18. Kerjakan!

290 27 0
                                    

Kali ini jam istirahat terasa begitu lamaa ditelinga Mei, yang menunggu bell itu berbunyi dan sesegera mungkin menjalakan tugas tugasnya yang diberikan Juli tadi pagi.

"Teet tet tet teet."

Mei menghela nafas berat, karena sedari tadi dia menahan degub jantungnya dan menggenggam tangan untuk meremasnya. Ya... Mei sedang gugup, karena pria itu!

Tiba tiba tangan, ntah punya sapa, sudah menyinggahi dipundak Mei dan menepuknya pelan.

Mei memberani beranikan mendongak kepala, agar tahu siapa yang sedang membangunkannya dari lamunanya, ah! Pasti Jull...

Matanya terbelalak saat mata coklat madu itu, menatap mata hitam nya.

"Ayo, Mei.. Kekantin makan," pemaksaan, tetapi... Kenapa Mei tidak memberontak, karena siapa saja yang berani menyentuh tubuhnya akan habis, ya tentu saja akan dihabisi oleh Juli.

Tangan Mei sudah dipegang oleh tangan kekarnya, menuntunnya kekantin bergabung bersama Juli dan Roi.

Ooh, shiit!! Jantung Mei, sudah tak bisa lagi menerima ini, jantung Mei berdetak cepat seakan ingin keluar.

Oke, sekarang Mei sudah melamun sampai sampai tak sadar dirinya sudah duduk dan dibantu oleh Andre.

"Eehmm," suara deheman Juli yang cukup keras membuat satu bangku mereka, iya mereka, Mei, Juli, Rio, dan Andre.

Mei mulai memberanikan diri menoleh, karena ia sangat sangat gugup saat meminta fotbar bersama Andre.

Sampai Juli sudah berdehem lagi, seolah dia sedang mengkode Mei, untuk mulai melaksanakan tantangan darinya.

Yah... Memang sekarang Juli sedang mengkode kode untuk Mei, bahkan Juli sudah tahu kalau Mei sedang gugup, karna jemari yang lentiknya itu terpaut satu sama lain, atau bisa disebut tingkah laku.

Juli sudah berdehem. lagi .dan memelototi mata Mei dengan matanya yang coklat keabu abuan.

Seakan Mei sudah tahu menahu melewati mata coklat keabuan Juli. Dan mengikuti nya berdehem, untuk menetralkan tenggorokannya yang kering.

Daan mulai berbicara.
"Ekhm," dehem Juli. Lagi. Karena ia sudah geram akan sifat Mei, bahkan yang meminta Juli untuk TOD itu kan Mei?

"Ekhm." bukan, itu bukan suara Juli maupun dua orang yang sedang melihat perdebatan melalui mata. Melainkan Mei.

"Jadi gini... Gua, mau minta," jeda sesaat untuk Mei, dengan bersusah payah Mei menelan salivanya yang terasa keras macam Batu bata "Foto bareng sama... "

"Oo, gua bakalan setuju kok Mei, sini kameranya, nanti gua ngerangkul lo ya, " potong Rio, yang mendapati pelototan gratis dari kedua cewek cantik dan most wanted disekolah SMA Pelita.

"Geer banget dah, jadi orang, ckckck." Juli menggelengkan kepala nya, dan diikuti Mei dan Andre.

"Maaf, bukan Roi,... Tapi.... Andre," nafas nafas gua butuh nafas niih, sumpah gua gak nafas. Skip, maaf permirsa karena Mei sudah sangat lebay.

"Apa?" tanya sang pemilik nama terakhir yang disebutkan Mei tadi. Andre melotot, untung saja tidak tersedak oleh pentol pedasnya.

"Ergkh, erghk, mi.. nu.. m," pinta Andre, karena kejadian yang barusan dibilang terjadi.

Sesegera Juli menyodorkan minumnya yang masih penuh, karena sedari tadi, hanya berdehem dan melotot.

"Makasih." setelah minum Andre memberanikan diri untuk menatap mata coklat abu abu Juli yang Indah bangeet pekik suara hati Andre. Tersenyum ramah kepada Juli.

"Hmm, jadi gimana?" tanya Mei, yang tiba tiba sudah geram akan tatapan Juli maupun Andre.

"Iya, gua mau kok," jawab Andre enteng tanpa beban, eh tapi ada kok bebanya, yaitu.... Dejavu.

"Oke siapkan kamera," kata Juli dengan kekehanya saat melihat wajah lecek Roi.

Oh ya Roi! Sekarang dia sedang merenungkan nasib, sebenernya gua kurang apa sih sama lo Mei? Gua segitu nya gak berarti buat lo ya? Tanya Roi kepada dirinya, karna tak mungkin ia, mengutaran unek uneknya yang 'aneh' ini.

Mei dan Andre, berdiri bersebelahan tanpa rangkulan maupun pegangan tangan, piyur hanya senyum yang kelihatanya... Dipaksakan, Oleh Andre, sedangkan pipi Mei sudah memerah ntah menahan malu atau tidak bernapas.

Cekrek

Pemotretan sudah selesai, mereka dan Juli duduk ketempatnya masing masing.

Oke tugas gua sekarang sudah selesai dan sekarang gua ingin... Berikan tugas apa ya... Sama Juli? Batin Mei.

Tak lama setelah itu bell masuk berbunyi.

Sama seperti tadi Mei dan Juli mengingat masa lalunya, yang hampir saja kehilangan satu sama lain.

Merelekan lebih baik, daripada mempertahankan yang bukan hak kita.

×××××××××××××××××××××××××××××××××

Ditunggu VOTMENT nya... Kalo bisa sih Wajib! Hehehe, dan jangan lupa follow wattapad aku..

nb : maaf kalo ada typo :')




Mei dan Juli [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang