19

16 1 0
                                    

Aku menatap langit-langit kamar.
Melihat durasi VC bersama Leon tadi malam.
Ternyata hanya 3.15 detik, menit.
Saat bangun dari tidur, aku kepikiran seperti apa wajahku saat tidur, dan Leon melihatnya.

Hari ini sekolah rapat guru, Riky meminta semua anggota OSIS untuk memanfaatkan waktu berbincang tentang Pesta Kostum.

" Seluruh Staff Osis kumpul di ruang osis sekarang juga"

Suara Riky terdengar dari sumber suara.
Aku meninggalkan kelas, melangkah menuju ruang osis.
Kulihat Riky sedang dengan Nesha, melihat hasil proposal yang sudah dibagikan ke setiap perusahaan.

" Hey" Aku duduk diantara Nesha dan Riky.

" Hey sayang" Riky mengacak rambutku.

" Jijik lo berdua" Nesha melihat dengan jiji kami berdua.

" Eh mana aja yang acc?"
Aku bertanya pada Nesha.

" Telkomsel, BRI. Dua aja udah cukup loh ngajuin uangnya Rev"
Nesha melihatkan proposal ajuan.

" Ohya? Bagus dong"

Tidak lama semua Staff Osis datang.
Mereka semua duduk di lantai, sedangkan Staff Inti Osis duduk di kursi.

Riky membuka rapat, menanyakan tanggung jawab persekbid.

" Assalamualaikum"
Riky membuka dengan salam.

" Wa'alaikumsalam"
Serentak semua menjawab.

" Saya akan bertanya tentang pesta kostum"
Riky memulai dengan serius.

" Telkomsel sama BRI udah Acc"
Nesha menyaut.

" Susunan acara sekbid 8 mana?"
Aku angkat bicara.

" Saat pertama dimulai, Ka Reva dan Ka Riky membuka sambutan.
Kaka-kaka seperti fashion show untuk membuka acara"

Gisla selaku penanggung jawab sekbid 8 memperjelas susunan acara pertama.

" Gue sama Riky jalan berdua?"
Aku terkejut, berbeda dengan Riky.

" Asik sama si sayang" Riky menarikku kedadanya.

" Jiji loooooo" Aku menjauh dari dada Riky.

Semuanya tertawa, tidak aneh melihat Riky menggodaku.
Sebagian dari mereka berkata kami cocok.

" Baju gue sama Riky harus serasi?"
Aku bertanya.

" Harus beda justru ka, soalnya biar jadi kaya model gitu.
Kalo ka Riky pake kostum ke devil-devil gitu ka"

Gisla menjelaskan.

" Kalo gue apaan"
Aku bertanya.

" Kalo ka Reva pake baju cinderella.
Kami akan mengumumkan tidak boleh ada yang memakai baju drakula dan cinderella"

Gisla kembali menjelaskan. Semua memperhatikan yang berbicara.
Kami menerapkan peraturan agar saling menghargai ketika ada yang berbicara.

" Gue pake baju apa?"
Fakhri angkat bicara.
Ia adalah laki-laki yang sering membawa kami tertawa.

" Kalo yang lain ka , tentang kerajaan pokonya"

" Asal gue jangan jadi kurcaci"
Dengan wajah polosnya fakhri melontarkan kata-kata itu.
Semua orang tertawa melihat tingkah laku fakhri yang lucu.

Aku masih membayangkan bagaimana aku memakai kostum cinderella.

" Eh kalo kita pake topeng ga si?"
Azra bertanya.

" Engga ka, Kalo ka Riky sama Ka Reva saat membuka memakai topeng dulu"

Semua pertanyaan dilontarkan pada adik kelas.
Karena tradisi disekolah kami, ada beberapa program kerja yang hanya kelas 8 yang melaksanakannya.
Kelas 9 hanya bisa mengarahkan dan memberi jawaban jika ada pertanyaan.

love story never endsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang