-tiba saja Adit melonjak kaget ketika seseorang yang berperan sebagai Anoman melompat kearahnya dan kepada para penonton lainnya yang tentu mengundang banyak sekali gelak tawa di dalamnya termasuk Sarah.
Baik Sarah,Shakila,Rendy ataupun Juan masih tak berhenti menertawai Adit bahkan hingga mereka makan malam bersama.
"Apa kalian mau terus tertawa?" Ucap Adit yang merajuk.
"Kalau orang lain yang menjerit kaget akan biasa saja. Tapi lu yang jerit seorang Adit. Praditya Pradipta gitu" ucap Juan. Shakila bahkn tertawa hingga tersedak berkali-kali.
"Gua juga manusia kali"ucap Adit
"Oh manusia. Baru tau gua" ledek Rendy
"Tapi serius lucu banget dit" ucap Shakila
"Benaran dah dit. Ngeliat lu kaget dan ngejerit gitu lebih seru di bandingin nonton konser SNSD" ucap Juan
"Udah-udah kasian Adit" ucap Sarah namun terlihat Sarah pun mencoba menahan tawanya. Adit melirik ke arah Sarah.
"Mau ketawa juga? Udah ketawa aja" ucap Adit.
"Engga. Aku diem dari tadi" ucap Sarah. Adit hanya dapat pasrah menjadi bulan-bulanan temannya.
Selesai makan malam mereka pun memutuskan untuk kembali ke hotel.
Sarah menempelkan ponselnya pada telingannya kemudian Ia keluar dari kamar hotelnya,berjalan menuju kamar Adit,juan dan Rendy lalu mengetuk pintu kamar mereka. Juan membuka pintu kamarnya dan menemui Sarah.
"Ada Apa?" Tanya Juan
"Adit mana? Davina nanyain" ucap Sarah. Juan pun dengan iseng mengambil ponsel Sarah. Mengubah menjadi mode speaker lalu berpura-pura menjadi Adit.

Juan:Halo
Davina:mana Adit?
Juan:Ini aku
Davina:bohong! Aku hafal suara Adit ku! Berikan telfonnya pada Adit ku sekarang!

Adit yang ada di belakang Juan pun mengambil ponsel tersebut,mematikan mode speaker lalu menempelkan pada telingannya. Adit keluar dari kamar di ikuti oleh Sarah. Adit berjalan menuju balkon hotel dan Sarah tetap mengekorinya. Samar-samar Sarah dapat mendengar percakapan Adit dan juga Davina. Namun Sarah memilih untuk tak peduli. Adit pun memutuskan panggilan telfonnya. Ia menyerahkan ponsel Sarah pada Sarah yang berdiri di sampingnya.

No Doubt,Just Love!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang