23. Dinner {1}

230 23 0
                                    

Jullieta pov

Aku dan kak Andre duduk dikursi dekat jendela, yang langsung memperlihatkan pemandangan malam hari kota ini.

Kenapa sih, aku harus pakek baju gini, make up ini, dan pergi berdua sama ni orang.

Tapi Andre lumayan juga sih, kemeja hitam putih kotak kota dan celana jeans membuat maskulinnya terlihat... Keren.

"Ekhm," suara deheman Andre menyadarkan ku dari lamunanku yang gak penting ini.

Aku langsung gelagapan, atau bisa dibilang salah tingkah. Jaga image lo Jul! Batin ku.

"Apa Ndre?" tanya ku, dengan wajah dan tingkah laku tubuhku, yang aku buat sedatar mungkin.

"Hmm gak papa," ucapnya.
"Lo mau pesen apa?" tanya nya lagi, karena pelayan sudah menghampiri kami.

"Nasi goreng sama, es tea lemon aja," jawabku yang masih membaca buku pesanan.

"Jul, jujur ya... Lo itu kayak temanku dulu, " akunya dengan wajah serius

Apa bener aku seperti teman lama Andre.

"Oh," jawabku cuek, sangat sangat cuek.

"Gua mau tanya dong, barang yang disukain sama Mei itu apa?" tanya nya dengan senyum yang mengembang disudut bibir nya.

Apa dia suka sama Mei ya?

"Eh, tapi jangan lo Kasih tau sama Mei ya... " lanjut nya.

"Ooh, oke," kataku, tanganku yang sedari tadi memainkan tisu.

"Jadi apa?" tanya lagi.

Kenapa ya... Sakit, tapi gak papa lah, buat sahabat ku sendiri. Ucapku dalam hati.

"Pokoknya sih, barang barang feminim, tapi dia pernah cerita sama gua, kalo dia suka sama boneka teddy bear tapi yang warna pink," jelas ku dengan santai dan berusaha tak gugup.

"Ooh, oke." pelayan sudah datang membawa pesanan kami.

Dan aku, Andre langsung menyerbu makanan yang sedari tadi sudah aku, dan Andre tunggu.

Kami makan tanpa ada satu katapun yang terucap dari mulut kami. Hanya suara dentingan sendok garpu kami yang bertemu dengan piring.

Setelah selesai. Aku langsung melihat jam yang ada ditangan kiri ku. Ooh shiit, sekarang sudah malem banget. Tapi dua orang itu kok gak jemput jemput siih gerutu ku.

"Kenapa Jul?" tanya Andre yang sudah tau kalau aku sedang gelisah.

"Gak papa, tapi dua orang itu kenapa kok gak jemput kita ya?" tanya ku, kepada Andre dengan pertanyaan yabg sedari tadi kupikirkan.

Saat aku dan Andre ingin mengobrol lagi seorang pelayan menghampiri kami. Dan memberi tahukan bahwa cafe ingin ditutup.

Terpaksa aku dan Andre menunggu mereka di depan cafe sambil menahan dinginya malam.

×××××××××××××××××××××××××××××××××

Jangan lupa VOTMENT ....
Kalo apa apa, ada yang salah atau yang lainnya bisa langung komen, dan langsung aku jawab lo...
Jadi pliss setelah baca cerita comment ya... Maaciiw :))

Mei dan Juli [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang