24. Dinner {2}

225 24 0
                                    

Meilla pov

Sungguh, sungguh, aku sangat kepikiran dengan mereka, ya.. Mereka yang aku tinggalkan berdua saja.

Dan disini aku dan Roi hanya, duduk bersama menikmati pizza yang kami pesan dari ojek.

"Kenapa sih lo ngelamun?" tanya Roi dengan posisi menghadapku.

"Gak papa, cuman ngantuk aku," dusta, dusta sekali aku, padahal aku tidak ngantuk.

Hanya saja aku tertidur dalam pikiranku.

"Mei?" panggilnya

"Mei?" panggilnya. Lagi. Sambil mengguncang bahu ku.

"Eh... Apa?" aku pun tersadar dari lamunanku, dan menghadapnya yang juga sedang menatapku.

"Lo... Cantik, Mei." tiba tiba saja pipi ku terasa sangat panas dengan dua kata kata yang diberikan Roi.

"Apaan sih lo." kulemparkan bantal kecil yang berada disekitar ku kemuka Roi, sambil tertawa.

Ya ampun Roi, lo kok baik banget sih sama gua.

"Gimana udah kenyang belum?" tanya nya sambil memakan sisa pizzanya.

"Udah kok," jawabku santai sambil tersenyum kearahnya.
"Makasih," ucapku tulus karena dia sudah sangat baik denganku.

"Hmm, sama sama tuan Putri." Roi mencubit pipi ku yang terasa memanas, akibat perkataan nya.

"Sama sama pangeran," gombal ku. Ya.. Aku kan gak mau kalah sama Roi, yang sedari tadi gombal.

Akhirnya aku dan Roi hanya berbicara, sesekali tertawa.

Saat kumelihat jam aku terkejut, karena aku menjemput Andre dan Juli pasti terlambat!

"Yuk, kita susul Juli sama Andre, soalnya udah jam segini nih." ajakku kepada Roi yang sedang menonton TV.

"Ooh, okey." aku dan Roi turun ke lobby untuk menuju mobil dan mengendarai nya ke cafe.

Tiing

Aku dan Roi masuk kelift yang tidak terlalu sepi, karena penumpangnya aku dan Roi saja.

"Makasih ya... My sweetheart." kata kata itu tiba tiba keluar saja dari bibir Roi.

Aku melirik Roi dari sudut mataku. Ternyata Roi sedang tersenyum manis, sangat manis denganku.

Sampai sampai aku juga ikut tersenyum ke Roi.

Makasih juga malam ini, karena engkau sudah memisahkan ku dari Andre dan Juli. Batinku sambil tersenyum yang tak kan pernah hilang.

Ting

Aku dan Roi memasuki mobil dan melajukanya kearah cafe milik Juli.

Saat aku turun, Aku melihat Juli yang sudah berkacak pinggang dengan bibir bawah yang manyun. Lucu.

"Maaf, maaf, telat kita, soalnya kita lagi asik ngobrol." kutarik tangan Juli dan mengajaknya masuk ke mobil.

"Hmm," balasnya yang masih marah.

×××××××××××××××××××××××××××××××××

Jangan lupa VOTMENT ....
Kalo apa apa, ada yang salah atau yang lainnya bisa langung komen, dan langsung aku jawab lo...
Jadi pliss setelah baca cerita comment ya... Maaciiw :))

Mei dan Juli [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang