49. What?

193 12 0
                                    

Mei sudah bangun sedari tadi, sempat ia terkejut karena tidak tidur dirumah, tetapi ketika sudah mengecek semua, ternyata dia tidur di apartement Roi.

Tapi Mei harus mempertanyakan, Kenapa ia bisa tidur di apartement Roi? Kepada sang empunya apartement.

"Roi... Bangun, pinjem baju dong... " rengek Mei, ia ingin segera mandi, tetapi ia tak membawa baju ganti.

"Hmmm," gumam Roi, malah menarik tangan Mei kedalam dekapannya, tentu saja dengan tak sadar.

"Eh eh eh.. " kaget Mei. Yang ditemani detak jantung yang berbeda.

"WOI, IYO BANGUN WOI!" teriak Mei tepat ditelinga Roi. Walau ia didekap, ia berusaha untuk membangunkan kebo yang satu ini.

"Astagfirullah, kenapa lo peluk peluk gua?" Roi melepaskan dekapanya dan berusaha duduk tegap.

"Bukannya lo ya, yang meluk gua? Lo modus ya kan?" Tuding Mei, ia juga berusaha duduk disofa.

"Hehe.. Kalo gitu maaf." kedua tangan Roi menyatu didepan wajah nya.

Oh my oh my... lo kok imut imut gitu sih Roi? Terus kenapa jantung gua kayak tadi malem? Batin Mei, yang masih menatap Roi dengan rasa kagum.

"Erghm, pinjem baju dong. Gua mau bersih bersih nih," pinta Mei dengan wajah memelas, tak lupa ia mengeluarkan puppy eyes nya.

"Ya, habis itu lo gua anter pulang gak?" tanya Roi, ia berdiri menuju lemari pakaiannya dan mengambil baju untuk Mei.

"Nih," lanjutnya sambil memberikan pakaian yang diperlukan.

Dan Mei? Tentu saja ia menerima dengan senang hati. Walau baju nya terlihat kebesaran untuk membalut tubuh ramping Mei.

"Ya udah, makasih, gua mandi duluan, awas lo kalo ngintip, nanti gua aduin ke Juli!" ancam Mei. Oh ya... Kalian pasti tahu kan? Kenapa Mei mengatasnamakan Juli, jika mengancam Roi Atau cowok yang akan mengganggu Mei?, karena Juli pintar Silat, dan para cowok tahu itu. Jadi jangan pernah mengganggu teman terdekat sitomboy.

"Iya, gua tau." Roi berjalan kearah dapur untuk mengambil minuman, karena ia merasa haus jika berdebat dengan pujaan hati. Yang keras kepala tapi ngangenin.

Dikamar mandi, Mei sudah menyelesaikan ritual mandi nya, tapi sekarang ia sedang bercermin, melihat bayangannya dikaca besar.

Tubuh yang ramping, seakan tenggelam dikaos Roi, yang bewarna biru muda, celana basket yang... Juga tak nampak, karena kaos yang dipakai menutupi sampai pahanya.

Baju nya gak terlalu laki banget lah, bau nya.. Hmmm, ya ampun bau parfum dia, sumpah ini wangii banget. Suka deh, eh kenapa ya jantung gua gini tiap kali deket sama dia? Gua tanyain Juli deh, nanti. Batin Mei sambil menyisir rambutnya yang basah.

Mei berinisiatif memakai parfum Roi dan sekarang ia sedang menyemprot kan butiran air keseluruh pakaiannya Roi.

Sesudah itu, Mei langsung keluar dan disambut dengan wajah Roi yang sudah ditekuk. Ya allah... Iiih Iyo, gemesin teriak Mei. Dan yang pasti jantungnya minta keluar.

"Lama amat, tuan Putri ngapain aja? Oh ya sarapan ada didapur cari aja sendiri, maaf seadanya," cerocos Roi, dan langsung masuk setelah mengatakan itu.

Mei langsung kearah dapur, dia menemukan roti bakar dan susu coklat kesukaannya dan Juli.

Langsung saja Mei memakan habis itu semua, tak usah malu malu karena Juli pernah mengatakan 'langsung sikat yang ada didepan mata' jadi Mei tidak jaim lagi didepan Roi dan Juli.

Mei langsung kedepan TV, untuk menyaksikan kartun kesukaannya little pony  dan tak lupa membawa beberapa snack sisa tadi malam.

Saat asik makan cemilan dan menonton, tiba tiba "aaaaa," teriak Mei, karena terkejut dengan kedatangan Roi secara tiba tiba.

"Eh Mei coba lo berdiri, sini deh." Roi menarik Mei, menghadap kearah nya, dan... Mereka berdua... tentu saja berhadapan.

"Apaan sih?" tanya Mei bingung.

"Hmm." jari telunjuk Roi diketuk saat berada didagu kokohnya, seolah sedang berfikir keras.

"Lo.. Kelihatan, imut, cantik, lucu, lo cocok deh pakek baju gua." Roi langsung menghempaskan tubuhnya kesofa. "Eh lo balik gak?"

Mei hanya mengernyitkan dahi karena kelakuan Roi, tak lupa jantungnya yang begitu aneh.

"I..Iya lah.." kata Mei gugup, dan langsung menghempaskan badannya kesofa.

"Sekarang apa nanti?" tanya Roi sambil memungut beberapa snack yang ada didepannya.

"Sekarang, eh.. Lo utang cerita sama gua ya.. " tanya balik Mei.

Roi langsung menghadap Mei, yang dihadap malah salah tingkah, karena ditatap begitu intens nya.

"Okey, gua bakal cerita, jadi gini. Lo tadi malem ketiduran dan gua mau anter lo pulang, tapi kan gua gak punya mobil, ya.. Jadi gua tidurin.. " penjelasan Roi terpotong.

"APA?" teriak Mei.

"Apannya?" kata Roi polos.

"Ng.. Nggak, lanjutin." jantung Mei begitu keras ingin keluar dari persembunyiannya.

"Ya.. Gitu, lo tidur disini deh." Roi mengambil minuman dingin yang ada dimeja.

Mei berdiri dan berjalan mengambil barang barangnya. Setelah itu ia kembali lagi kesofa, untuk mengajak Roi pulang.

"Eh, lo pakek jaket gua nih, buat nutupin paha lo.." Roi terkekeh dengan kata terakhirnya itu.

Mei langsung saja blushing dan menerima jaket milik Roi.

Akhirnya mereka berdua berangkat kerumah Mei.

"Makasih Roi." Mei turun dari montor Roi dan bersiap masuk kedalam rumah.

"Oke, gua duluan ya.. " Roi menghidupkan mesin, dan melaju kearah apartementnya.

×××××××××××××××××××××××××××××××××

Jangan lupa VOTMENT ....
Kalo apa apa, ada yang salah atau yang lainnya bisa langung komen, dan langsung aku jawab lo...
Jadi pliss setelah baca cerita comment ya...  Maaciiw :))

Ps: maaf kalo ada typo

Mei dan Juli [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang