love story never ends

27. Why Him?

Aktivitas sekolah dilanjut seperti biasa.
Kami harus datang sebelum jam 07.00 kalau tidak kami akan dihukum.

Rasa pusing karena menangis kemarin masih terasa. Belum lagi ngilu badan yang belum sembuh.

" Udah ngerjain PR?"
Manda mengingatkanku.
Karena ia tau aku pasti belum mengerjakan pr setelah galau masalah Erlan dan Leon.

" Belum"
Aku menjawab dengan lesu.

" Niron dari gue nih"
Manda memberikan buku tugasnya padaku.
Aku menerima dengan wajah yang malas.
Kejadian yang kemaren.

Aku segera mencatat semua tugas yang tertinggal.
Setelah semua tugas selesai aku duduk dibangku terakhir.
Guru ipa ku tidak menjadikan masalah jika diantara kami tidak mendengarkannya.
Asal tugas dan pr masuk, untuk rapot katanya.

" Man gue dibelakang ya"
Aku meninggalkan manda. Karena pagi ini kami kebagian duduk di belakang.

" Rev wajah lo pucet banget"
Caca menatap wajahku.

" Gue kecapean tapi belom sempet istirahat"

Sebenarnya sebelum malam pesta kostum itu osis sibuk sekali.
Aku yang menyukai hujan akhir-akhir ini sering hujan-hujanan.
Jadi ya lelah ditambah masuk angin. Belum lagi banyak pikiran.

" UKS aja sama gue. Gue males pelajaran IPA"
cici mengajakku ke uks.
Dia memang aga tidak menyukai pelajaran IPA.

" Masuk dululah 10 sampe 20 menit Ci ntar kita ke uks ya"
Aku menyetujui saran Cici.

Tidak lama guru IPA datang. Aku dan Cici duduk di bangku belakang.
Memberi salam lalu sibuk dengan kegiatan masing-masing.
Cici yang sibuk membalas chat doinya. Sedangkan aku menaruh kepala diatas meja karena merasa pusing.

" Udah 25 menit nih"
Cici mengingatkanku kalo sudah waktunya kita pergi ke UKS.

" Lo yang bilang gue sakit Ci"
Cici langsung mengangkat tangannya.

" Bapak liat. Reva pucat sekali. Dia perlu ke UKS"
cici memperlihatkan wajahku yang pucat.

" Ya silahkan"
Dengan kalem bapak itu mempersilahkan kami untuk keluar kelas.

Aku dan Cici pergi ke UKS. menuruni anak tangga satu persatu.
Kulihat kelas Erlan sedang pelajaran olahraga.
Namun tidak kulihat Erlan disana.

" Ko gaada Erlan Rev? "
Cici yang juga sadar bahwa Erlan tidak ada dilapangan.

" Gue gatau"
Aku mengabaikan pertanyaan Cici. Kepalaku penat untuk memikirkan Erlan.

Aku tiba di UKS. Aku langsung rebahan sedangkan Cici mencari obat untukku.

" Obat apa ya? "
Cici membuka kotak obat.

" Nahhhh"
Cici memberikan paracetamol untukku.

Aku memakan obat efek sampingnya adalah mengantuk.
Selang 15 menit aku tidur.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

" Cin"
Aku menguliat. Setelah tidur.

" Hah?  Gue tidur sampe jam istirahat? "
Aku melihat jam ditanganku.

" Lama banget. Gue udah beberapa kali ke kantin.
Eh Rev tadi Riky kesini"
Cici menghampiriku.

" Oh iya"
Aku membereskan bajuku yang kusut karena tidur kurang lebih 2 jam.

Setelah membereskan baju aku dan Cici pergi ke kantin untuk makan.

" Omaygad, liat Revvv"
Cici menunjuk ke arah bibi soto.