Chan's sides.
"Hyunjin yang melakukannya 'kan?"
Heera diam. Dan diam adalah iya.
Bahkan tanpa Heera berkata iya pun aku sudah tau pelakunya adalah Hyunjin.
Aku mengusap wajahku kasar. Hwang Hyunjin brengsek!
Jujur saja, hatiku sangat sakit.
Melihat Heera dengan mata yang sembab sambil terus menutupi lehernya.
Jika bukan karena aku yang terus memaksanya untuk memberitahuku, mungkin aku juga tidak akan tau apa yang terjadi dengan lehernya.
Kissmark.
Ya. Aku tidak bodoh. Aku tau itu kissmark.
Dan siapa lagi jika bukan Hyunjin pelakunya?
"Apa Hyunjin berbuat lebih dari ini?" Tanyaku to the point.
Heera menggeleng.
Syukurlah. Aku akan benar-benar mematahkan tulang lehernya jika Hyunjin berani berbuat lebih dari ini pada Heera.
"Kenapa kau tidak menelfonku tadi? Aku pasti akan langsung datang"
"Hyunjin membanting ponselku"
Aku memijat pelipisku. Hwang Hyunjin benar-benar.
"Aku akan memberinya pelajaran!" Emosiku tersulut. Aku akan mencari Hwang Hyunjin kemanapun.
"Tidak. Jangan Oppa. Ini bukan salah Hyunjin, ini salahku"
Aku tertawa miris. Di saat seperti ini, Heera masih saja membelanya.
"Heera, jelas-jelas ini salah Hyunjin. Kau tau pria itu selalu kasar padamu. Kali ini aku tidak akan membiarkannya"
Baru saja aku ingin melangkah, Heera sudah dulu menggenggam tanganku.
"Aku bilang jangan!"
Heera berbicara dengan nada tinggi dan suara yang sedikit bergetar. Dia membentakku?
"Heera-ya.."
"Kau terlalu jauh ikut campur dalam hubunganku dengan Hyunjin, Oppa. Jangan terlalu memaksakan dirimu, kau bukan siapa-siapa"
Deg
Aku mengepalkan tanganku. Heera sudah benar-benar buta cinta.
"Heera sadarlah! Buka matamu!" Maaf jika aku juga harus meninggikan suaraku, Heera. Aku sudah tidak tahan dengan kebodohanmu.
"Itu bukan urusanmu!"
"Tentu saja itu urusanku! Aku mengkhawatirkanmu Oh Heera!"
"Aku tidak pernah memintamu melakukannya!"
Heera benar. Dia tidak pernah memintaku untuk mengkhawatirkannya.
Salahkan perasaanku yang terlalu besar untukmu, Oh Heera.
"Geurae.. Kau tidak pernah memintanya. Aku yang ingin melakukannya sendiri. Apa aku salah mengkhawatirkan orang yang aku cintai?"
Heera yang semula menunduk, kini mulai mengangkat wajahnya. Ia menatapku dengan ekspresi tak mengertinya.
"Maaf jika aku terlalu mengkhawatirkanmu padahal sudah sangat jelas kau tak membutuhkannya"
Aku berjalan menjauhi Heera. Ada perasaan sedikit kecewa dan sakit tentunya.
****
"Dimana Hwang Hyunjin?" tanyaku tak sabaran.
Sebelum Felix dan Seungmin menjawab, aku sudah terlebih dahulu menghampiri Hyunjin yang sedang bermain game di pojok sana.
Aku mendorong meja di sebelah Hyunjin dengan kakiku. Membuat piring dan gelas diatasnya jatuh dan pecah.
Hyunjin mendengus. Ia beranjak dari duduknya dan membalas tatapan mataku.
"Apa masalahmu?" tanyanya sinis.
Aku yang sudah terlanjur kesal dengannya semakin bertambah kesal saat melihat wajahnya yang tanpa dosa itu.
"Kau masih tanya apa masalahku? Masalahku adalah kau yang selalu membuat Heera menangis!"
Aku mencengkram kerah baju Hyunjin. Membuatnya semakin menatapku lekat.
"Itu bukan urusanmu, Bang Chan. Heera kekasihku jadi aku bisa melakukan apapun pada-"
Bugh!
Satu pukulanku mendarat di pipi kirinya.
Hyunjin tersenyum sambil mengusap darah yang keluar dari sudut bibirnya.
"Ahh.. Jadi Heera menemuimu? Bagus sekali" ucap Hyunjin sambil bertepuk tangan.
"Jika sampai kau berani menyentuhnya lagi, aku akan-"
"Wow tunggu, kau siapa berani melarangku menyentuhnya? Sadarlah, kau bukan siapa-siapa. Aku yang lebih berhak atas Heera"
Hyunjin tertawa menghinaku.
Iya. Hyunjin dan Heera benar. Aku memang bukan siapa-siapa untuk Heera. Tapi, aku punya cinta yang lebih besar untuk Heera daripada kau yang hanya bisa merusaknya, Hwang Hyunjin!
"Aku memang bukan siapa-siapa di hidup Heera. Tapi aku tidak akan membiarkan kau merusak gadis yang aku cintai seperti ini lagi"
Tawa Hyunjin mulai menyusut. Ia kembali menatap mataku tajam.
"Dan sebelum kau semakin merusaknya, aku akan pastikan Heera terlepas dari monster sepertimu terlebih dulu"
"Hyung jangan coba-coba.."
"Kau tau aku akan bersungguh-sungguh atas apa yang aku katakan 'kan? Berhati-hatilah mulai sekarang Hwang Hyunjin"
Hyunjin diam. Ada sorot kekhawatiran dimatanya. Dan aku tidak peduli.
Aku akan benar-benar memperjuangkan cintaku sekarang.
Terkadang kita harus egois dalam urusan cinta bukan?
****
Next? Vote
👇180417
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Hurt Me, Hwang Hyunjin
Fanfiction"berhenti mengharapkan sesuatu yang tak akan pernah bisa kau dapatkan dariku" - h.hyunjin DON'T BE SIDERS OR GO AWAY! [SOME CHAPTER ARE PRIVATED]