32. Putri Cantik

223 21 0
                                    

Akhirnya, bell pulang berbunyi, karena semua guru sedang rapat, jadi semua siswa siswi diperbolehkan pulang untuk mengerjakan tugas tugas yang diberikan.

Dari tadi, jam istirahat sampai bell pulang Roi hanya diam, tak membalas pertanyaan dari ketiga sahabatnya.

Roi langsung pulang, tanpa berpamitan kepada Andre, Mei, dan Juli.

"Kenapa sih Iyo, kayak beda banget dari sebelumnya." Juli bertanya kepada kedua sahabatnya yang berada di depan dan pinggirnya.

Kompak Andre dan Mei menggeleng.

"Gak tahu, tapi kelihatanya masalah keluarga deh," kata Mei, kerutan didahinya, menunjukan ia sedang berfikir keras.

"Tapi, pasti Iyo cerita sama kita." Juli meninggalkan mereka berdua dalam keadan bingung. "Gua balik dulu," pamitnya, sedikit nyaring.

Sebenarnya Mei ingin menyusul Juli, karena sepeda ontel mereka berdekatan. Tapi diurungkan karena seseorang memegang pergelangan tangan nya dengan lembut dan menggenggam nya.

Mei berbalik untuk melihat siapa yang sedang menggengam tangannya.

"Lo pulang bareng gua aja Mei, kelihatanya Juli pengen sendiri dulu," jelas Andre, sebelum Mei pergi.

Apa iya? Aku harus ninggal Juli sendiri? Tapi kan Juli juga yang ingin sendiri aja? Yah sudahlah aku pulang sama Andre, pikir Mei sebelum menerima tawaran Andre, yang diinginkan Mei.

Mereka berdua pun pergi dari Kelas untuk mengambil sepeda masing masing.

Andre yang mengambil montor ninja nya, dan Mei yang mengambil sepeda ongkel pink nya.

Mereka pun menjalankan kendaraan masing masing, tanpa berkata sedikitpun untuk fokus kedalam jalanan.

Andre mengawasi Mei dari belakang, untuk sampai kerumah Mei.

Setelah sampai Mei tersenyum kearah Andre, yang langsung turun dari montor ninja nya, dan melangkah mendekati tempat Mei berdiri. untuk menghampiri Mei.

"Makasih Ndre, lo mau nganterin gua," kata Mei sambil tersenyum maniss sekali.

"Iya sama sama, tapi seharusnya gua yang bilang makasih sama lo, karena lo mau gua anterin, Putri cantik banget, ya udah gua pulang dulu, bye." Andre menepuk nepuk lembut kepala Mei, yang malah membuat pipi Mei merona.

"Lo locu kalo lagi blushing," bisik Andre tepat di telinga Mei. Sampai Mei merasakan hembusan nafas Andre yang dekat denganya.

Andre langsung pergi, setelah membuat Mei melayang tinggi, sampai ke langit ke tujuh.

Setelah sadar, jika Mei masih di teras, ia langsung masuk kedalam dan menuju kamarnya, untuk menenangkan degup jantung nya.

Andre pov

Aku langsung pergi dari pekarangan rumah Mei, dan menaiki montor ninja ku.

Saat aku melewati rumah Juli, kulirik kedalam rumah dari ekor mataku, untuk melihat sepeda ontel Juli, memastikan Juli telah sampai kerumah.

Huuft kuhelakan nafas, dari balik helm. Karena sudah melihat bahwa Juli ada dirumah.

×××××××××××××××××××××××××××××××××

Jangan lupa VOTMENT ....
Kalo apa apa, ada yang salah atau yang lainnya bisa langung komen, dan langsung aku jawab lo...
Jadi pliss setelah baca cerita comment ya... Maaciiw :))

Ps maaf kalo ada typo

Mei dan Juli [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang