💖21

1.3K 108 21
                                    

Sarah dan Adit berjalan beriringan menuju kamar hotel mereka.

"Masuklah" ucap Adit. Sarah mengangguk dengan canggung.

"Good night, see you" ucap Adit.

"Emm.. eng..night see you too" ucap Sarah gugup dan masih tak berani menatap Adit.

"Kamu kenapa?" Tanya Adit. Sarah menggeleng dengan cepat.
Adit tersenyum menatap tingkah lucu Sarah. Ia mengusap kepala Sarah lembut dan penuh kasih sayang.

"Tidur yang nyenyak ya dan buang pikiran-pikiran negativ di kepala mu ini" ucap Adit

Sarah mengangguk dengan cepat.

"Kamu kenapa sih? Lucu banget tau ngga" ucap Adit

"Aku malu"ucap Sarah

"Malu kenapa?" Tanya Adit

"Tidak menyangka Adit akan menyukai aku juga" ucap Sarah

"Sudah aku bilang buang pikiran negativ mu itu. Sudah sana masuk" ucap Adit.

"Makasih Adit" ucap Sarah. Adit pun mengangguk. Sarah meninggalkan Adit dan masuk ke dalam kamarnya.

***
Davina sedang duduk di pinggir kolam renang kakinya Ia masukan ke dalam air. Sesekali Ia memandangi ponselnya yang memiliki latar belakang foto dirinya dan juga Adit. Benar-benar tak ada panggilan atau pesan dari Adit. Davina mengembung-ngembungkan pipinya sendiri. Ia mendongak menatap langit yang hanya di isi oleh Bulan.

"Apa kau bisa melihat Adit sekarang?" Tanya Davina entah pada siapa.

"Sedang apa dia?" Tanya Davina lagi.
Davina menggerak-gerakan kakinya di dalam air.

"Sudah gila nona bicara dengan Bulan?" Tanya Dava dan duduk di samping Davina.

"Adit lagi apa ya kak?" Tanya Davina
"Mungkin sedang merindukan mu juga" ucap Dava.
"Apa mungkin seperti itu?" Tanya Davina
"Kamu meragukannya?" Tanya Dava. Davina menggelengkan kepalanya.

"Tidak, aku tidak pernah meragukannya."ucap Davina

"Benarkah? Bagaimana jika saat ini Adit sedang selingkuh? Atau bagaimana saat ini adit berada di club malam terua dekat-dekat dengan banyak wanita" ucap Dava. Davina memukul lengan Dava.

"Memangnya Adit itu seperti mu! Dia tidak akan melakukan itu!" Ucap Davina. Dava tersenyum menatap Davina.

"Memangnya seperti apa Adit mu itu?" Tanya Dava

"Adit? Adit itu pria yang baik,dia tampan,pintar dan Adit itu sayang pada ku. Ya meskipun sikapnya memang dingin. Tapi tidak apa pria hebat seperti Adit memang harus seperti itu. Adit ku tidak akan pernah mengkhianati ku" ucap Davina

"Apa Adit pernah mengatakan dia menyayangi mu?" Tanya Dava. Davina menatap Dava sesaat lalu kemudian menggelengkan kepalanya.

"Lalu dari mana kamu yakin dia menyayangi mu?" Tanya Dava.

Davina menatap Dava dengan saksama. Tiba-tiba saja matanya berkaca-kaca. Davina tak tau harus memberikan jawaban apa untuk pertanyaan Dava.

"Aku hanya tau! Pokoknya aku tau Adit sayang pada ku!" Ucap Davina galak.

"Iya.. iya dia sayang pada mu. Ya pria gila mana yang akan bertahan pada mu jika dia tidak sayang pada mu" ucap Dava. Davina mengangguk membenarkan.

"4 jam menuju ulang tahun mu. Apa yang kamu inginkan di tahun ini?" Tanya Dava

"Euhm.. aku mau Adit bahagia selalu" ucap Davina.

"Apa kepala mu isinya hanya Adit dan Adit?" Tanya Dava kesal.

No Doubt,Just Love!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang