√10

37.9K 2.3K 65
                                        

Yang kamu butuhkan sebenarnya adalah seseorang yang tahu betapa anehnya kamu, betapa gilanya kamu, dan tahu keburukan-keburukanmu lainnya, tetapi dia tetap mencintai kamu apa adanya.

Irreplaceable

***

Athan tengah berbaring di kasur bernuansa abu-abunya yang ada di lantai dua. Kedua bola matanya tengah sibuk memandang langit-langit atap yang sengaja ia tempeli dengan stiker bintang dan bulan glow in the dark dengan tatapan yang lelah karena seharian ini ia berkutat dengan berbagai macam buku. Mulai dari buku pelajaran, kamus, novel, dan juga buku ensiklopedia.

Pintu kamar berwarna hitam itu terbuka, menampilkan wanita paruh baya yang tersenyum hangat menatap anaknya. Spontan saja Athan menoleh, lalu ia duduk di sandaran kasur. "Ada apa Ma?"

Ternyata orang yang datang itu adalah Anggi. Wanita itu duduk di tepi kasur Athan, lalu menyuruh anaknya untuk tidur di pangkuannya.  Tentu saja Athan menurut karena ia sangat suka sekali bermanja-manja dengan ibunya dibalik sikap cuek nan dinginnya ini.

"Gimana kabar kamu sama Thalia?" Anggi bertanya sembari membelai rambut Athan lembut.

Athan menatap ibunya dengan kesal. "Kenapa Mama tanya gitu?" tanyanya.

"Mama liat-liat keliatannya Thalia suka sama kamu deh."

Athan bangkit dari pangkuan ibunya. "She likes me. But I'm don't, Mom."

Anggi tersenyum. "Are you sure?"

Athan menjawab dengan mengangguk yakin. "Athan yakin, Ma. Mana mungkin sih Athan suka sama cewek aneh bin pecicilan kayak dia. Athan tuh sukanya yang kalem, yang cara berperilakunya ditata. Nggak urakan kayak Thalia."

"Athan, Thalia is a good girl. Dia selalu aja ceria walaupun kamu udah nyakitin dia berkali-kali. Apalagi Thalia ini anak temen Mama Papa lho. So, please don't hurt her. Perasaan kan bisa berubah, mungkin suatu saat kamu bakal suka sama Thalia. Jadi, bisa nggak kamu buka hati kamu buat dia?" tanya Anggi, menatap anaknya dengan penuh harap. Ia tak mau jika sampai Thalia tersakiti terus-menerus dengan sikap Athan karena Anggi tahu sikap asli anaknya bukanlah seperti itu sebelum sebuah masalah terjadi di kehidupan Athan.

"No Mom No! It won't happen! Athan nggak mungkin suka sama Thalia! Sampe kapanpun nggak mungkin suka!" bantah Athan cepat dan yakin seratus persen.

"Jangan sampai kamu menyesal udah menyia-nyiakan Thalia lho Than karena penyesalan itu adanya di akhir, kalo diawal namanya pendaftaran." Anggi terkekeh sebentar sebelum akhirnya beranjak dari duduknya lalu pergi meninggalkan Athan yang masih bergelut dengan pikirannya. Masa iya ia akan menyesal? Au ah! Toh, Athan juga tidak peduli. Mana mungkin ia akan menyesal tak mendapatkan cewek aneh itu? Ada-ada saja ibunya ini.

Di tengah lamunannya, tiba-tiba terdengar suara bunyi ponselnya yang berdering berkali-kali. Athan menyambar ponselnya dengan malas, ia sudah tahu siapa pengirim pesan spam ini. Siapa lagi kalau bukan Thalia. Akhir-akhir ini memang cewek itu rajin sekali menyepam pesan, entah itu ucapan selamat pagi, sore, malam, senja, dll. Sungguh membuat hidup Athan tak tenang saja!
ThaliaNov
Selamat malam Athan!
Athan lagi apa?
Lagi mikiran gue ya?
Athan Udah makan?
Udah minum?
Udah mandi?
Udah bersyukur?
Udah bersedekah?
Atau udah sayang Thalia belum? Hehe
Athan rindu Thalia nggak?
Ih Athan bales dong!
P
P
P
P
Athan kata Dilan nggak boleh rindu. Katanya berat
Tapi kalo rindu Athan, Thalia sanggup nanggung beban berat itu :)
Eh Athan besok Thalia nebeng lagi ya!
Kutunggu balasan cintamu hehe
Thalia bobok dulu ya!
Athan jangan lupa bobok!
Selamat tidur Athan! Mimpiin Thalia ya!
Eh kamar Athan apa di samping kamar Thalia sih? Kok kayak ada Athan di sana? Wah! Ternyata kita deket banget ya Than!
Than sebelum bobok keluar ke balkon dulu ya! Thalia ada di sana buat kasih kissbye buat Athan.
Athan beneran nggak mau keluar? Thalia tetep nunggu kok walaupun angin yang menyapu tubuh ini begitu dingin eakkk

Irreplaceable [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang