Jimin berjalan dengan keadaan lesu, hari ini pejalaran olahraga di sekolah sangat melelahkan, andai saja ia tak harus bekerja mungkin sekarang sudah terlelap tidur. Setelah beberapa menit beristirahat , Jimin kembali bersiap untuk bekerja di restoran kecil di dekat rumahnya, ia sudah mengenal pemilik restoran itu sejak lama, dan mulai bekerja padanya sejak ia bersekolah SMP.
"Selamat siang Hyukie-hyung." Jimin menyapa bosnya ketika mamasuki restoran tersebut.
"Kau sudah datang Jimin-ah? Cepatlah berganti baju, hari ini lumayan ramai." pemuda bernama lengkap Eunhyuk, pemilik restoran tersebut tersenyum lembut pada Jimin. Dan Jimin segera pergi ke dapur untuk memulai pekerjaannya.
Malam harinya Jimin bersiap pulang, benar kata Eunhyuk restoran sedang ramai-ramainya tadi. Jimin berjalan menyusuri sungai Han, salah satu sungai yang terkenal di Korea dan selalu menjadi tujuan para turis ketika mengunjungi negaranya tersebut. Jimin berhenti sekedar ingin menikmati pemandangan indah di hadapannya, ia sangat menyukai pemandangan sungai Han ketika malam hari, apalagi dihiasi lampu-lampu berwarna warni yang sangat indah.
Setelah puas memandangi panorama indah di hadapannya, Jimin melanjutkan perjalanan, namun langkahnya terhenti ketika melihat seseorang yang diketahuinya.
"Emm, sunbae tidak berpikiran untuk lompat dari sini kan?" Jimin mendekati sosok yang ternyata adalah Yoongi, sunbae sekaligus anggota kelompok bangtan.
"Well, itu bukan urusanmu kan? lagipula bagaimana kau tahu aku akan lompat dari sini?" Yoongi menoleh sebentar dan kembali menatap sungai Han di hadapannya.
"Matamu memperlihatkan semuanya, sunbae." Jimin berdiri di samping Yoongi.
"Aku selalu seperti ini ketika sedang lelah, aku tak berniat sampai sana sebenarnya."
"Emm.. Sunbae, seberapa pun beratnya kehidupanmu jangan mengakhirinya.." Jimin berkata dengan pelan
"Jika di dalam hidupmu banyak mengalami keburukan, bukankah pasti ada sebuah kebaikan? Setidaknya aku yakin Sunbae memiliki beberapa keberuntungan di dalam hidupmu."
"Bagaimana kau bisa tahu kehidupanku?"
"Aku tidak tahu sunbae. Tapi kau memiliki beberapa orang disampingmu yang aku yakini dapat memberimu kekuatan. Dibanding kau harus mengakhiri hidup. Terkadang orang selalu tak menghargai kehidupan ketika mereka sedang lelah. Percayalah sunbae, kau masih memiliki banyak keberuntungan yang bisa kau ubah untuk memperbaiki kehidupanmu."
"Kau seperti bisa membaca pikiranku, ya." Yoongi terkekeh pelan.
"Semuanya terbaca dari ekspresimu sunbae. Berbagilah pada sahabat-sahabatmu maka bebanmu akan sedikit berkurang." Jimin mengukir senyumnya, senyum yang begitu indah di pandangan Yoongi.
"Ternyata sifatmu tak seperti yang selama ini kukira, Jimin-ah."
Jimin hanya tersenyum menanggapinya, kemudian ia pamit untuk pulang.
Yoongi masih memperhatikan Jimin yang berjalan dengan pelan. Ia heran mengapa Jimin bisa tahu bahwa ia tak pernah secara langsung bercerita atau berbagi beban dengan anggota bangtan, sahabat-sahabatnya. Yoongi tak berniat menyembunyikan masalahnya, ia membiarkan mereka mengetahui semuanya namun tak pernah sekali pun mengeluh langsung kepada mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Never Walk Alone√
Hayran Kurgu[Completed] Jimin selalu sendirian dalam hidupnya, ia tak pernah menerima kasih sayang baik dari orang tua ataupun orang-orang di sekelilingnya. Namun kehidupannya berubah ketika ia mengenal Taehyung dan ke 5 sahabatnya, mereka membuat hidupnya leb...