4. Murid baru

518 39 2
                                    

Semua siswa siswi yang sedang bermain mengerjakan PS (pekerjaan sekolah) langsung duduk, karena salah satu dari mereka mengumumkan bahwa guru kelas sudah datang.

Mei yang sedari tadi asik mengobrol dengan Roi sedangkan Juli mendengarkan musik kesukaan nya dari earphon putih nya, langsung duduk tegak menghadap papan tulis.

"Selamat pagi anak anak," sapa Bu Ningsih guru Fisika yang gendut tetapi masih kelihatan muda, yang juga menjadi wali kelas XI IPA 1.

Bu Ningsih langsung menuju tempat duduk guru dan menaruh tas dan dokumen dokumen lain, yang juga di ikuti seorang cowok gagah dibelakangnya.

Lah itu bukannya cowok yang nabrak gua tadi? Juli bingung dengan cowok di depan. Sedangkan semua cewek cewek yang ada di kelas ini melongo, menatap keindahan yang diberikan tuhan.

Cowok tampan itu merasa diperhatikan oleh salah satu dari sekian cewek yang memandang nya kagum, sedangkan Juli? Ia bingung dengan cowok di depan itu.

"Silahkan perkenalkan dirimu," perintah Bu Ningsih, tegas tetapi lembut.

"Oh iya bu," jawab Cowok tampan
"Perkenalkan nama saya Andrea Bimarta, bisa dipanggil Andre. Saya pindahan dari Bandung." Yaaups, Andre si cowok keren plus ganteng itu tersenyum ramah kepada semua orang.

Yang malah membuat semua cewek cewek tersepona, eh salah terpesona oleh keindahan yang diberikan tuhan.
Mata bulat abu abu, yang ditutupi ayliner coklat Juli bertemu dengan mata Coklat madu milik Andre, Andre tersenyum kearah Juli.

Ooh, namanya Andre... Gumam Juli, tak membalas senyuman yang diberikan Andre.

Sedangkan Mei? Ia terpesona dengan ketampanan cowok di depan itu, ia langsung merasa 'suka' dengannya.

"Suda, perkenalanya nanti dilanjtin jam istirahat, kamu Silahkan kamu duduk di bangku yang kosong di sana." bu Ningsih menunjuk bangku yang kosong di sebelah Roi, tepat dibelakang Juli.

"Eh Juli, tu cowok ganteng banget," gumam Mei dengan suara kecil, lebih tepatnya berbisik bisik ditelinga Juli.

"Hmm," jawab Juli datar yang masih menatap Andre intens. Ni cowok kenapa coba sekelas sama gua! Gerutu Juli.

"Hai, gua Mei," ucap Mei sambil menjabat tangan Andre, sedangkan yang dijabat hanya diam dan tersenyum buatan, karena pikirannya masih melayang akan seorang cewek yang sudah ia temui dua kali itu.

"Hai, gua Roi." sekarang giliran Roi yang menjabat tangan Andre, dan tersenyum ramah, yang juga dibalas oleh Andre.

"Oh, ya... " ucap Mei, tetapi tidak jadi karena...

"Silakan kalian berkenalan nanti, sekarang pelajaran ibu dulu," potong bu Ningsih.

Sedangkan Mei langsung kembali menghadap kesemula, karena teguran bu Ningsih.

Ya ampun siapa sih tu cewek, yang selalu bikin gua penasaran batin Andre sambil menatap punggung milik Juli, yang tepat di hadapan ya.

Akhirnya semua murid fokus kepada kertas dan alat tulis, karna mereka akan berperang, dalam menggapai ilmu.

Hingga tak terasa, waktu sudah menunjukan beberapa menit lagi, jam istirahat berbunyi.

Juli dan Mei sudah selesai duluan, mereka tinggal menunggu Iyo yang belum selesai.

"Ayok Iyo," ajak Juli, kepala nya sudah menengok kebelakang, tetapi tatapan Juli tidak mengarah ke Roi melainkan Andre itu cowok baru.

Mei? Mei sedang menatap Andre dengan wajah senyum senyum sendiri.

"Iya nih udah." Roi membereskan peralatan yang sudah dipakai ke kolong meja nya.

"Eh, Andre kalo lo gak keberatan yok, bareng kita kita kekantin," ajak Juli dan Mei bersamaan, karena kasian dengan Andre, masih belum punya temen.

Andre mengernyitkan dahinya bingung, karena dua cewek cantik didepannya ngomong bersama, kompak, kata katanya juga sama.

"Tenang aja bro, ni dua cewek kompak abis." bisik Roi tepat di daun telinga Andre, karena Roi pasti tahu kenapa Andre mengernyitkan dahi pertanda ia bingung.

Setelah itu, mereka keluar dari kelas menuju kantin, tetapi disetiap jalan semua orang pada ngelihatin Mei, Juli, Roi, dan Andre, dengan tatapan kagum plus marah? Cemburu.

Mereka berempat berjalan bersama seperti ingin berperang apalagi tempat mereka terbagi Mei dan Juli berada di tengah, sedangkan Andre disebelah Mei, dan Roi disebelah Juli.

"Heii, lihat tuh mereka keren banget, ckckck," bisik salah satu fans Mei, dan Juli. Tetapi bisa didengar oleh keempatnya.

"Mereka kelihatan Couple," kata salah satu fans Roi.

"Ya ampuun tambah nih, Cogan di sekolah kita."

"Ya ampuun kak kenapa sih kok, kalian selalu dapet Cogan cogan."

"Enak abis tu cowok bisa deketin dua bidadari di sekolah kita."

Iiish alay alay banget siih, gerutu Juli dan Andre bersamaan.

Ya... Itulah semua perkataan yang bisa Mereka dengar, kurang lebih nya sih begitu.

Tapi mereka berempat tidak menggubris nya. Sampai Akhirnya Mei, Juli, Roi, dan Andre sudah mendapatkan duduk kosong berempat, tapi pas banget duduknya ada empat tapi berhadap hadapan.

Mei dan Juli duduk bersebelahan, dan menunggu pesanan mereka untuk di belikan oleh Roi. Karna Roi sudah tau apa aja pesanan kedua gadis itu.

Mei berhadapan dengan Andre, sedangkan Juli, ia berhadapan dengan Roi.

Setelah sampai semua pesanan mereka. Juli langsung memakan batagor nya dengan tidak teratur, bisa dibilang BERANTAKAN. Ck ck ck cewek cantik kok belepotan.

Sedangkan Mei, dia memakan batagornya dengan sangat rapi, dan feminim, yaampun Mei, lo beneran anggun banget, dari pada nih cewek di depan gua. Omel Rio didalam hati tapi kenapa ya? Mei kok gak mau hadepan sama gua? Lanjut Rio.

Mereka memakan pesanan masing masing, tanpa ada obrolan. Tetapi semua sunyi yang ada di mereka pecah karna...

"Eh, lo anak baru ya?" tanya cewek bebaju ketat, bibir dikasih cat tembok yang merah banget, make up tebel kayak tante tante, yang katanya 'famous' disekolah ini, tapi inget 'setelah Mei dan Juli'.

"Hm, iya." Andre tidak membalas senyum ataupun menoleh kepada cewek yang menurutnya tidak ia kenal.

"Wadduh, kita nambah temen baru nih, ya gak Mei?" Juli ingin menggoda ni cewek alay.

"Apa an sih lo Jul, kenalin gua Eva, cewek tercantik disekolah ini." jelas Eva, dengan senyum mengembang di sudut bibirnya.

" Andre," jawab Andre masih dengan dingin. Karna dari dulu semenjak kejadian itu, Andre tidak lagi ramah kepada anak baru, dia menjadi dingin. Tetapi tidak dengan Dua cewek dan satu cowok didepannya. Walau masih terlihat pendiam.

Sedangkan Mei dan Roi menahan tawa karna Andre tidak menggubris nya, tetapi berbeda hal nya dengan Juli, ia sudah tertawa terbahak bahak ditempat duduknya sambil sesekali menunjuk nunjuk muka Eva.

Eva malu. Jelas. Ia langsung pergi tanpa kata kata terakhir, eh salah.

Setelah kejadian itu, tepat sekali bel jam istirahat berakhir, membuat semua siswa siswi berhamburan masuk ke kelasnya masing masing, termasuk Mei, Juli, Roi, dan Andre.

×××××××××××××××××××××××××××××××××

Ditunggu VOTMENT nya... Kalo bisa sih Wajib! Hehehe... Dan jangan lupa Follow wattapad aku ya...

nb : maaf kalo ada typo. :')

Mei dan Juli [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang