⚠[Eh beneran ini mah gue peringatin, kalo gak nyaman langsung skip aja. Agak berbau hal dewasa kayak alkohol dan adegan kekerasan.]⚠
Kim hyunjin dari jauh memposisikan dirinya untuk tidak gegabah. Selama ini dia selalu menjadi pihak orang yang sabar dan selalu menerima keadaan. Gadis itu diajarkan ibunya untuk menjadi orang yang baik dan tidak terlalu temperamental selama menjalani lika-liku kehidupan.
Tapi, bolehkan ia merasa lelah atau menyerah?
Kim selama menahan emosinya yang selama ini ia pendam terlalu lama. Dia berpikir, setelah semua ini selesai, dia bakal bebas dari semuanya.
Kini, dia berdiri dibawah pohon maple yang kontras sekali dengan kaos kuning turtle neck-nya sambil memandang lurus ke depan.
Dari sana, ia bisa melihat tawa seseorang yang ia yakini tidak mempunyai beban yang sama dengan dirinya. Dalam hati, kim merasa miris dengan kehidupannya yang terlihat baik-baik saja. Padahal di dalam hati dia butuh seseorang. Dengan segenap keberaniannya, kim berjalan melangkah untuk mendekati orang itu.
Seketika tawa dan canda mendadak berhenti dan semuanya fokus melihat kim hyunjin yang berjarak hanya 10 meter dari mereka.
"Eh? Kim! Halo!" Go yujin pacarnya sohn eric yang pertama kali menyapa sambil memperlihatkan giginya.
"Sini kim, kita ngobrol-ngobrol dulu disini. Nih, hwang juga ada." Yujin menunjuk ke seorang pemuda yang tampak memandang kim dengan tatapan sulit diartikan.
Kim hanya tersenyum seadanya sambil menggeleng. "Boleh ngomong sebentar?" Ucapnya kepada pemuda itu.
Semua orang yang ada disana pada bertatapan dan saling diam.
Sedangkan pemuda itu, hwang hyunjin, mematikan rokoknya dan berjalan mengikuti kim, menjauh dari teman-temannya.
Kim meremat jari-jari sambil menghilangkan kegugupan yang melanda. Kebiasaannya dari dulu kalo sedang mengalami kecemasan berlebih. Kaki jenjang gadis itu berhenti tepat di lorong yang sepi. Rasanya semakin memberat jika dilakukan, tapi ini harus.
"Kenapa? Bukannya lo gak mau nemuin gue gara-gara kejadian kemarin?" Hwang membuka pembicaraan terlebih dahulu.
Pemuda berambut coklat itu mencoba menatap air muka kim yang tiba-tiba menegang.
Kim menghela napasnya dan mendongak untuk menatapnya yang memang tubuhnya lebih tinggi dari gadis itu.
"A-aku..."
"..."
"Ayo kita putus." Ucap kim penuh ketegasan.
Hening setelahnya. Yang mereka dengar hanyalah deru angin sayup-sayup menyapa kesepian itu. Terlalu diam, hingga napas keduanya sedikit terdengar.
Hwang melangkahkan kakinya, namun kim memundurkan satu langkah. Hwang melakukannya lagi, lalu kim menghindar satu langkah lagi. Mereka melakukan itu sampai kim terjebak karena belakangnya adalah tembok.
"Kenapa?"
Kenapa katanya. Jika kim adalah seseorang yang berani seperti temannya, kwon eunbin, mungkin ia akan berceloteh ini itu sebagai penjelasan. Namun, pada kenyataannya kim gak bisa ngelakuin itu.
"Kamu gak bakal bisa," gumam kim.
"Apa?"
"Aku gak bisa. Hubungan kita gak bakal bisa berhasil." Kali ini suaranya agak dikeraskan.

KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Amore ✓
FanficFeat. 2Hyunjin [Random Stories] Cerita duo hyunjin yang berlatar berbeda di segala waktu, tempat, nama, perasaan, dan suasana. ©2018 by Leejeki_