Jogging

2.9K 314 89
                                    

Warning!!!

Typo betebaran, mirip butiran debu.

Tiati gengs.










***

Pagi ini Nara dan Dhirga berencana untuk jogging bersama. Yang ngajakin si Nara. Mau diet "ceunah". Padahal makan roti tetep dijalankan. Gak boleh absen!

Dhirga mah ayo-ayo aja. Udah lama juga gak olahraga, kan bagus olahraga pagi-pagi.

Dhirga lagi nungguin Nara yg lagi siap-siap di teras rumah gadis itu.

"Yuk berangkat."

Pemuda itu menoleh kemudian matanya melebar melihat Nara, lebih tepatnya apa yang dikenakan gadis itu lalu dia tersenyum miring.

Cuy, ini si dinara sengaja ngasih dia umpan apa gimana?

"Kamu mau godain aku?" Ujar Dhirga sambil jalan ke arah gadis yg berdiri dua meter darinya.

"Hah....?" Nara gak ngerti maksud Dhirga apaan.

"Baju kamu."

Nara mengerlingkan matanya bingung, ga ada yg salah kok sama bajunya. Nara hanya mengenakan baju tanktop dan celana pendek diatas lutut. Ya sedikit diatas lutut. Ada yang salah?

"Kenapa emang baju aku?" Nara menatap kekasihnya itu dengan watadosnya.

Hmmm... gadisnya ini polos atau nyerempet bego sih?

Dhirga mensejajarkan kepalanya ke telinga gadis itu, dan membisikkan sesuatu disana. Tubuh gadis itu menegang. Dia gugup.

"Kamu mau pilih yang mana? Aku yg gantiin baju kamu atau kamu sendiri yang ganti? Hmmm.. pilihan pertama boleh juga." Dia berbicara pelan dengan suara beratnya. Kemudian meniup pelan ke telinganya.

YA ALLAH MERINDING DENGER SUARANYA KAYAK ADA BERAT-BERATNYA GITU.

Nara buru-buru mendorong dan menjauhkan badannya dari Dhirga. Mukanya udah merah banget.

"A-a-ku b-bi-sa sendiri!" Abis itu Nara langsung lari ke dalam rumahnya. Jantungnya udah berdetak ga karuan.

Dhirga masih tersenyum puas melihat gadis itu malu. Mau bagaimana lagi? Dhirga gamau gadisnya itu ditatap oleh lelaki-lelaki buas di luar sana. Gaboleh pokoknya.

BRAK!

Nara membanting pintu kamarnya dan menghelakan napas lega sambil memegang dadanya. Deg-degan coy. Gak bisa dia tuh ngeliat mukanya Dhirga. Mukanya tengil banget sumpah kalo lagi begitu. Nara gak kuat lama-lama.

Setelah itu dia langsung ganti kaos warna putih dan celana training selutut. Setelah ganti baju, Nara langsung jalan ke gerbang rumahnya gitu aja, masih malu. sedangkan Dhirga? Dia masih tersenyum dan segera nyusul gadis itu.

"Nah, gini kan enak bajunya, jadinya gak ada cowok yg ngelirik pacarnya Dhirga." Dhirga merapikan rambut Nara sambil tersenyum.

Nara tersenyum polos begitu saja dan segera menggamit lengan Dhirga.




***



Sepasang sejoli itu hanya jogging di sekitaran taman komplek dekat rumah mereka. Memang taman tersebut kerap kali digunakan untuk segala kegiatan. Banyak yang jualan, tempat foto-foto, hang out, jalan-jalan, ga jarang pula banyak pasangan pemuda-pemudi yang berpacaran disini.

[1] Amore ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang