43. My Friends?

242 18 0
                                    

Juli pov

Waktunya untuk pemain basket Putra dan Putri SMA Pelita menampakkan sayapnya untuk menang.

Ya... Sekarang aku dan yang lain sedang bersiap siap untuk melawan saingan persahabatan ini.

Mei juga menemaniku hari ini. Aku lega karena Mei tak marah denganku, walau aku menceritakan first kiss itu.

Tubuh ku sudah terbalut jearsy pink berlogo SMA Pelita. Kali ini tim kami akan membuka acara terlebih dahulu melawan sekolah sebelah.

Terlihat dari kejauhan Mei, melambaikan tangan dan mengepalkan tangan nya diudara. Untuk memberikanku semangat.

"Priiit." suara peluit wasit berbunyi, pertanda permainan dimulai.

Sebagai kapten aku meloncat keatas untuk mengambil bola, dan mendribble kearah ring lawan. Aku dengan gesit melemparnya ke teman teman, karena kami tim jadi kami tidak boleh egois satu sama lain. Saat bola dilemparkan ke arahku denagn tanggap kupegang dan ku lempar ke arah ring dan... Point.

Setiap permainan dimulai dengan suportif, tak terasa waktu hampir habis, dengan cekatan aku menggiring bola dan memasukan kering. Dan.. Yash masuk!

"Priit." suara peluit wasit pun mengakhiri kemenangan tim kami.

Aku berjalan ketempat dudukku, menghampiri Mei disana.

"Yeay, selamat Kapten... " Mei menyambutku dengan hormat kepadaku seperti hormat pada bendera.

"Iish," omel ku risih, dan mengambil minum untuk ku minum karena aku sangat haus.

"Selanjutnya Tim SMA Pelita laki laki melawan Tim SMA Nusa.... " terdengar suara Mc mengambil alih pemain untuk meminta permainan dimulai.

Suara tepukan tangan mengiringi pemain cowok, huuft aku tahu sih cowok cowok itu memang keren, tak bisa dipungkiri lagi?

Selanjutnya permainan dimulai sama seperti tim cewek. Mendribbelle. Melempar. Point. Da... Yash. Tim SMA Pelita memang juara satu jika olahraga ini.

Yaps.. Kita, tim cewek, cowok menang dalam sparing hari ini. Bangga nya aku menjadi bagian piala bundar berbentuk bola basket yang terbentuk dari marmer.

"Waah... Selamat."

"Ya ampuun, sekolah kita bangga nih!"

"Selamat kapten... "

"Keren deh emang basket SMA kita."

Yah, seperti itulah yang ku dengar, semua anak anak cewek, cowok, bahkan cewok pun ikutan.

Sampai waktunya aku berfoto dengan tim basket SMA Pelita dan coach coach kita.

"Okey... Satu.. Dua... Tiga.."

Cekrek

Setelah mengambil foto bersama, aku berniat mengucapkan selamat kepada anak tim baru cowok kita... Siapa lagi kalau bukan Andre.

Kakiku menghampiri Andre yang sedang asik berbicara bersama teman temannya. Terlihat sih, seperti ucapan ucapan begitu.

"Haii," sapa ku kepada anak anak dan Andre.

"Eh? Hai," jawabnya bebarengan.

Aku tersenyum kepada Andre "Ndre, Selamet ya... Lo baru masuk tapi langsung bisa jadi tim inti." tanganku menepuk pundak nya sambil menyengir.

"Makasih." suaranya terdengar dingin. Bahkan muka nya sangat, sangat dingin.

"Emm, makan makan yuk," ajakku sembari mensejajarkan langkahku dengannya.

"Makasih." terlihat muka dan sifatnya tak sama seperti sebelum sebelumnya, dia terlihat biasa saja dan datar. Aissh kok gua kok mikirin muka nya sih!

"Ayolah, buat ngerayain kemenangan kit... "

"Jadikan Mei, nanti? Aku jemput ya... " potong Andre. Ternyata dia ingin pergi berdua bersama Mei toh. Tapi kenapa dia cuek bebek sama aku?

Seharusnya kan dia biasa, kalo gak gitu jawab yang agak ramahan dikit dong. Gak kayak tadi cuek bebek, datar telur.

"Oh, Juli? Ikut yuk Jul? Kita mau makan makan ngerayain kemenangan basket kita." terlihat Andre menyenggol lengan Mei dengan lengannya.

"Hmm, maaf Juli kelihatannya lo gak bisa ikut deh, kita cuman berdua an doang nih, gak papa kan?" udah gua duga!

"Iya, gak papa kok." sebenernya aku pengen ikut. Tapi bagaimana lagi?

entah kenapa aku merasa bahwa Andre menjauhi ku? Dia tadi sangat cuek bebek, dan sekarang dia... Ingin pergi berdua saja dengan Mei. Jelas jelas tadi Mei mengajakku.

Aarhg!! Kok rumit sih? Kayak di film film. Akhrinya aku menghampiri bang Nichol mengajakku pulang, tapi sebelum itu aku melihat Mei dan Andre berdebat tentang makan tadi,

Kalo gak salah denger sih begini.
"Ndre! Kenapa kamu gak mau Juli ikut?" tanya Mei, aku tak melihat ekspresi nya atau Andre karena aku berjalan memunggungi mereka.

"Gak papa, pengen aja sama kamu," balas Andre dengan suara samar samar, karena aku sudah jauh dari tempat mereka berdiri.

Kenapa ya? Aku kesel sekarang dengan sikap Andre yang seolah olah menjauhi ku? Jadinya kan teman yang aku punya, sahabat yang baru, jadi tak ada.

Sekarang aku merasa Andre tak lagi menganggap ku, sedangkan dia ke teman teman yang lain, tidak seperti itu.

Ku edarkan pandanganku, mencari sosok yang ingin segera ku ajak pulang, siapa lagi kalau bukan bang Nichol.

Oh ya... Nama bang Nichol atau kak Nichol aku ganti ganti karena kalau bang Nichol jadi coach ku aku manggilnya kak, sedangkan setelah selesai aku manggilnya abang. Jadi jangan bingung ya...

"Bang, yok pulang." tanganku sudah menarik tangan kekarnya.

"Bentar bentar, dikit lagi." tangannya melepas tanganku dengan lembut. Tapi aku tetap marah, karena disini sudah terasa PANAS.

Setelah beberapa menit, bang Nichol mengajakku pulang, dalam perjalanan pun aku hanya diam, memikirkan masalah sikap Andre yang berubah kepada ku. Sedangkan bang Nichol? Entah aku tak tahu dan tak mau tahu.

Memang adek laknat aku.... Hehehehe.

×××××××××××××××××××××××××××××××××

Jangan lupa VOTMENT ....
Kalo apa apa, ada yang salah atau yang lainnya bisa langung komen, dan langsung aku jawab lo...
Jadi pliss setelah baca cerita comment ya... Maaciiw :))
Ps: maaf kalo ada typo

Btw makasih ya 1k nya... Walaupun itu cuman mampir sih... Tapi nela masih seneng kok❤

Mei dan Juli [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang