56. Peluk?

123 9 0
                                    

"Gua mau ngomong sama lo." Mei hanya mengerjap ngerjapkan kedua kelopak matanya, dan itu membuat ia imut.

Ya tuhan kenapa ini, jantung ku? Tanya mei dalam hati.

"Ngomong aja Yo." Juli dan Andre hanya menyaksikan saja, tanpa berkata apa, takut menggangu katanya.

"Bisa gak cuman kita berdua?" kepala Roi menengok kearah Juli dan Andre. Karena dikelas hanya ada mereka berempat.

"Kenapa?" tanya Juli polos.

Tanpa berkata Andre segera menarik Juli lembut sambil membawakan tas Juli, karena kalian pasti tahu, bahwa muka Juli mempeng dan  terlihat konyol.

"Kita berduaan aja ya my angel" blush kedua pipi Juli langsung merona. Seperti orang yang terkena hipnotis ia langsung menganggukan kepala dan mengikuti Andre, ntah akan membawanya kemana.

Didalam kelas, hanya ada Roi dan Mei berdua, dan itu membuat jantung Mei tidak sehat. Pasokan udara terlihat tidak teratur ditempat ini.

"Nanti malem lo ada acara?" suara Roi yang memecahkan kesunyian antara mereka.

Mei menggeleng, tanda ia tak ada acara. Mei ingin mengatakan dengan suaranya tetapi tercekat ditenggorokannya.

"Nanti malem, kan malam minggu, gua mau ngajak lo pergi... Mau?" tanya Roi takut takut.

Mei hanya mengangguk tanda tidak apa, dan itu membuat Roi senang setengah mati, walaupun hanya dibalas anggukan atau gelengan.

"Makasih!" tanpa diduga Roi memeluk Mei, dan membuat Mei mematung ditempat, seperti ada sengatan listrik saat ada seseorang yang memeluknya selain sahabat dan keluarga.

Dulu saat Mei senang ia selalu memeluk seseoarang yang ada didekatnya, dan pernah waktu itu Mei langsung memeluk Roi, yang membuat Roi lemas, dan sekarang? Kebalikannya, walau Roi juga merasakan jantung yang ingin keluar dari tempatnya.

"Barang gua... " Juli melongo karena melihat kedua sahabatnya berpelukan mesra, dan langsung tersenyum, sambil berjalan kearah mejanya.

Beberapa detik, Roi dan Mei tersadar dan langsung melepas pelukannya, "sorii, barang gua ketinggalan. Gua gak lihat kok. " setelah menyengir tanpa dosa Juli langsung berlari dan menubruk badan Andre dikoridor, hampir saja ia akan jatuh jika saja Andre tak menangkapnya dengan cara memeluk Juli.

Mereka berdua mematung, sama seperti Roi dan Mei beberapa menit tadi. "Hehee."

"Jangan lari lari, nanti jatuh," kata Andre dan menggenggam tangan mungil Juli. Dan Juli? Hanya tersenyum polos sambil mengikuti Andre menaiki Montor ninja nya dan pergi dari halaman sekolah.

Dilain tempat, masih terdapat kecanggungan anatara Mei dan Roi.

"Lo bareng gua kan?" tanya Roi memastikan.

"Iya," jawab Mei sambil berjalan setelah menaruh tas dipundaknya. Dan diikuti Roi.

Sedangkan jadwal Mei untuk piket hari tidak jadi, karena ada kesalahan teknis.

×××××××××××××××××××××××××××××××××

Jangan lupa VOTMENT ....
Kalo apa apa, ada yang salah atau yang lainnya bisa langung komen, dan langsung aku jawab lo...
Jadi pliss setelah baca cerita comment ya...  Maaciiw :))

Lanjut tidak?

Ps: maaf kalo ada typo

Mei dan Juli [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang