Chapter 22

5.2K 590 70
                                    

Jimin baru akan mengambil jam istirahat ketika ada pelanggan lain memasuki restoran, karena pegawai yang akan menggantikannya belum siap, maka ia menghampiri sosok yang masih berdiri di dekat pintu tersebut.

Belum sempat mempersilakan sang pelanggan, ia terkejut melihat sosok itu ternyata adalah kakak dari Taehyung yang kemarin baru saja dikenalkan padanya. Maka Jimin tersenyum ramah seraya membungkuk sopan pada pemuda bernama Kim Donghae tersebut.

"Loh, kau Jimin bukan? Salah satu teman Taehyungie?" tanya Donghae saat sudah bersitatap dengan pemuda yang lebih pendek darinya itu.

"Benar, Donghae-ssi. Mari saya antar ke meja yang kosong." dengan senyum masih terukir di wajah, Jimin mengarahkan Donghae pada salah satu tempat yang dekat dengan jendela restoran.

"Kau bekerja di sini?" tanya Donghae tepat setelah duduk, sedang Jimin hanya mengangguk pelan dan menanyakan apa menu yang akan di pesan.

"Nanti saja, bisa kau panggilkan Hyukie? Aku ke sini sebenarnya ingi berkunjung, sudah lama sekali tidak bertemu dia." menu makanan yang disodorkan oleh Jimin bahkan tidak disentuh sama sekali.

"Anda mengenal Eunhyuk-hyung?" Jimin menaruh buku menu di meja, sedikit tidak nyaman ketika mendapati aura yang berbeda dari Donghae, padahal saat berkenalan kemarin, kakak dari Taehyung itu menyambutnya begitu ramah.

"Kami teman satu sekolah.." belum sempat ia melanjutkan perkataan, ternyata sosok yang dimaksud sudah berada di belakang Jimin.

"Wah wah, lihat ini siapa yang datang?" senyum merekah di wajah Eunhyuk saat melihat sahabat karibnya tersebut. Mereka berpelukan kemudian saling bertukar sapa, begitu akrab sekali.

"Dasar orang sok sibuk, bertahun-tahun lamanya pergi tanpa kabar, sekarang kembali ke sini secara mengejutkan. Kenapa tidak pernah menghubungiku?" tanya Eunhyuk yang kini duduk di hadapan sang sahabat, sedangkan Jimin masih berdiri di samping mereka.

"Aku memang benar sibuk kok, appa keras kepala sekali ingin membuat cabang perusahaan di Jepang, semuanya begitu mendadak, jadi aku tidak ada waktu untuk berpamitan, bahkan Taehyung juga ditinggal begitu saja." Donghae menghela napas seraya menggelengkan kepalanya saat memikirkan kelakuan sang ayah yang jika sudah menginginkan sesuatu harus segera dicapai sampai tidak memedulikan yang lain.

Mendengar nama yang familier, Eunhyuk menoleh pada Jimin berniat bertanya tentang Taehyung, namun terlupakan saat melihat sang adik berdiri dengan canggung, mungkin ingin pamit ke dapur tapi tidak menemukan waktu yang pas untuk menginterupsi percakapan dirinya dan Donghae.

"Astaga Jimin masih di sini? Segeralah ke belakang, ini waktunya kau beristirahat kan?" Eunhyuk bangkit untuk mengelus rambut Jimin dengan lembut, disambut anggukan serta bungkukkan sebelum akhirnya pemuda mungil itu pergi ke dapur.

Jimin menghela napas lega saat akhirnya sudah berada di ruangan belakang restoran, ia duduk di salah satu bangku yang tersedia kemudian meminum segelas air putih. Pegawai lain yang berada di dekatnya menawari makanan namun Jimin menggeleng sopan karena belum merasa lapar.

Saat mengecek jam, sudah hampir pukul enam sore itu ketika Eunhyuk kembali ke ruangan tersebut kemudian memanggil Jimin, rupanya ada Yoongi dan Hoseok yang datang ingin bertemu dengannya.

Dengan bersemangat Jimin bangkit kemudian berjalan keluar dari dapur untuk mencari keberadaan dua sahabatnya tersebut. Namun hatinya mencelos saat melihat mereka tengah duduk bersama Donghae sambil berbincang ringan.

Karena ragu, Jimin berhenti sejenak membuat Eunhyuk yang ternyata mengikuti dari belakang menabrak punggungnya.

"Aduh, Jimin kenapa malah berdiri di sini? Kau menghalangi jalan." protesnya sambil memegangi pundak sang adik.

You Never Walk Alone√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang