Chapter 11

6.2K 657 72
                                    

Pagi ini Jimin bersyukur, karena ketika Bangtan menjemputnya seperti biasa, Yoongi maupun Seokjin tidak membahas kejadian semalam.

Padahal, Jimin sempat mengira akan dijauhi oleh Yoongi karena menolak ajakan semalam. Namun sosok hyung termungilnya itu tetap besikap seperti biasa.

Suasana dalam van hening, mereka semua sedang sibuk dengan pikiran masing-masing. Jimin merasa tidak nyaman dengan keheningan seperti ini.

Karena terlalu mengkhawatirkan respon dari Yoongi juga Seokjin, Jimin baru menyadari jika jumlah mereka kurang.

"Loh, di mana Namjoon-hyung? Aku baru sadar ia tak ada." Jimin membuka suara.

"Namjoon sedang izin tidak masuk, Jim. Hari ini adalah hari peringatan kematian ibunya." jelas Seokjin dari bangku kemudi. Sementara yang lain hanya diam.

"Ah. Begitu, kalian tidak datang?" tanya Jimin dengan suara pelan.

"Walau kami bersedia untuk absen sehari. Namjoon-hyung selalu menolak ditemani oleh kami di saat peringatan kematian ibunya, ia hanya ingin menghabiskan waktu bersama ayahnya. Yah, walau kami menebak suasana disana pasti tegang mengingat hubungan mereka memang tidak akur." Taehyung ikut menjelaskan.

Jimin kembali mengingat cerita para anggota Bangtan, dan mengingat mengenai sifat ayah Namjoon yang berubah setelah sang istri meninggal. Ia merasa tidak nyaman, karena perasaan khawatir timbul di hatinya.

"Apakah kita bisa mengunjunginya jika acara itu sudah selesai?"

"Tentu, setelah pulang. Kami langsung menuju rumah Namjoon-hyung untuk bertemu dengannya." jawab Taehyung seraya tersenyum pada Jimin.

"Bo..bolehkah aku ikut?" Jimin bertanya ragu-ragu. Kedua lengan meremas celana seragamnya karena gugup.

"Kami tidak masalah, Jimin-ah. Tapi apa kau tidak bekerja?" kali ini Hoseok yang bertanya, sedikit bersemangat karena Jimin berniat untuk ikut. Namjoon pasti senang jika anggota baru mereka itu ikut bersama.

"Aku akan meminta izin datang terlambat pada Hyukie-hyung, jika hanya sebentar sepertinya tidak masalah."

"Baiklah, kita berangkat setelah pulang sekolah nanti." ucap Hoseok ceria.

"Berisik hyung." ucap Jungkook yang ternyata sedang memejamkan matanya, memanfaatkan waktu untuk tidur di samping Yoongi.

"Yak. Kau sebentar lagi sampai! Jangan tidur Kookie." Hoseok mendekat ke bangku belakang dan mencubit keras pinggul yang termuda.

"Awww sakit hyung! Aku kan mengantuk. Tidak apa kan tidur sebentar selagi bisa." Jungkook mengelus-ngelus pinggulnya.

"Memang semalam tidur jam berapa hm? Lihat! Pangeran tidur kita saja saat ini sedang tidak melaksanakan ritual paginya." Hoseok menunjuk Yoongi yang segera memberi tatapan mematikan.

"Aku bermain game sampai tengah malam ehehehe." Jawab Jungkook sambil memberikan cengiran khasnya. Hoseok hanya bisa geleng-geleng kepala sedangkan Jimin dan Taehyung terikikik gemas.

-----

Jimin benar-benar serius dengan keinginannya untuk ikut mengunjungi rumah Namjoon. Ialah yang dengan bersemangat menunggu angggota Bangtan di taman depan sekolah karena kelasnya yang pertama selesai.

Setelah menelepon Eunhyuk untuk meminta izin datang terlambat, dengan sabar ia duduk di bangku taman yang dinaungi oleh pohon rindang, memandang air mancur yang ada di hadapanya.

You Never Walk Alone√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang