love story never ends

22

Aku Riky dan Erlan duduk di mobil yang sama.
Riky menyetir, Erlan diam diantara aku dan Riky yang berbincang dari tadi.
Aku duduk di jok belakang.
Mungkin Erlan sudah tau kami akan kemana. Sedangkan aku hanya bisa bersabar mengikuti arah mobil yang dibawa oleh Riky.

" Mau kemana si Ky? "
Aku mendekatkan kepala ke jok Riky.

" Ke butiklah"
Riky menjawab.

" Kaya punya duit aja lu"
Aku kembali bersender.

" Erlan. Kan gue udah bilang"
Riky melihatku lewat kaca.

" Tajir ya ni anak kayanya" Aku berkata dalam hati. Memperhatikan penampilan Erlan.

" Emang Riky belum cerita lo diajak kemana? "
Erlan memulai berbicara.
Aku menatap Riky melalui kaca. Bingung apa yang harus aku jawab.

" Be--lum"
Aku menunduk. Terbata-bata menjawab pertanyaan Erlan.

" Riky anter gue ke butik dan ternyata Riky bawa lo"
Erlan melanjutkan perkataannya.

" O--h"
Aku masih menunduk. Sedangkan Riky tertawa kecil melihat aku yang gugup setiap Erlan mengajakku berbicara.

Aku Riky dan Erlan turun di parkiran.
Aku berjalan di tengah. Diantara 2 orang yang aku sayang dan cinta.
Rasanya ingin sekali berkata aku mencintaimu.
Namun aku adalah seorang yang mencegah ucapan tertahan oleh egois karena harga diri.

Erlan aku sibuk mencari kostum yang cocok untuk dipakai sedangkan Riky malah asik bermain game di handphonenya.
Sering aku melihat kostum yang bagus namun saat dipasangkan kepada Erlan tidak cocok.
Karena aku yang sibuk mencari kostum lama kelamaan menjadi tidak canggung. Mungkin karena tidak sadar dengan keadaan yang didepan adalah Erlan.

" Gue suka baju ini. Menurut lo gimana? Cocok digue? "
Erlan menghampiriku memperhatikan baju yang ia pilih seperti berpikir apakah ia cocok menggunakan kostum itu.

Seketika aku menjadi tegang.
Terkejut melihat kostum yang Erlan pilih.
Mataku membulat, sangat kaget ketika melihat pakaian yang di bawa Erlan.

" Woy gue ngomong, cocok ga"
Erlan masih disana. Menyadarkanku dalam lamunan.

Kostum yang ia pilih adalah Prince Charming. Pasangan dari Cinderella.
Itu artinya kami akan couple?
Tapi Erlan tidak tau aku yang akan menggunakan kostum cinderella.
Karena pihak osis hanya meminta agar semua dilarang menggunakan kostum Cinderella.

" Co--cok ko"
Aku berusaha mengembalikan detak jantungku karena rasa kaget.

" Gue ke kassa dulu ya !" Erlan meninggalkanku. Ia masih memperhatikan kostum yang ia pilih.

Aku melangkah dengan cepat menghadap Riky. Menepuk pundak Riky yang sedang asyik bermain gadget.

" Kyyyyyy"
Aku memanggil nama Riky dengan nada suara yang gemerusuh.

" Apaansi"
Riky masih sibuk dengan gadgetnya.

" Liat gue! "
Aku mengambil gadget Riky.

" Erlan ambil kostum prince charming! "
Aku dengan nada menekan, membulatkan mata.

" Terus? "
Riky masih dengan nada yang acuh.

" Kita bakal couple di pesta. Dan kalo nanti dia nyangkanya gue yang ngikutin gimana? "
Aku memegang pundak Riky lalu menepuk kepala sendiri .

" Lo tuh nethink. Pemikiran yang jauh tapi negatif"
Riky mengambil gadgetnya dari tanganku.

" Jangan-jangan lo yang nyuruh Erlan bawa kostum itu? "