Enjoy!
***
Nara mengeratkan kardigan ungunya pada tubuhnya karena angin yg mengibarkan bajunya itu. Hari ini ia menghabiskan waktunya ke toko buku. Mencari sumber referensi untuk tugasnya. Dosen yg mengajar mata kuliah yg memberikan tugas tersebut mengharuskan mahasiswa untuk mencari jawabannya dari buku.
Untung saja buku itu masih ada. Buku yg harus didapat itu keluaran tahun lama. Jadi Nara harus ke toko buku bekas untuk mendapatkannya. Suatu keberuntungan yang HQQ.
Masalahnya tuh ya, ini buku kayak one and only in the world. Langka banget bukunya. Mana nyari bukunya harus muter-muter ke toko lain. Kebanyakan bukunya udah jilid baru, sedangkan yg dicari jilid pertama. Hadeh, nyusahin banget dah tuh dosen.
Makanya sekarang Nara capek banget. Mana udah sore lagi. Pasti banyak yg orang pulang kerja. Mau minta bang adrian jemput tapi kayaknya dia belum pulang. Mau minta papanya jemput, papanya juga belum pulang. Kalo bunda, yahhhh, bunda mana bisa jemput bawa mobil aja gabisa.
Nara bisa sih bawa mobil tapi ya ribet. Mending naek bus aja lah, waktu pergi nih katanya. Tapi kalo tau gini, mendingan dia tadi bawa mobil.
Memang penyesalan selalu datang di akhir.
Kayak deket iya jadian kaga.
Yaudah mau gak mau harus naik bus. Gadia itu sekarang menunggu bus berikutnyadi halte. Agak ramai sih di sekitar halte. Mending lah daripada tadi.
Bus yg ditunggu akhirnya datang. Fix tidak dapat tempat duduk ini mah. Nara naik kemudian melihat sekitar dalam bus. Gadis itu menghela napasnya berat. Dugaannya benar, ga bakal dapat tempat duduk.
Nara memegang hand grip yg khusus untuk berdiri. Dia mengamati keadaan di sekitar bus lagi. Cuman ada beberapa doang yg berdiri. Sekitar lima orang termasuk Nara.
Yaelah nih yg laki-laki pada gak peka apa ya?
Nara akhirnya menumpukan kepalanya pada lengan kanannya, merasa pegal. Ngantuk juga sih.
"Mbak, mbak."
Nara merasa ada yg menyentuh lengannya kanannya. Dia kemudian menolehkan kepalanya. Dilihatnya seorang pemuda tampan yg sedang tersenyum padanya.
Masya Allah.
Nara bengong. Ngeliatin doang.
"Duduk aja mbak, biar saya yang berdiri."
Pemuda itu menawarkan bangku yg diduduki tadi ke Nara. Nara awalnya sih nolak. Ngetes doang sih sebenernya, beneran dikasih bangkunya apa nggak.
"Nggak papa mbak, saya berdiri aja. Kasian mbaknya kayaknya capek," pemuda itu tersenyum lagi.
Aduh mas, mohon maap nih sebelumnya, tolong jangan senyum terus, saya jadi pusing, batin Nara.
"E-eh iya, makasih ya mas." Nara kemudian duduk. Dia tersenyum ke cowok itu yg dibalas lagi dengan senyuman. Pemuda itu kemudian berdiri di sebelah Nara. Parfumnya kecium njir. Wanginya maskulin banget lagi.
Nara diam-diam tersenyum. Yah, setidaknya hari ini tidak terlalu buruk. Soalnya ketemu cogan hehehehehehehehehe.
Dia membuka handphonenya. Ada banyak chat yg masuk di line termasuk grup yg isinya sahabat-sahabatnya itu.
Rame banget. Ngomongin apa dah?
JAMET (5)

KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Amore ✓
FanfictionFeat. 2Hyunjin [Random Stories] Cerita duo hyunjin yang berlatar berbeda di segala waktu, tempat, nama, perasaan, dan suasana. ©2018 by Leejeki_