38. Broke My Heart {2}

192 15 0
                                    

Malam menjelang subuh, subuh menjelang pagi. Ayam sudah berkokok membangunkan semua manusia ditanah air.

Pagi ini Andre dan Mei ingin berangkat bersama. Tentunya tanpa Juli.

"Pagi sayang ku... " sapa Andre dan tak lupa tersenyum, menunjukkan senyuman hangatnya.

"Pagi sayang... " balas Mei tak kalah bersemangat dan tersenyum kearah pujaan hatinya.

"Yok." Andre menggandeng tangan Mei sampai kedalam mobil. Dan memasukkan Mei kedalamnya.

Sedangkan Juli? Ya... Tentu saja dia masih molor. Hehehe... Eits jangan salah hari ini dia tidak ingin molor looh.

Juli berangkat pagi, bersama kakak tercinta nya. Tentunya sesudah sarapan dan berpamitan kepada orang yang berarti dihidupnya.

"Tumben lo bangun pagi," tanya Nichol yang bermaksud menyindir, sambil memakai helm dan dilanjutkan menyodorkan helm milik Juli.

"Gak boleh?" tanya balik Juli dengan nada ketus. Tanganya menerima uluran helm Nichol.

"Ya.. Boleh boleh aja dedek acuu.. Gitu aja mayah mayah," ucap Nichol,menirukan bahasa bayi, dan terkekeh dibalik helmnya.

Juli tidak menjawab, ia hanya terdiam, memikirkan semua yang harus ia katakan kepada teman temanya.

Apakah gua marah kepada Andre? Ahh jangan nanti terlihat sakit hati, eh tapi memang benar sih. Apa? Harus berpura pura lagi menutupi rasa ini?. Toh gua juga gak percaya sama Cinta pandangan pertama. Pikir Juli. Menguatkan hatinya.

Sampai tak terasa montor ninja kakak nya itu berhenti didepan gerbang sekolah SMA Pelita Surabaya.

"Cepetan turun woy, ni hari senin... " protes Nichol kepada Juli, karena sedari tadi dia tidak turun dari motor nya.

"Iya iya, santai aja kali.. " jawab Juli jengkel. Dan turun dari montor ninja milik kakaknya itu.

"Okey,... Cup." Nichol mencium Puncak kepala adik tersayang nya dan langsung pergi meninggalkan Juli, kalau tidak ia pasti akan diteriak...

"Kakak... " teriak Juli. Lantang sampai sampai semua murid menatapnya dari yang iri, kagum, kesal, dan menahan tawa.

Saat Juli jalan di koridor kelasnya, ia melihat Mei dan Andre sedang tertawa bahagia di koridor yang... Lumayan sepi.

Huuft kuatkan hati mu Juli, Julietta Victory kan seterong hibur dirinya sendiri.

Setibanya di kelas, ia langsung dihadang oleh mahkluk yang beberapa hari ini terdiam, tanpa kata. Yups Roi.

"Eh.. Meii dimana? Sama Andre? Kok ada tas nya tapi orangnya gak ada." sesudah mendudukan pantatnya dikursi sebelah Mei. Juli langsung diserbu oleh pertanyaan pertanyaan Roi.

"Perasaan lo kemaren kemaren diem aja, sekarang kok heboh sendiri sih," omel Juli. Tanpa menoleh Roi.

"Hehe... Gak papa, cuman kemaren males ngomong." dusta, kata demi kata yang keluar dari mulut Roi semua bohong. Ingat BOHONG.

"Ooh, gak tau,eh salah sih, gua tau," jawab Juli gugup.

"Ya udah cerita ke gua, penasaran gua," kata Roi sambil memposisikan tubuhnya menghadap Juli.

"Iish kepo kayak dora lo," cibir Juli dengan wajah kusam. Ingin berbohong tapi kenyataan, ingin berkata jujur tapi tak kuasa. Bagaimana ini!!

"Iya... Andre sama Mei uda... " jelas Juli akhirnya, walau Hatinya begitu sakit. Tetapi perkataannya terpotong oleh seseorang yang datang dengan saling merangkul satu sama lain. Siapa lagi kalau bukan Andre dan Mei.
"Iya, kita udah taken," ucap Andre enteng, sedangkan Mei? Ia menunduk malu, menyembunyikan semburat merah di kedua sisi pipinya.

"O... Oh, selamat ya.. " ucap Roi, agak gugup karena detik itu, menit itu juga, jam itu juga. Hati nya remuk seperti biskuit yang hancur karena diinjak oleh orang yang kita cintai.

"Ma.. Makasih Iyo." Mei memberanikan menatap manik mata Roi, dan tersenyum manis kearah Roi.

Setelah itu bel masuk berbunyi dengan Indah ditelinga semua murid.

Selama perjalanan Roi, selalu memikirkan yang ada diotaknya. Sampai sampai semua pelajaran, tidak masuk kedalam memori otaknya. Ya dia tidak fokus.

Sebenernya lo itu peka apa gak peka sih! Gua udah ngasih semua perhatian gua, sebisa gua, tapi lo seenaknya gitu in gua. Oke gua gak bakal nyalahin siapa siapa gua bakal anggap itu biasa aja. Gua bakal cintai lo sepenuh hati gua sampai hati gua gak berfungsi, dan gua bakal nunggu lo sebisa gua sampai tak kenal waktu. Walau itu semua bakal lama, bisa aja gua udah tiada. Gua bener bener Cinta sama lo Meilla jola onder. Pikir Roi. Dan tak terasa bel pulang sekolah berbunyi.

Suara surga sudah terdengar merdu, sangat merdu ditelinga Semua siswa siswi.

"Juli, gua pulang duluan ya.. " ucap Mei dan langsung berdiri, meninggalkan kelas yang sudah tidak ada manusia, kecuali Andre, Mei, dan Juli. Roi? Dia langsung pergi setelah mengatakan satu kata 'duluan' dan hilang ditelan balik pintu.

"Iya." hanya itu yang bisa Juli katakan saat melihat Mei dan Andre bermesraan dikelas, atau pun dikantin tadi.

Sekarang Kelas XI IPA 1 sudah kosong, hanya menyisakan seseorang yang sedang menahan sakit hatinya yang sedang memuncak.

"Semangat Julietta... " dan kata kata itulah yang selalu membuatnya semangat dalam menjalani perannya yaitu fake smile nya didepan sepasang kekasih itu.

×××××××××××××××××××××××××××××××××

Jangan lupa VOTMENT ....
Kalo apa apa, ada yang salah atau yang lainnya bisa langung komen, dan langsung aku jawab lo...
Jadi pliss setelah baca cerita comment ya... Maaciiw :))

Ps maaf kalo ada typo


Mei dan Juli [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang