Dijodohin : part 2 (end)

2.1K 194 128
                                    

Yang belum ngerti ceritanya, bisa baca yg part 1-nya.

Tiati typo betebaran kayak cinta oppa.

Happy reading!










***

Matahari sudah mulai menunjukkan warna dan cahayanya. Namun, kemunculan sang surya tidak dihiraukan oleh pemuda itu. Dhirga masih bergelung di selimutnya. Menyamankan diri pada benda halus dan lembut yang membungkus tubuhnya.

Ini adalah hari minggu. Baginya hari minggu merupakan hari surga. Dia bisa tidur sepuasnya. Namun, netra itu terbuka perlahan. Sesuatu telah menyerang pikirannya, yang memaksa ia untuk berpikir lebih keras.

Kejadian 3 hari lalu yang membuatnya tidak bisa tidur.

Bagaimana bisa gadis itu ada disini?

Dhirga sudah mencari di segala penjuru wilayah kota, tapi hasilnya nihil. Tidak ada penduduk yang bernama Dinara Hyunjin Yasmin.

Namun, kemarin ia berusaha mencari lagi, tetap saja membuahkan hasil yang sama.

Apakah ia hanya berhalusinasi saja? Apa itu hanya gadis yang sama dengan cinta pertamanya?

Dhirga membalikkan badannya menjadi telentang. Berpikir keras. Apa yang membuatnya berpikir kalau itu adalah Nara?

Sesuatu yang membuatnya yakin. Tapi apa...?

Dhirga mengacak-acak rambutnya kesal. Pasrah, karena tidak ingat sesuatu yang membuatnya menjadi yakin.

"Sial! Kenapa sih Nar lo selalu buat gue kayak gini?" Dhirga menatap nanar langit-langit kamarnya. Kemudian dia bangkit dari tempat tidurnya. Mengusap wajahnya gusar.

BRAK!

"ANJㅡHEH BANG! MANUSIAWI KEK KALO MASUK KAMAR ORANG! maen dobrak-dobrak aja." Dhirga misuh-misuh saat siapa orang yg dilihatnya ini.

Sedangkan oknum yg disalahkan hanya nyengir tak berdosa. Dia masuk ke kamar adiknya itu.

"Dipanggil noh sama bunda, katanya penting. Ngapain sih bunda? Tumben amat mukanya serius gitu." Davian Hyungwon Alamsyah, atau biasa dipanggil bang Dav menatap Dhirga dengan raut wajah bingung.

Dhirga menghelakan napasnya. Dia duduk di pinggir kasur.

"Gapapa bang," sahut Dhirga lemah.

Davian mengernyitkan dahinya. Tumben nih adeknya gak ada semangat hidup. Eh, emang iya sih, semenjak ditinggal gadis yg bernama Nara itu, Davian merasa adiknya sedikit berubah. Menjadi pendiam, agak ngeselin (walaupun sama dia emang selalu ngeselin) tapi ngeselinnya beda, minta diresign dari KK, terus sekarang maennya ke club lagi. Walaupun Davian juga maen club, tapi dia tau batasannya. Hilih, dusta.

"Kenapa sih kenapa? Sini-sini cerita sama 'aa." Davian menepuk-nepuk dadanya sambil duduk disebelah Dhirga.

Dhirga sebenarnya ingin sekali mengumpati abangnya itu, namun karena keadaannya tidak memungkinkan untuk bertengkar jadinya ia hanya mengehelakan napasnya lagi.

"Bunda pengen jodohin gue. Terus gue gatau siapa yang dijodohin sama gue, bunda ga ngasih clue apapun tentang tuh cewek. Dia ngerahasiain dari gue. Kesel ga sih bang?! Bunda selalu begitu." Dhirga mengacak-acak rambutnya kasar.

1 detik...

2 detik...

3 detik...

[1] Amore ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang