62. Bahagia Bersama

99 6 0
                                    

Matahari mulai malu menampakkan sinarnya, bersembunyi diantara pegunungan yang ada, dan berubah menjadi gelap.

"Dingin." Suara gigi bergemeletuk satu sama lain, dirasakan oleh Mei. Padahal ia sudah melapisi bajunya beberapa lapis, tapi entah kenapa angin malam ini begitu dingin.

Juli yang berada disebelah Mei tidak sadar, dengan kondisi sahabatnya itu. Tentunya karena ia tak merasakan dingin, tetapi kehangatan yang mengelilinginya saat ini. Lihat saja Juli dan Andre saling merangkul satu sama lain, menciptakan rasa hangat untuk mereka.

"Sip, lagunya udah siap!" Teriak teman seangkatan meraka, yang sedang bertugas mengontrol sound sistem kali ini.

"Okey, gua balik dulu." balas Roi teriak, Karena keadaan malam ini bising sekali, antara suara pepohonan, suara anak anak yang sedang bercengkrama, hingga beberapa anak yang sedang membuat lelucon.

Roi kembali duduk, ikut serta bersama yang lain, menikmati malam ini dengan gembira bersama.

"Takkan pernah terlintas tuk tinggalkan kamu, kasihku" suara anak anak yang ikut serta bernyanyi bersama, menambah malam ini semakin ramai.

Setelah asyik bernyanyi bersama, dan dilanjutkan beberapa mainan, membuat malam ini semakin larut dan dingin.

Roi yang faham akan rasa dingin yang Mei rasakan, segera mungkin mengulurkan tangan tepat didepan wajah Mei.

Alis Mei berkerut pertanda ia bingung, dengan kelakuan Roi yang tiba tiba.

"Siniin tangan lo," kata Roi.

"Buat apa?"

"Biar lo gak kedinginan." Mei hanya manggut manggut mengerti, dan memberikan kedua tangannya kepada Roi.

"Nih."

"Huuft... " tiup Roi, membuat tangan mereka menjadi satu, dan menggeseknya bersamaan.

Mei, ia kaget dan senang saat Roi memperlakukan dirinya seperti itu.

Roi terus meniup telapak tangan mereka berdua yang sekarang menjadi satu, membuat kehangatan sendiri. Dan tentunya membuat Mei merasa hangat, apalagi hatinya kali ini, ia sungguh dibuat meleleh dengan kelakukan Roi, hari ini.

"Juli." sang empunya nama mendongak.

"Apa?" jawab Juli, sambil mengeratkan jaket yang ada di tubuhnya.

"Roi sama Mei, sekarang lebih deket ya?" Andre juga mengeratkan pelukannya kepada Juli.

"emanglah, dari dulu kok." sungguh anak ini tidak peka.

"Bukan, maksudnya lihat mereka sekarang." Andre gereget dengan Juli kali ini. Juli langsung melihat arah pandang yang dilihat Andre sekarang.

Betapa terkejutnya ia melihat kedua sahabatnya itu begitu mesra.

"Iya, mereka cocok."

Andre hanya mengangguk dan kembali fokus dengan acara malam ini, dan wanita sebelahnya saat ini.

"Sekarang penampilan akhir yang akan diisi oleh teman kita yaitu Roi," panggil sang bembawa acara.

Memang malam ini Roi akan bernyanyi ikut mengisi acara malam ini, menyumbangkan suara merdunya.

"Gua kesana dulu ya Mei, lo gosok gosok aja lagi." setelah itu Roi berdiri dan menuju tempat Si Mc berdiri, tepat berada di tengah teman teman seangkatannya.

Lanjut?

Danke:')

Maaf kalo ada typo

Mei dan Juli [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang