54. Happy

173 10 0
                                    

Setelah kejadian itu, Andre dan Juli terlihat bersama, saat berangkat kesekolah, dan pulang sekolah.

Setiap saat, setiap detik, tangan mereka selalu menjadi satu, bahkan tempat duduk merekapun sekarang berubah, Juli dan Andre, begitu sebaliknya, Mei dan Roi. Dan itu membuat hati Mei loncat loncat saat berada didekat Roi.

Ia tidak lupa dengan kedua sahabat yang saling menyukai itu, tetapi mereka juga akan memberikan waktu berdua untuk Mei dan Roi.

Jangan tanyakan Mei, ia ikut senang tetapi juga ikut marah, karena ia akan pergi sendiri saat berangkat sekolah.

Pasangan baru, selalu lengket pasti gerutu Mei, sambil menggayuh sepeda pink nya.

"Tiin." kelakson montor ninja terdengar, Mei menengok kearah belakang untuk melihat orang yang sedang mengklaksonnya beberapa menit belakang.

"Haii Meilla," sapa Roi dengan senyum yang lebar.

"Huft, Haii iyo," balas Mei malas, dan melanjutkan bersepedanya.

"Mending lo gua tebengin aja biar gak capek!" kata Roi keukeh tetap berada didekat Mei.

Gua sih mau mau aja! Tapi ini jantung gua gak tahan waktu deket sama lo, pengen lari maraton aja tau!  Batin Mei, tetap menggayuh sepeda pink.

"Okey..." dengan pelan pelan Roi melajukan montor ninja nya menjauhi Mei, tetapi Mei memanggilnya dengan suara keras. Terpaksa Roi berbalik arah.

Untung sepi leganya.

"Gua tarik omongan gua tadi yo, gua mau kok nebeng di lo, gua mau banget malah." terpaksa Mei mengiyakan tawaran Roi, karena  dengan tiba tiba, sepeda pink kesayangnya ban belakang kempes, kelihatanya bocor.

"Okei, naik aja," kata Roi santai.

Mei menghubungi seseorang dan naik keatas montor ninja Roi, meninggalkan sepeda tercintanya dijalan, nanti ada orang montir yang akan mengambil nya.

Jantung keduannya sama sama berdetak cepat, sama sama merasakan sensasi yang sama, Roi tahu jika yang dia cintai tidak akan membalas perasaannya.

Sedangkan di sisi lain Mei sangat takut jika cintanya terhadap Roi, hanya obsesi semata, dia ingin merasakan mencintai, menyayangi, dan cemburu. Ya! Mei jarang sekali cemburu terhadap Roi.

Karena kenapa? Cemburu adalah tanda Cinta, dan marah? Adalah tanda sayang.

Tak terasa ninja merah sudah terparkir rapih ditempatnya, dua pasang insan ini pun berjalan beriringan.

"Haii..." sapa salah satu murid yang bersekolah disini.

Hanya dibalas senyuman oleh Mei dan Roi, sebab mereka sedang malas membalas sapaan, karena pikiran mereka masih dipenuhi oleh mahluk yang sedang bersama ini! Mei memikirkan Roi dan Roi? sebaliknya.

×××××××××××××××××××××××××××××××××

Jangan lupa VOTMENT ....
Kalo apa apa, ada yang salah atau yang lainnya bisa langung komen, dan langsung aku jawab lo...
Jadi pliss setelah baca cerita comment ya...  Maaciiw :))

Lanjut tidak?

Ps: maaf kalo ada typo

Mei dan Juli [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang