[Karena pada request ini jadinya yo wes. Hehehe.]
"Hyunjin?"
"Ya?" Kim hyunjin yang sedang merapikan barang-barangnya di meja kerjanya langsung menoleh ke heejin.
"Muka lo pucet banget. Lo sakit?" Ucapan khawatir heejin beserta tempelan tangan di dahinya, membuat hyunjin segera bercermin.
"Hah? Nggak ah. Masa sih gue keliatan pucat?"
"Iya serius. Lo pucet banget. Tidur jam berapa lo tadi malam?" Tanya heejin.
Hyunjin terdiam sebentar untuk mencari alibi yang tepat untuk memberitahu heejin. Ah, sepertinya ia kurang tidur gara-gara kejadian kemarin benar-benar memenuhi pikirannya. Serentetan kejadian-kejadian yang mungkin terjadi ataupun tidak terjadi, pasti dipikirkan olehnya. Makanya, hyunjin tidak tidur semalaman sampai pukul 5 subuh.
"Eung... jam 12?" Ucapnya agak ragu yang malah mengundang tatapan curiga dari heejin.
"Bohong. Kantung mata lo gak bisa bohongin gue. Jujur sama gue, jam berapa?" Tanya heejin lagi, kali ini dengan picingan mata yang menajam.
Hyunjin memutar kedua bola matanya malas. Kalau sudah begini pasti heejin bertanya-tanya hal aneh dan memberikan nasehat yang aneh. Bukan tidak suka dengan rasa kekhawatiran heejin, hanya saja hyunjin itu tidak suka kalau diceramahi.
"Iya iya, gue tidur jam 2. Ya biasa lah, over thinking in the middle of the night." Tukas hyunjin seadanya.
"IH TUH KAN! Lo tuh ya kebiasaan tau gak? Jangan dibiasain tidur malam. Gak baik buat kesehatan tau. Apalagi lo harus jaga heeyul." Ucap heejin setengah panjang lebar. Padahal dia sendiri juga suka begadang.
"Iya bawel. Sini gue cium dulu, biar gak kangen. Muach." Hyunjin beneran mencium pipinya heejin yang mengundang pekikan dari gadis itu dan tawa dari hyunjin.
"Astaga hyunjin, lo gak deket sama cowok sekarang malah belok ke cewek. Ya ampun gak waras ya lo?! Kasian heeyul punya mama gak ada akhlak."
"Hey! Gue cuma bercanda ya. Baperan nih yang mau nikah." Hyunjin terkekeh pelan sambil menyisir rambut hitam panjangnya ke belakang. Sedangkan heejin hanya mencibir seadanya.
"Lo mau jemput heeyul nih?"
"Iya. Sekalian mau berkunjung ke rumah nyokap gue. Udah lama gak kesana."
Heejin menganggukkan kepalanya. Ah, ngomong-ngomong soal mamanya hyunjin, heejin tidak tau lagi perihal bagaimana masalah kedua orang tua hyunjin yang tiba-tiba berpisah itu. Hanya saja yang heejin tau, hyunjin sudah tidak berhubungan lagi dengan ayahnya.
"Ohh yaudah. Hati-hati lo kesananya. Jangan ngebut."
"Iyaaa heejin. Protektif banget ya sahabat gue yang satu ini." Hyunjin mencubit pipi heejin dengan kencang.
"Ck. Dibilanginnya. Yaudah sana keburu heeyul ngambek gara-gara nyokapnya telat."
"Iyaa, bye bye. Jangan kangen."
"OGAH."
***
Hyunjin memarkirkan mobilnya di halaman yang sudah disediakan di tempat daycare tersebut. Sejenak, wanita beranak satu itu menyenderkan kepalanya ke setir mobil karena pusing telah melanda selama perjalanan tadi.
Sebenarnya ia tak menampik bahwa ia merasa tak enak badan sejak tadi pagi. Namun, karena masih ada pekerjaan yang harus selesaikan jadinya dia harus memaksakan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Amore ✓
ФанфикFeat. 2Hyunjin [Random Stories] Cerita duo hyunjin yang berlatar berbeda di segala waktu, tempat, nama, perasaan, dan suasana. ©2018 by Leejeki_