28. True Iyo..

237 20 0
                                    

Rio pov

Sedari tadi aku ada yang mengganjal ya? Dari mereka berdua, saat menatap Andre? Reaksi jawaban Andre? Atau salah tingkah saat Andre memuji admirer secret nya?

Apa jangan, jangan... Mereka berdua admirer secret nya? Ah masa begitu. Aku harus cari tahu lebih lanjut nih.

"Ndre, apa warna tepak makan admirer secret lo?" tanyaku disela sela guru menerangkan, tak lupa suara dikecilkan.

"Pink? Kenapa?" tanya Andre balik, tetapi masih mencatat tulisan yang ada di papan tulis.

Aah pink? Sedangkan Mei kan menyukai warna pink? Dan setahuku, Mei punya sekali tempat makan pink, apa lagi semuanya.

Tak salah memang kalau Mei yang menjadi admirer secret pink nya Andre. Tapi kenapa? Itu sama saja merusak...

"Kenapa?" tanya Andre lagi yang memecahkan lamunanku.

"Gak papa." aku salah tingkah, karena tak mungkin menyebutkan alasan yang sebenarnya, kenapa aku menanyakanya.

Jadi? Siapa pengirim kertas berbentuk hewan itu? Jangan bilang... JULI.

Oh tidak mungkin, mereka berdua menyukai satu orang yang sama?
Tapi apa kah mereka tahu?
Bahwa Juli dan Mei menyukai cowok yang sama?
Bagamana jika mereka berdua tahu?
Apa persahabatan mereka terporak porandakan?

Tidak tidak mungkin, aku harus menanyakan kepada mereka berdua sebelum mereka terjerumus dalam kisah Cinta yang sama.

Bagaimana persahabatan mereka? Aku tidak ingin hanya masalah satu cowok persahabatan mereka terbengkalai.

Aku tak tega melihat air mata mereka berdua jatuh karena seorang cowok!

Author pov

Bell pulang pun berbunyi.

Semua siswa siswi pun melangkahkan kaki, dengan wajah sumringah ke luar sekolah SMA Pelita Surabaya.

Tetapi berbeda dengan tiga orang kelas XI IPA 1 cewek dua dan satu cowok.

Dengan raut wajah bingung yang ditampilkan kedua cewek dan raut tegas dari sicowok.

"Lo... Berdua kok kelihatan aneh sih?" kali ini suara Roi yang pertama kali tampak dari keheningan yang melanda mereka.

"Maksudnya?" tanya Juli polos, karena tidak mengerti maksud perkataan Roi.

"Iya," timpal Mei dengan dahi berkerut. Bingung.

"Gini.. Emmm.. Apa lo berdua admirer secret Andre?" tuding Roi to the point, walau sempat patah patah. Tetapi tetap yakin dan tegas.

Raut kedua cewek didepan itupun langsung berubah 180 derajat, dari yang bingung menjadi salah tingkah karena ketahuan akan rahasia sesuatu.

"A.. Apaan sih lo." jujur kali ini Mei dan Juli sangat, sangat gugup.

"Aargh, jujur deh kalian, gua udah tau kok. Dari yang tempat makan pink itu punya lo kan? Mei, karena gua tau, kalo kebanyakan tempat makan lo itu pink semua, apa lagi dikertas itu tertulis, 'admirer secret pink' gua udah yakin itu pasti lo. dan lo Jul, lo kan unik, terus lo, itu males kalo suruh buat buat makan, lo lebih milih pakek otak dari pada masak memasak, atau sejenisnya kan?"

"Jujur deh kalian, gua udah punya bukti yang cukup kuat buat ngungkapin semua nya. Tenang yang tahu cuman gua doang kok," jelas Roi, dengan wajah serius, walau jarang dikeluarkan, hanya saat saat tertentu, itu wajah bakal dikeluarin.

Mei dan Juli hanya diam dan menunduk. Tak tahu harus berkata apa dan menjawab apa.

Adduh... gimana ini, masa harus jujur sih batin Mei, sambil menyemilin ujung tali ransel nya.

Anjaii.. mati ini, kalau ketahuan kan pasti malu Mei batin Juli, dengan wajah, yang ia dongakkan keatas.

Beberapa menit terlewatkan, karena mereka memikirkan pikiran masing masing, sampai akhirnya Roi menggebrak meja tidak terlalu keras.

"Gimana? Gua anggep kalian diam berarti 'iya'. " cukup sudah kesabaran Roi, karena sudah menunggu.

Karena menunggu yang tidak pasti itu gak enak. Iya gak? :')

×××××××××××××××××××××××××××××××××

Jangan lupa VOTMENT ....
Kalo apa apa, ada yang salah atau yang lainnya bisa langung komen, dan langsung aku jawab lo...
Jadi pliss setelah baca cerita comment ya... Maaciiw :))

Mei dan Juli [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang