Light and Warm [Part 1]

1.2K 109 35
                                    

[Ini lanjutan dari joy and sorrow. Banyak kata-kata kasar. Hati-hati. Happy reading 😄.]


























Pagi hari ini terasa berbeda dari pagi sebelumnya, karena udara yang dikeluarkan lebih sejuk dibandingkan kemarin yang cenderung dingin. Gadis itu mengeratkan tangannya pada segelas susu coklat di genggamannya. Sejenak ia minum sedikit demi sedikit agar tidak sekaligus meminum semua, karena ia bukan pecinta susu. Dan, ya, agak mual kalau diminum sekaligus.

Seperti biasa, ia akan berdiri di balkon, menghangatkan diri pada matahari, melihat pemandangan pagi yang tentram, dan menikmati waktu sejenak.

Kim hyunjin, gadis itu, mengeratkan selendang maroon yang ia pakai untuk tubuhnya yang hanya terbalut gaun putih tidur yang tipis. Jari lentik gadis itu bergerak mengetuk pinggir balkon sambil melirik kesana-kemari, menikmati keindahan kota seoul.

Kemudian, saat ia termenung, ia terkejut sesaat saat ia merasakan ada seseorang di belakangnya, namun relax kembali saat ada sepasang tangan memeluk perutnya yang mulai membuncit. Kim termangu, perlahan ia mengelus tangan itu pelan.

"Did i scare you?" Tanya orang itu terlihat sedikit khawatir.

Kim menggelengkan kepalanya.

"I don't know if a baby bump in your tummy makes you sexier." Kata seseorang yang memeluknya di belakang.

Kim hanya terkekeh kecil saat mendengar kalimat tersebut.

Sexy apanya? Kim bahkan sudah tidak bisa lagi memakai celana, jadinya ia terpaksa memakai baju yang bawahannya rok.

"Aku sedikit gemuk, i think. But i like it." Ucap kim sambil mengelus perutnya.

"Aku telat bangun hari ini jadi tidak melihat kegiatan kamu. Apa kamu morning sickness tadi?"

"Udah nggak. Selama seminggu ini morning sickness sedikit berkurang."

Pemuda itu bergumam sebagai balasan, ia menyampirkan rambut hitam panjang gadis itu ke belakang dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher kim. Ah, wangi harum baby powder dari kim memang begitu addict baginya.

"Hwang, stop it." Peringatnya pelan. Kim sudah merasakan bahwa hwang bakal melakukan sesuatu yang membuatnya jengkel. Seperti sekarang ini, mulai menggigit kecil lehernya secara bertubi-tubi.

"Why? Last night you want it more and more." Kekehnya.

Kim memutar kedua bola matanya malas dan membalikkan badannya segera. Gadis itu menghela napasnya saat hwang sudah bertelanjang dada. Memang sudah kebiasaannya kalau tidur pasti ia tidak pernah memakai baju, padahal kim sudah memperingatkan dirinya, udara dingin kian meningkat.

Kim menaruh gelas susunya di meja yang memang disediakan di balkon apartemen tersebut. Kemudian ia melepas selendang maroon yang di tubuhnya dan dipakaikannya ke badan hwang.

"Jangan kebiasaan, hwang. Nanti kamu bakal sakit kalo kena udara dingin." Ucapnya.

"Kan ada kamu yang aku peluk biar hangat." Kekehnya.

"Sshhh. Serius dikit bisa tidak?" Keluh kim sambil cemberut.

"Okay okay. I'm just kidding." Hwang membenarkan rambut kim yang sedikit diterpa angin pagi.

Ah, ini pemandangan yang selalu ia dambakan setiap pagi. Melihat wajah bareface kim adalah salah satu favoritnya. He love it.

"Mau sarapan apa?" Tanya kim sambil meminum susunya lagi.

[1] Amore ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang