59. Malam Yang Indah

115 9 0
                                    

"Sebenernya gua...."

"Adduh..." teriak Mei terkejut karena seseorang menabraknya dan lari entah kemana.

Untung saja Roi dengan sigap menagkap Mei yang oleng.

"Mei gak papa kan?" tanya Roi memastikan, masih dalam membantu Mei untuk seimbang. Tetapi jika dilihat dari arah pandang orang lain, mereka seperti sedang berpelukan.

"Gak papa kok Yo, cuman kakinya sakit," ringis Mei. Merasakan linunya dipergelangan kaki, lebih tepatnya sebelah mata kaki.

"Sini aku pijet dikitan biar bisa jalan," tawar Roi, dan Mei menganggukan kepala dengan nurut.

Dengan hati hati Roi membawa Mei kekursi panjang dan menaruh Mei duduk diantara empuknya sofa.

"Pelan pelan, gak sakit kok." dengan hati hati Roi memegang pergelangan kaki Mei dan mengurutnya keras tetapi lembut.

"Auwh.." kedua alis Mei menyatu, dan kedua kelopak mata Mei tertutup rapat.

"Dikit lagi."

Setelah beberapa menit, akhirnya Roi menyuruh Mei untuk berjalan, tetapi Roi masih berusaha memapahnya.

"Yeay! Bisa!" Mei jingkrak jingkrak, melupakan bahwa sebelumnya merasakan sakit luar biasa, dan dengan tidak sadarnya Mei memeluk Roi erat, sangat erat malah.

"Ayoo Mei, Iyo, kita foto bareng!" seru Juli di atas panggung kecil, sambil membawa camera.

Mei seketika gugup dan langsung melesat kearah Juli.

Sedangkan Roi? Jangan ditanya, ia pasti senang setengah mati. Jantung yang berdegub kencang yang sangat disukai Roi.

Langsung Roi menyusul Mei kearah teman temannya. Sambil tersenyum sangat sangat lebar!

Mei sangat senang, bahwa dihari berarti nya kali ini, orang orang yang ia sayangi, cintai berkumpul. Walau ia juga sedikit kecewa.

Tetapi kekecewaan itu sudah tergantikan dengan kebahagian yang luar biasa.

Dulu Mei mengangap bahwa dirinya orang yang tidak diinginkan orang lain, sangat dikit yang menyayangi nya!

Dan sekarang? Pikiran itu sudah sirna karena penunturan Mamanya. Bahwa semua orang mencintai diri Mei dengan cara yang berbeda beda! Termasuk kedua orang tua Mei.

Dengan segala gaya yang dimiliki keempat sahabat itu, mulai dari elegan, keren, lucu, sampai konyol. Sudah dibidik oleh camera, yang akan mengingatkan hari ini.

"Ayo mama papa, bunda... Ikutan!" tarik Mei, membawa ketiga paruh baya, dan berfoto bersama.

"Cekrek"

Kebahagian datang sangat sederhana, sampai kamu tidak mengetahui jika kebahagiaan itu selalu di sekelilingmu.

×××××××××××××××××××××××××××××××××

Jangan lupa VOTMENT ....
Kalo apa apa, ada yang salah atau yang lainnya bisa langung komen, dan langsung aku jawab lo...
Jadi pliss setelah baca cerita comment ya...  Maaciiw :))

Lanjut tidak?

Ps: maaf kalo ada typo

Mei dan Juli [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang