💖36

1.3K 109 36
                                    

Sudah Satu minggu mereka berempat mengeksplor pulau dewata itu. Davina selalu tau caranya membuat Sarah terluka. Ia bahkan tak segan-segan meminta Sarah memfoto dirinya dan Adit di tempat kenangan Sarah dan Adit. Adit hanya dapat mengikuti kemauan Davina meskipun sungguh hatinya menolak.
Mereka ber empat berada di sebuah restaurant mewah yang dulu di jadikan tempat untuk Adit mengatakan cintanya kepada Sarah. Cafe itu di reservasi hanya untuk 4 orang saja.
Davina berdiri di dekat kolam renang. Tangannya mengusap bahunya yang terbuka karna dress yang Ia pakai. Davina begitu cantik malam ini,namun wajahnya tak menunjukan sedikit pun kebahagian. Ia hanya terus menatap kosong entah pada apa.
Sarah menghampiri Davina.

"Hei makanan sudah siap" ucap Sarah. Davina tersenyum miris.

"Bagaimana rasanya makan berdua di sini dengan segala persiapan yang di siapkan Adit untuk mu?" Tanya Davina yang masih belum menatap Sarah.

"Ah.. biasa saja. Kamu tau kan saat itu aku dan Adit hanya sedang menguji restaurant paling romantis untuk bahan penrlitian ku?" Ucap Sarah. Davina mengangguk.

"Ah.. Adit juga pernah bilang bahwa dia akan menyiapkan ini untuk melamar kamu nanti" ucap Sarah lagi.

"Benarkah? Apa dia juga akan melamarku di tengah lilin-lilin kecil yang menyala dan membentuk hati?" Ucap Davina.

"Iya.. Adit akan menyiapkan itu untuk kamu. Dia juga minta pendapat aku tempat romantis lainnya" ucap Sarah. Davina tersenyum lagi dan kini menatap Sarah.

"Berhentilah.. apa kamu tidak lelah?" Ucap Davina. Sarah menatap Davina bingung. Ia sungguh tak tau apa maksud Sarah.

"Berhentilah..dia hanya bosan pada ku. Karna itu dia lari pada mu" ucap Davina. Sarah pun menatap Davina dengan terkejut.

"Vin.. ini apa sih maksudnya aku tidak mengerti" ucap Sarah

"Sama.. aku juga tidak mengerti. Aku tidak mengerti mengapa kalian sampai hati membohongi ku" ucap Davina

"Kamu salah paham Davina.. aku dan Adit hanya berteman. Kamu sendiri kan yang meminta aku untuk menjaga Adit" ucap Sarah mencoba menjelaskan.

"Aku juga berharap ini hanya salah paham. Aku berharap dinner kalian di malam aku kecelakaan itu hanya salah paham,aku berharap semua ucapan cinta Adit ke kamu hanya sebuah salah paham. Aku juga mau itu semua hanya Salah paham" bentak Davina.

"Kenapa Sar? Kenapa lu ngelakuin itu ke gua.. kenapa?" Ucap Davina lagi.

"Sejak kapan kamu tau?" Ucap Sarah

"Apa itu masih penting? Bukankah harusnya gua yang tanya...sejak kapan kalian ngekhianatin gua? Hah?" Ucap Davina

"Jadi kamu sengaja bersikap baik ke aku? Jadi semuanya hanya pura-pura ? Kamu sengaja membuat ku berada di antar kamu dan Adit? Semua itu buatan mu davina?" Ucap Sarah

"Ya.. semua itu cara gua buat nyadarin lu! Buat bikin lu tau dimana posisi lu! Agar lu sadar kalau Adit itu punya Gua" bentak Davina

"Harusnya aku udah tau kalau kamu memang ngga pernah tulus Davina." Ucap Sarah

"Tolong lepasin Adit Sar.. tolong. Gua akan kasih apapun yang lu mau? Lu mau apa? Uang? Rumah? Mobil? Lu mau nyokap lu? Lu mau dava? Fero? Gua akan kasih semuanya sar.. tapi tolong lepasin Adit." Ucap Davina

Sarah tersenyum miris. Ia tak percaya dengan ucapan Davina.

"Apa menurut mu aku serendah itu? Apa menurut mu semua uang mu bisa membeli apapun yang kamu mau? Engga Davina.. engga uang kamu selamanya ngga akan bisa beli hati Adit dan aku.. aku ngga akan pernah menyerah untuk Adit." Ucap Sarah.

No Doubt,Just Love!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang