Chapter 06 (Revisi)

397 110 16
                                    

♡ Versi Revisi ♡-----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♡ Versi Revisi ♡
-----

Kelas pertama yang berjalan selama kurang lebih dua jam lamanya itu pada akhirnya selesai. Semua mahasiswa yang menghadiri kelas tersebut tampak lesu dan kurang bersemangat untuk melanjutkan kelas lainnya terutama Amanda.

Gadis itu mengacak-acak rambutnya frustasi serta merenggangkan kakinya ke kolong meja dengan kedua tangan yang terangkat ke atas. Peris seperti orang yang membutuhkan pertolongan.

Teman sebelah bangkunya yang bernama Jung Jaewon, hanya bisa menatap Amanda dengan tatapan lelah. Semenjak perkenalan mereka dua bulan yang lalu, ia selalu dibuat kewalahan dengan tingkah aneh Amanda yang sulit untuk diprediksi.

"Habis mabuk?" tanya Jaewon dengan nada suara yang menuduh. "Apa habis minum obat nyamuk?"

"Mabuk pelajarannya Mr. Ford."

Jaewon menggelengkan kepalanya heran. "Oh, ya, ini untukmu," katanya seraya memberikan sebuah gelang rajutan.

"Terima kasih," kata Amanda. Ia segera memakai gelang itu di depan Jaewon. "Eh, Jaewon-an, bagaimana kalau kita pergi ke kafetaria sekarang?"

"Kelas selanjutnya sebentar lagi akan dimulai."

"Bolos saja?"

Jaewon yang dikenal teguh pendirian, akhir-akhir ini selalu goyah akibat bujuk rayu Amanda. Padahal rayuannya pun terbilang biasa-biasa saja.

"Traktir ice americano ya?"

"Kopi doang? Setoko-tokonya sekalian aku bayarin," cicit Amanda yang disambut jitakan Jaewon di keningnya.

***

Di luar kampus selalu banyak penggemar para selebriti yang berkuliah di K'Arts, membuat Amanda ikut kesulitan untuk sekedar keluar kampus.

Jaewon yang unik datang dengan sepeda ontelnya. Kawasan kampus yang luas membuatnya memilih untuk menyimpan sepeda diparkiran untuk sekedar mengelilingi kampus.

"Kenapa tampan sekali meski hanya sedang membawa sepeda?"

"Apa berarti aku tipe pria idamanmu?"

"Tidak sama sekali," geleng Amanda seraya naik ke atas jalu belakang sepeda. "Aku sudah terlanjur menyukai temanmu, si aktor rookie, Nam Joohyuk."

"Tapi aku dan dia sama tampannya."

"Dia jauh lebih tampan," sergah Amanda.

Setelah sudah siap untuk pergi, tak lama seorang mahasiswa yang tampaknya tak asing di mata Amanda, lewat begitu saja di depan mereka.

"Jung Jaewon, ada berapa banyak selebriti yang berkuliah di sini?"

"Tak bisa ku hitung satu-persatu."

"Apa dia juga seorang selebriti?"

Jaewon melihat ke arah mahasiswa yang ditunjuk oleh Amanda. Matanya sangat jeli melihat pemuda-pemuda tampan dan terkenal, batinnya.

"Tentu saja, dia itu Lai Guanin. Salah satu member boygrup Wanna One."

"Apa cuma kita yang bukan selebriti?"

"Kau menanyakan sesuatu yang sudah kau ketahui jawabannya," cibir Jaewon.

Dan untuk kedua kalinya saat mereka hendak pergi ke kafetaria, lagi-lagi mereka terhenti. Kali ini bukan karena Amanda terfokuskan pada mahasiswa yang tampan, tetapi karena nama Jaewon dipanggil oleh seseorang.

"Jung Jaewon-sunbaenim."

Jaewon dan Amanda menoleh serempak.

***

Di private acak :)
Jangan lupa tinggalkan jejak.

Memories In Seoul (MYG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang