💖24

1.3K 123 39
                                    

Setelah mengistirahatkan dirinya beberapa hari dan setelah di nyatakan benar-benar pulih Davina pun di izinkan untuk kembali berkatifitas,kuliah merupakan salah satunya. Seperti pagi ini dengan ceria Davina pun menghabiskan sarapannya.

"Tumben semangat banget kuliah" ledek Dava

"Seneng ya mau ketemu Adit di kampus" ucap Sarah lembut lalu memberikan kotak makan untuk Davina.

"Thank you" ucap Davina riang.
"Sebenernya ngga cuma karna itu sih. Tapi karna hari ini Adit akan jemput aku" ucap Davina

Sarah pun mengangkat wajahnya yang cukup terkejut.

"Bareng sekalian ya Sar. Dari pada bawa banyak mobil. Lagi juga plat mobil kanu ganjil kan. Hari ini kan genap" ucap Davina

"Euhm ngga usah.. vin" ucap Sarah gugup.

"Udah ngga papa" ucap Davina

"Tumben kamu baik sama Sarah. Kamu mau ngerjain Sarah ya?" Sergah Dava yang langsung mendapatkan pukulan ringan dari Mira.

"Kamu ah.. kalau ngomong jangan gitu sama adiknya" ucap Mira

"Tau nih!" Ucap Davina.

Pembantu Davina pun menghampiri mereka.
"Maaf bu,den,non ada den Adit di ruang tamu" ucap Minah.

Davina pun tersenyum lebar.

"Adit udah dateng mbok?" Ucap Davina dan akan keluar namun di tahan Mira.

"Minum dulu obat mu. Biar Sarah yang suruh Adit masuk." Ucap Mira. Davina mengkrucutkan bibirnya namun Ia duduk menurut.

"Neng, tolong temui Adit ya. Ajak sarapan saja." Ucap Mira lembut kepada Sarah. Ia mengusap lengan putrinya itu. Meskipun sebenarnya Sarah tak mau,Sarah pun hanya bisa menurut.
Mira pun membuka obat-obatan yang masih harus di minum Davina.

Sarah menemui Adit yang masih berdiri. Melihat beberapa foto yang ada di sana.

"Duduk dulu dit" ucap Sarah. Adit menoleh kemudian tersenyum melihat siapa yang menemuinya.

"Hei" sapa Adit. Sarah tak membalas sapaan Adit Ia hanya berdiri di samping Adit dan ikut menatap foto-foto disana.

"Davina masih minum Obat" ucap Sarah. Adit pun mengabaikan ucapan Sarah. Ia sungguh tak peduli dengan apa yang di lakukan Davina.

"I miss you" ucap Adit kepada Sarah. Sarah membelalakan matanya lalu menoleh keselilingnya.

"Jangan Gila! Bagaimana jika ada orang yang dengar"bisik Sarah

"Ayo keluar kota lagi. Bilang saja ada tugas." Ucap Adit.

"Dit," ucap Sarah dan menatap Adit. Adit ikut menatap Sarah.

Dari kejauhan Davina pun menatap mereka. Cara Adit menatap Sarah sungguh sangat melukai hatinya. Bagaimana mungkin kedua orang itu tetap bisa bersikap seperti tak ada apapun di hadapannya.

"Dit.. " ucap Sarah
"Kenapa kamu mau menyerah lagi?" Ucap Adit. Sarah menghela napasnya.
"Aku tidak bisa terus seperti ini Adit." Ucap Sarah
"Lalu kamu mau meninggalkan ku?" Tanya Adit masih dengan suara berbisik.
"Adit.." ucap Sarah lagi. Ia sungguh tak tau harus mengatakan apa lagi.
"Hei.. dengarkan aku. Everythings gonna be oke." Ucap Adit yang menggenggam tangan Sarah.

Air mata Davina melesat jatuh begitu Saja. Adit bahkan tak pernah memperlakukannya selembut itu. Davina menggelengkan kepalanya dengan cepat Ia menghapus air matanya. Tidak,Ia tidak akan pernah bisa melepaskan Adit. Adit pasti mencintainya,Adit hanya bosan. Yah,Sarah hanya tempat untuk Adit yang sedang merasa bosan pada akhirnya Adit hanya akan menjadi miliknya.

No Doubt,Just Love!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang