Chapter 43

138 19 19
                                    

Amanda menemukan Jung Jaewon yang tengah duduk di jembatan kecil di taman belakang kampus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Amanda menemukan Jung Jaewon yang tengah duduk di jembatan kecil di taman belakang kampus. Ia menghampiri pemuda itu dengan gerakan yang ragu. Tapi, bagaimanapun juga ia harus meluruskan kesalahpahaman yang terjadi. Ia terus menerus mengingat apa yang diucapkan Jeon Jungkook tempo lalu.

 Ia terus menerus mengingat apa yang diucapkan Jeon Jungkook tempo lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jung Jaewon," panggil Amanda dari bawah. Pemuda itu menoleh seraya melepas sebelah earphonenya. Pemuda itu tersenyum enggan, kelihatan terkejut melihat Amanda menemukan dirinya yang sedang ingin menikmati kesendiriannya. "Kimbap..."

Amanda mengangkat kimbap yang belum dipotong dan masih dalam bentuk gulungan besar. Ia menawarkan Jaewon untuk menikmati makanan itu bersama. Tanpa menunggu persetujuan, Amanda naik ke atas jembatan dan duduk tepat di samping Jaewon.

Amanda memotek kimbap itu menjadi dua bagian. "Makanlah, ini enak," katanya, kemudian menggigit ujung kimbap.

Jaewon meraih kimbap yang ditawarkan. "Terima kasih," balasnya seraya tersenyum dan menghela napas kecil. "Sedang apa kau di sini?"

"Sedang ingin bertemu denganmu saja."

"Untuk apa?"

Amanda mendengus, ia memberanikan diri untuk bicara. "Untuk meluruskan sesuatu yang terasa salah."

"Apa yang salah?"

"Beberapa hari yang lalu aku menemui Jungkook di apartemennya dan entah kenapa ia marah padaku sekaligus mengatakan perasaannya, ia bilang kalau aku sudah membuat kesalahpahaman yang cukup fatal. Membuat semua yang berada di dekatku memiliki perasaan yang sama dengan perasaannya," jelas Amanda. Ia berharap Jaewon mau memahami ucapannya. "Dan, bagi Jungkook ... kau, Suga, Kang Daniel memiliki perasaan itu."

Jaewon terkekeh seraya menunduk menatap kimbapnya. "Bagaimana kalau yang dikatakan Jungkook itu benar?"

"Entahlah. Terkadang, aku juga tidak bisa memprediksi perasaanku sendiri. Saat aku bersamamu, aku senang, begitupun saat bersama Jungkook, Suga maupun Daniel. Tapi untuk Daniel, aku agak heran juga kenapa pemuda itu bisa memiliki perasaan seperti itu padaku? Aku bahkan tidak berteman dekat padanya. Aku hanya sesekali melihatnya dan satu-satunya bertemu lama hanya waktu Jungkook, Taehyung dan Jimin datang saja."

Memories In Seoul (MYG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang