viii

64.3K 5.5K 377
                                    

Perjalanan cukup panjang. Menghabiskan waktu semalaman dan baru akan sampai ketika matahari menampakan diri dengan ponggah. Sementara sekarang masih seperempat malam dengan kereta yang bergerak menimbulkan bunyi bisik namun menenangkan. Suara jangkring terdengar ketika melewati beberapa tempat sunyi. Suasana kereta yang bisa dibilang nyaman dapat membuat orang-orang yang kelelahan karna perjalanan tertidur pulas. Jungkook dan Taeri termasuk di dalamnya. Entah karna memang lelah atau pelukan masing-masing yang terlalu nyaman.

Tapi tak pelak terbangun saat pulas-pulasnya terjadi. Taeri sering sekali begitu ketika merasakan sedikit pergerakan yang bukan dari tempat dia berada. Seperti orang berjalan melewati kursinya. Tapi kali ini, dalam pelukan Jungkook benar-benar berbeda. Kecuali ketika adegan ingin buang air kecil tengah malam yang selalu saja terjadi. Mengganggu tidur pulasnya.

Dengan malas, Taeri membuka mata. Mengerjapkan mata bulatnya berkali-kali. Sayu dengan air mata yang menyembul keluar karna mengantuk. Menggeliat melepaskan diri dari dekapan adik tirinya yang kelewat nyaman. Lengan dengan vein yang menonjol.

Taeri sampai tidak bisa bernapas ketika membuka mata, yang terlihat pertama kali adalah dada bidang dan lengan Jungkook. Hampir saja tersedak. Buru-buru beralih dan matanya menatap wajah Jungkook yang sedang tidur. Mata terpejam dengan bibir sedikit terbuka. Lebih berbahaya karna sangat menggemaskan.

Sudut bibirnya tertarik ke atas. Membenarkan rambut yang hampir menutupi mata Jungkook. Saat seperti ini dia semakin terlihat seperti malaikat. Membuat Taeri teringat pertama kali ibunya memberikan foto Jungkook –calon adik tirinya saat itu– lucu sekali walaupun itu adalah foto lama. Sekarang masih sama lucunya, namun sialnya ketika membuka mata—Jungkook akan menjadi berbahaya untuk dirinya.

Taeri sudah tak dapat menahan lagi rasanya. Buru-buru bangkit dan menyingkirkan tubuh Jungkook agak menjauh sebelumnya. Berjalan dengan susah payah karna harus melewati kaki Jungkook yang maju menutupi jalan. Bahkan ketika Taeri berhasil melewati satu kaki dengan pahanya harus sakit melawan lutut Jungkook, dia masih harus berakhir di antara dua kaki Jungkook yang sedikit terbuka. Jungkook benar-benar sulit sekali bangun saat tertidur. Membuatnya kesulitan.

Taeri sampai hampir terjatuh. Untung saja berhasil menahan tubuhnya dengan tangan ke salah satu sisi kursi Jungkook. Atau dia akan berakhir di pangkuan Jungkook. Taeri bernapas lega.

"Noona, ingin menggoda ku ya? Benar-benar merayu kan?"

Suara itu mengagetkan Taeri. Menunduk dan menemukan Jungkook yang sudah membuka mata. Mendongak menatapnya dengan wajah yang sangat dekat dengan dadanya. Taeri langsung membenarkan posisinya buru-buru. Tapi malah membuat dirinya goyah. Jungkook dengan sigap memegangi pinggang Taeri agar tidak jatuh.

Jungkook tahu Taeri tak nyaman dengannya. Dia tidak ingin memperburuk keadaan dengan membuat Taeri berakhir di pangkuannya.

Walaupun dia menyukai itu. Dan ya—itu juga tak bagus untuk keadaannya.

"Apa yang kau katakan sih? Aku ingin ke toilet! Ingin buang air kecil!" ujar Taeri sambil membuang muka. Menghindari kontak mata dengan Jungkook.

Jungkook mengangguk-anggukan kepala dengan mata masih setengah tertutup. Hidung bangirnya lucu terlihat semakin menyembul karna wajah berminyak yang justru terlihat glowing. Jungkook sedikit menyingkir—memindahkan posisinya—agar Taeri bisa lewat. Kemudian dia ikut berdiri.

"Kau mau kemana?"

"Toilet juga."

Taeri kehilangan kata. "Jung, jangan main-main!"

Jungkook menghela napas masih dengan mata mengantuk. Memegang pundak Taeri dan memutar tubuh wanita itu ke depan. Mendorong dengan pelan agar berjalan masih dengan kedua tangannya di bahu Taeri. Mereka terlihat seperti sedang bermain kereta-keretaan di delam kereta.

STEP LOVE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang