27. Seriously

9.6K 1.2K 142
                                    

Heera's sides.

"Selamat pagi."

Suara itu. Suara yang pertama kali aku dengar sesaat setelah aku membuka mataku. Aku membencinya.

Kepalaku sangat pusing dan sekujur tubuhku terasa sangat sakit. Tentu saja karena perbuatan gila pria itu.

Hyunjin benar-benar melakukan hal yang seharusnya tidak ia lakukan padaku.

Apa dia pikir aku gadis sewaan yang bisa dengan seenaknya ia gunakan?

Hyunjin mengusap rambutku pelan.

Ia terlihat sudah sangat rapi dengan kemeja putih yang dilipat sampai siku dan jelana jeans bewarna hitam.

Berbeda 180 derajat denganku.

Keadaanku berantakan dan hanya berbalut selimut tebal milik Hyunjin.

Kemana perginya semua pakaianku? Tentu saja Hyunjin membuangnya. Dia benar-benar gila.

"Apa tidurmu nyenyak?" tanyanya.

Tentu saja tidak, bodoh! Bagaimana aku bisa tidur nyenyak saat kau membuat tubuhku remuk?

Hyunjin tersenyum manis. Ia mengusap rambutku lagi.

"Aku sudah membelikan perlengkapan mandi dan juga baju baru untukmu. Kau bisa menggunakan kamar mandiku."

Perlengkapan mandi? Baju baru? Bisa menggunakan kamar mandimu? Yang benar saja.

"Cepatlah. Apa kau ingin aku menggendongmu ke kamar mandi?"

Aku memutar bola mataku malas. "Bagaimana aku bisa pergi ke kamar mandi saat kau masih disini, Hyunjin."

"Memangnya kenapa? Lagipula aku sudah mengetahui semuanya."

"Yakk!"

Hyunjin tertawa. Membuat matanya yang sipit semakin menghilang. Menggemaskan.

"Arraseo.. Aku akan menunggu di luar. Tapi, apa kau tidak membutuhkan bantuanku? Sepertinya kau akan kesulitan untuk berjalan." ucap Hyunjin.

Darahku naik. Bersama dengan Hyunjin di pagi hari, ternyata sangat menyebalkan.

Aku melemparnya dengan bantal dan tepat mengenai wajah tampannya itu. "Pergi sekarang!"

Hyunjin mendengus. Ia mengibaskan rambutnya dan pergi setelahnya. Sesuai dengan perintahku tadi.

"Akhh..."

Aku meringis. Hyunjin benar. Baru menurunkan satu kakiku dari ranjang saja rasanya menyakitkan. Lalu bagaimana aku bisa melangkahkan kakiku menuju kamar mandi?

Tapi bagaimana Hyunjin bisa tahu tentang itu?








****








"Sudah siap?"

Aku yang baru membuka pintu dan ingin keluar dari kamar Hyunjin, dibuat terkejut dengan keberadaan pria itu yang sudah berdiri tegak.

Aku menghembuskan nafasku kasar.

Hyunjin benar-benar menungguku di depan kamarnya. Haruskah seberlebihan itu?

"Siap untuk apa?" tanyaku malas.

"Kita akan pergi hari ini."

"Pergi? Aku tidak mau!"

Dapat aku lihat, Hyunjin mengerucutkan bibirnya seperti anak kecil yang kesal karena tidak diberi susu. Oh ayolah.. Jangan membuatku gemas, Hyunjin!

Don't Hurt Me, Hwang HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang