48. Oh My Good

213 15 7
                                    

Kelopak mata abu abu milik Juli mulai terbuka sempurna. Juli mengerjap ngerjapkan matanya, menyesuaikan cahaya yang masuk dari gorden hitam... Eh bukan, gorden putih milik Andre.

Juli mulai tersadar, tapi ia merasa ada yang mengganjal, sejak kapan gorden gua warna putih? Apa bunda yang ganti? Pikir Juli, masih positif.

"Cjriit.." Terdengar pintu kamar mandi terbuka, sesegera Juli menengok keasal suara. Begitu terkejutnya Juli...

"Zeett..." teriak Juli kaget. "Kenapa lo bisa ada disini?!" teriak Juli. Lagi. Sambil menutup matanya menggunakan telapak tangan kanannya.

Bagaimana tidak? Andre tidak memakai baju! Tubuhnya yang roti sobek terpampang jelas disana.

"Enak aja, ini kamar gua. Kali." dengan santai Andre melanjutkan langkah menuju lemari pakaiannya, dan memakai kaos berwarna hitam bergambar tengkorak.

"Kok bisa? Eh tapi lo udah pakek baju kan? Gak tau malu banget sih! Ada anak cewek juga!" cerocos Juli, yang masih menutup mata nya menggunakan telapak tangan.

"Yeeh, satu satu kali!" cibir Andre, dan mengeluarkan beberapa pakaian nya, yang bewarna abu abu, bertuliskan 'promise' dan ada jari kelingking dipunggung nya. Dan celana pendek tidurnya. Semoga pas batin Andre.

"Hm, ya udah deh. Lo udah pakek baju?" dengan sabar Juli mengulang kata katanya.

"Udah." Andre berjalan menuju meja belajarnya.

"Kenapa gua bisa di kamar lo?" tangan Juli sudah turun, yang sebelumnya menutupi mata indahnya.

"Panjang ceritanya. Nih. Ganti baju lo, sama mandi, gua kebawah dulu." Andre langsung pergi menuju keruang keluarga sesudah menaruh pakaiannya kemeja belajarnya.

"Makasih." lirih Juli sambil beranjak dari kasur Andre yang sangat nyaman senyaman pelukannya. Eh?

Juli mengambil pakaian milik Andre dan langsung masuk kedalam kamar mandi.

Anjai, ni kamar mandi rapih bener batin Juli kagum karena kamar mandi Andre yang rapih. Walau kamar mandinya juga sih. Tapi kan jarang jarang cowok itu rapih. Ya gak?

Setelah menyelesaikan ritual mandi nya. Juli langsung mengaca dikaca lemari Andre.

Kaos nya membalut tubuh Juli yang ramping. Walau terlihat kebesaran, tapi itu tak digubris Juli. Dan tubuhnya seakan tenggelam di balik kaos. Celana jeans pendek yang tak tampak, karena tertutupi Kaos kebesarannya.

"Kebesaran lagi, tapi bajunya keren sih, bauu nya.. Hmmm. Wangii." Juli menggerai rambutnya asal asalan karena ia habis keramas. Ia menyisir rambutnya menggunakan jari jemarinya yang lentik.

"Juli... Ayo makan." terdengar suara Andre dari balik pintu kamarnya.

"Iya, bentar," sahut Juli dan segera keluar dari Kamar Andre.

Beberapa menit Andre tertegun dengan penampilan Juli yang terlihat seksi dan menggemaskan.

Ya ampun, lo kelihatan lucu, gemesin deh, pengen gua cium jadinya... Batin Andre sambil tersenyum penuh arti kepada Juli.

Sedangkan yang ditatap hanya mengernyitkan dahi, tak mengerti.

"Yok, katanya mau makan?" lamunan Andre pecah, karena suara Juli. "Eh tapi nanti ada bonyok lo ya?"

"Iya.. Ada," jawab Andre, dan berjalan bersama Juli kearah dapur.

"Gua, kok takut ya?" gumam Juli, tapi bisa didengar Andre.

"Tenang ada gua, bonyok gua gak nakutin kok." tiba tiba Andre menggenggam tangan Juli.

Jantung Juli berdetak tak karuan, ia merasa takut, melayang, dan senang,yang menjadi satu.

"Ooh, ini yang namanya Juli?" tanya Mommy Andre. Saat Juli sudah duduk di kursi meja makan.

"Ngng, iya tante... " ucap Juli gugup.

Sedangkan daddy dan Andre hanya diam, sambil makan dengan santai.

"ya ampun, jangan panggil Tante dong. Panggil Mommy aja." Mommy Andre menyuapkan sesendok makan kemulutnya.

Dan diikuti anggukan Juli dan memakan lauk pauk dan nasi yang dihidangkan.

"Makasih tante... Mommy, makanan nya dan tumpangannya," ucap Juli sambil tersenyum ramah kearah Mommy Andre.

Setelah memakan habis semua, Andre Izin untuk mengantarkan Juli pulang kepada Mommy dan Daddy.

"Juli.. Lo mau gak es krim, gua traktir deh." Andre memasang selt beth nya. Dan diikuti Juli.

"Hmm, kalo gratis sih iyain aja," jawab Juli sambil menahan senyum nya.

"Okey." Andre memutar setir kekanan tanpa melihat wajah Juli yang sudah merona.

"Erghm, lo utang cerita sama gua, kenapa bisa gua tidur di kamar lo, lo gak macem macem kan?" todong Juli, menoleh kearah Andre yabg sedang menyetir. Ya allah ganteng benner ni orang...

"Iya iya, santai kali." cibir Andre tersenyum kearah Juli. Yang semakin membuat Juli merona.

"Ya ampun gua belum ijin abang gua niih." terlihat Wajah Juli yang sudah berubah seratus persen.

"Tenang gua udah bilang kok sama Mei," kata Andre, menenangkan Juli.

Tak disangka mobil sudah berhenti dipinggir jalan, memperlihatkan penjual es krim keliling.

Andre keluar dan diikuti Juli. Sebenarnya Andre ingin membukakan pintu sebelah Juli. Tapi keburu Juli nya aja yang keluar. Emang cewek gak pekaan amat.

"Pak beli es krim nya dua ya..." ucap Andre kepada penjual es krimnya, dan duduk di batu bawah pohon rindang. Diikuti Juli duduk disebelah Andre.

"Jadi... Tadi malem itu." kata Andre terpotong oleh...

"Astagfirullah, mas mba nya udah gitu gitu toh. Masyaallah tak peker sek muda SMA," kata pak penjual es krim, yang datang tiba tiba.

"Adduh pak, bukan... Jangan sok tau deh," ucap Juli kaget. Gimana gak kaget kalian kalo digituin pasti malu banget kan??

"Oh gitu to mba... Maap maap, hehehe," cengesan bapaknya setelah menyerahkan dua es krim.

"Iya gak papa pak, tapi soon bakal kok pak, kalo udah saya halalin." Andre tersenyum jahil kepada Juli.

Sedangkan Juli? Ya tentu saja membuang muka kearah lain, karena tak mau kelihatan blushing dan menahan senyumnya karena ia sangat bahagia.

"Wadduh iya mas.. " setelah mengatakan itu, pak penjual es krim langsung pergi melayani pembeli lainnya.

Beberapa menit terjadilah keheningan diantara kedua insan ini. Andre sudah tak tahan dengan suasana awkward ini.

"Jadi... Kemaren malem, gua nganterin lo pulang nih, tapi lo gak turun turun tuh waktu dah sampek, Eh ternyata lo ketiduran. Ya jadi gua bawa pulang aja, soalnya rumah lo gua ketok ketok sampe lumutan gak dibuka bukain." Juli terdiam mendengarkan penjelasan Andre. Anjir gua kebo banget deh, malu gua.. Batin Juli merutuki dirinya.

"Jadi sekarang gua pengen... Pulang." Juli beranjak untuk membuang tempat es krim, dan duduk kembali.

"Ya ampun, lo cewek tapi kok belepotan gitu sih." tangan Andre terulur untuk mengelap sudut bibir Juli.

"Iih, apaan sih." Juli menepis tangan Andre.

Ya ampun, Meii kok gua jadi gini ya? Gugup sama cowok. Apa ini beneran gua suka sama Andre? Batin Juli. Kaki nya melangkah pergi setelah membayar es krim dan diikuti Andre.

"Lo kalo lagi blushing lucu deh," kata Andre sambil menutup pintu sebelah Juli.

×××××××××××××××××××××××××××××××××

Jangan lupa VOTMENT ....
Kalo apa apa, ada yang salah atau yang lainnya bisa langung komen, dan langsung aku jawab lo...
Jadi pliss setelah baca cerita comment ya... Maaciiw :))

Ps: maaf kalo ada typo

Mei dan Juli [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang