Reva's Prov
Erlan,ada apa dengan hati ini.
Sesuatu yang tidak pernah aku rasakan sebelum mengenal Erlan.
Sosok laki-laki yang cuek. Bukan apatis tapi itulah Erlan.
Banyak diantara kami yang aneh ketika Erlan memperlakukanku, mereka anggap bahwa Erlan sama sekali tidak ada rasa acuh ketika bersamaku.
Mildapun menganggap itu bukan hal yang wajar, ketika Erlan menatapku.
Menunduk ketika Leon mendekat.
Beberapa hari kemudian setelah Erlan menemuiku di taman sekolah.
Aku mendengar percakapan bahwa Erlan tidak mencintaiku.
Bahkan ia mengatakan hal yang menyakitkan untukku.
Hari itu, dimana semua harapan yang menjadi angan kini menjadi angin selewat.
Aku yang awalnya masih menaruh harapan kini, menenggelamkan harapan itu.
Aku akan berusaha mencintai orang yang mencintaiku.Hari itu aku masih dengan perasaan yang kacau, menatap seseorang dengan perasaan yang kosong.
Ku langkahkan kakiku menuju kantin untuk membeli jamu.
Belum sempat masuk kantin, ku dengar suara Milda dan Erlan, mereka sedang berbincang.
Kuhentikan langkahku, begitu juga dengan Manda Caca Dan Cici (Mc2).
Suaranya nyaring, kulangkahkan kaki lebih dekat lagi agar suara mereka jelas." Anjir lo Lan parah" Terdengar suara Milda.
" Ya emang gitu faktanya" Erlan menyaut.
" Lo sayang sama Reva?"
Reva? Ngapain mereka bawa nama Reva?
Manda bersin, Erlan menatap ke arahku.
Sepertinya ia tidak melihat ada aku disana, untungnya." Hah? Sayang sama Reva? Ga lah!
Najis banget, gue juga bingung sama Leon kenapa bisa suka sama dia, padahal yang suka sama Leon kan banyak. Buta kali ya"Suara Erlan terdengar begitu jelas dan keras.
Aku menutup mulut menahan suara tangis.
Tangisan kali ini benar-benar membuatku lemas.
Lemas badan dan hati.
Teman Mc2 ( Manda Caca Cici) menepuk pundakku, mengatakan sabar atas perkataan Erlan tadi.
Aku berjalan menuju masjid, menaiki anak tangga satu persatu untuk ke masjid.
Begitu juga dengan Manda Caca dan Cici mereka ikut menyusul ke masjid.
Disana aku menangis sejadi jadinya, mendengar perkataan Erlan yang menurutku itu menyakitkan." Tenangin diri dulu, nanti ambil wudhu terus solat Rev" Caca menenangkanku, memengang tangan lalu memberi pelukan agar aku lebih tenang.
Mc2 memberiku waktu untuk menenangkan waktu sendiri, menangis sejadi-jadinya.
Setelah beberapa lama menangis, aku menenangkan diri, menghilangkan segukan karena nangis dengan waktu yang lama.Aku menuruni anak tangga, mengambil air wudhu dan kembali menangis.
Air wudhu menutupi air mataku, aku berusaha menenangkan diri dengan kembali membasuh air wudhu dan mengucapkan basmalah.Setelah mengambil air wudhu aku melaksanakan solat duha, berdoa kepada Allah agar ia jauhkan dari sakit hati.
Erlan adalah laki-laki pertama yang kusebutkan dalam doaku.
Ia membuatku lupa bahwa Sang Pemilik Cinta menyemburui aku yang terlalu berharap pada Erlan.
Oleh karena itu hari ini aku mendapatkan sakit yang sangat sakit." Kalian tau kan gimana Erlan kemaren di taman? Kenapa dia sampe bilang najis gitu ke gue, dia liat gue ga si tadi"
Aku mulai mengeluarkan suara, setelah tenang. Walaupun mata berkaca kaca tapi tidak sericuh tadi tangisannya.
" Siapa tau Erlan lakuin itu karena ada Rey"
Cici menyaut, memberi jawaban yang tenang.
Lain dengan Manda jawabannya." Menurut gue lo belajar sayang aja sama Leon, dia ganteng manis lagi. Baikkan sama lo"
Manda menjawab pernyataan yang berbeda." Engga, menurut gue gantengan Erlan lah kemana mana. Udah Rev, lo berjuang aja buat Erlan"
Cici menyanggah Manda." Lo tuh Wakil Osis Rev, malu kalo lo harus nangis gara-gara cowo. Kemaren-kemaren kalo ada cowo yang ganjen sama lo, lo cuekin. Sekarang baru kenal aja udah nangis kejer gini"
KAMU SEDANG MEMBACA
love story never ends
RomanceTernyata cinta yang indah itu adalah bagian akhirnya. Berjuanglah, memang pahit. Karena puncak dari cinta yang indah adalah bukan mencintai. Tetapi ketika salah satu berjuang dan akhirnya kedua belak pihak saling mencintai. Reva Ayla Khanza, perempu...