Sepulang Jimin bekerja, ayahnya langsung meledak marah, dia tahu apa yang Jimin perbuat pada teman-temannya tadi siang. Well, dia bukanlah orang yang akan membela anaknya sendiri.
"Dasar anak tidak tahu diuntung! Mau jadi jagoan, hah? Kau pikir bisa dapat apa jika membantu orang?"
Jimin hanya terdiam, dan selanjutnya hanya erangan tertahannya yang terdengar karena ayahnya kembali memukuli tiada ampun.
.
."Bagaimana aku bisa menutup luka di bagian ini?" Jimin memandang cermin melihat luka di sekujur tubuhnya. Dia bingung bagaimana cara menutupi luka di bagian lehernya. Pada akhirnya ia memutuskan untuk menggunakan syal, ia tak akan peduli pada orang-orang yang akan menganggapnya aneh nanti karena memakai syal di musim panas itu.
Saat sampai di halte Jimin terkejut melihat keberadaan Yoongi yang tengah berdiri di samping mobil mewahnya.
"Hai Jim." sapa Yoongi saat melihat kedatangan Jimin.
"Halo, sunbae.." Jimin membungkuk
"Tak usah kaku begitu, masuklah. Kita berangkat bersama."
"Ah tapi.."
"Aku bukan tipe yang menyukai penolakan Jim, naik."
"Baiklah sunbae.." Jimin tak ada pilihan lain selain menuruti Yoongi.
"Emm mengapa sunbae ada di sini?"
"Aku hanya tak ingin pengganggu Jungkook kembali mencarinya melalui dirimu."
Jimin mengernyit tak mengerti, sebenarnya itu adalah cara Yoongi untuk menyampaikan rasa khawatirnya.
"Mereka tak akan mengganggu Jungkook lagi, sunbae."
"Bagaimana kau bisa menjamin itu?"
"Itu karena aku mengenal mereka."
Yoongi terdiam dan kembali fokus pada kemudinya.
Sesampainya di sekolah, Jimin berterima kasih dan bergegas ke kelasnya sebelum dilihat oleh murid lain. Dia tentunya tak ingin mencari masalah di pagi hari.
Seperti dugaan, murid lain memandangnya heran yang menggunakan syal di musim seperti itu, Jimin tak mau ambil pusing dan segera duduk di bangkunya dan membaca salah satu buku pelajaran.
Jam istirahat tiba dan Jimin segera keluar kelas agar tak mendengar hinaan teman-temannya akibat penampilannya lagi, Jimin terhenti di pintu ketika melihat Taehyung sudah berdiri seperti biasa menantinya.
"Jim aku bawa bekal juga, kita makan bersama yaa."
Jimin menatap Taehyung yang memberi tatapan memohonnya itu, dia menyerah, apalagi mengingat kata-kata Hoseok tempo hari.
"Baiklah."
"Benarkah?! Akhirnyaa.. Kalau begitu kita ke kantin saja ya, yang lain sedang ada di sana." Taehyung langsung menarik tangan Jimin dengan semangat, dia sangat bahagia akhirnya Jimin menerima ajakannya setelah mengacuhkannya selama ini.
Sesampainya mereka di kantin, kelompok Bangtan yang lainnya menyambut kedatangan mereka dengan hangat.
"Wah Jimin ikut juga? Sini duduk sebelah hyung." Seokjin yang pertama menyapa mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Never Walk Alone√
Fanfic[Completed] Jimin selalu sendirian dalam hidupnya, ia tak pernah menerima kasih sayang baik dari orang tua ataupun orang-orang di sekelilingnya. Namun kehidupannya berubah ketika ia mengenal Taehyung dan ke 5 sahabatnya, mereka membuat hidupnya leb...