Classmate

965 110 46
                                        

[Astagfirullah ini 3000 words. Gak nyadar.]



















"Nar, lo jadi ngambil matkul bahasa indonesia?" Tanya binaya sambil menyeruput jus alpukatnya.

"Iya, jadi. Tapi, gue bingung nih, nanti gue pendiem banget di kelas, secara itu kan isinya jurusan campuran." Keluh dinara.

"Yaelah nar. Biasanya lo ngebacot juga, udah sih santai bae, kayak bocah kemaren sore lo berubah jadi introvert." Cetus jean.

"Ih mau deh masuk kelas bahasa. Tapi apa daya, gue udah ngambil semester lalu." Ucap nancy memelas.

Mata kuliah bahasa indonesia memang wajib diikuti oleh mahasiswa, karena itu menjadi bekal untuk pembuatan skripsi nantinya. Pemilihan diksi, penyusunan proposal, daftar bagian-bagian yang diperlukan untuk format skripsi, dan sebagainya.

Tapi, diantara komplotannya, hanya dinara saja yang belom ngambil matkul itu. Dia emang sengaja sih ngambil pas deket-deket mau skripsi, biar gak lupa aja.

"Coba deh nanti gaet salah satu orang deh. Biar gue ada temennya."

"Eh nar, katanya banyak loh mahasiswa teknik yang ngikut semester ini, siapa tau lo sekelas sama yang ganteng kan," ucap nancy sambil menaikturunkan alisnya.

"Yeuuu. Cowok mulu lo diurusin," binaya menoyor pipi nancy pelan.

"Eh tapi bener juga sih. Siapa tau ada yang kecantol nar terus jadi jodoh lo." Timpal jean.

"Iye. Kalo setara harry style gue gaet deh."

"Yeuuu kelas lo ketinggian. Gak cocok sama lo. Udah lah, jodoh lo jauh kalo begini caranya." Ucap jean pura-pura pasrah.

"Ih bodoh jean doanya bukannya baik-baik buat gua."

Dan, obrolan random lainnya yang tidak bisa dijabarkan satu persatu, soalnya cewek-cewek kalo dah ngerumpi panjang urusannya cyin.







***








Matkul b.indo mulainya jam 1 siang, sekarang dinara udah ada di kelas. Tapi, hanya tiga mahasiswa yang baru masuk. Itupun juga mereka sibuk dengan acara masing-masing. Dinara mau kenalan juga susah.

Yaudah deh, yang dia lakuin sekarang cuma bisa duduk paling belakang sambil memperhatikan mahasiswa satu per satu dari sana.

Sayangnya, pas udah pada masuk semua, mereka pada sibuk sama temen masing-masing. Sialnya, ya... dinara gak kenal sama sekali salah satu dari mereka. Maklum lah, jiwa mahasiswa kupu-kupu, jadinya gak punya temen banyak.

Dosen udah masuk. Beliau pertama kalinya memperkenalkan diri dan menceritakan pengalaman segala macamnya tentang dunia perkuliahan, khususnya di matkul bahasa indonesia ini.

Saat lagi konsen mendengarkan wejangan dari dosen, seseorang membuka pintu kelas yang membuat fokus mahasiswa beralih kesana.

Ternyata yang masuk adalah mahasiswa yang kayaknya telat masuk.

"Maaf pak, saya telat. Abis rapat himpunan."

"Oh iya, kali ini saya izinkan masuk. Besok-besok kalo ada yang terlambat saya gak ngasih toleransi untuk ikut mata kuliah ini. Paham semua?" Ucap dosen dengan tegas.

"Paham, pak." Koar semuanya.

"Sekarang kamu silahkan duduk."

"Terima kasih, pak."

Ternyata dugaan teman-temannya bener, yang dikelasan dinara, cowok-cowoknya pada good looking. Namun, yang lebih mencolok, yang baru dateng ini.

[1] Amore ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang