Happy Anniv Bangtanku! Mari kitaa terus mendukung mereka! Huhu aku lagi emo setiap anniv mereka. Mereka itu bener-bener ngasih hal positif banget ke aku.
.
.
Tepat ketika Taeri membuka pintu kamar mandi, keluar dari sana dengan hanya menggunakan baju handuk, pintu kamar hotel terbuka. Dia tersentak seketika. Panik untuk beberapa saat karena terkejut-bertanya-tanya siapa yang datang dan bagaimana bisa masuk ke dalam. Tapi semua itu reda ketika melihat sosok Jungkook. Saat itu juga berganti dengan kerutan kebingungan di dahi. "Kau dari mana?" tanya Taeri seraya mengeringkan rambutnya dengan jemari.
Jungkook yang baru saja masuk dengan menggunakan hoodie kebesaran dan kupluk terpakai sampai membuat wajahnya tak terlihat -hanya sebuah kaca mata bulat yang nampak jelas- mengangkat dua buah plastik yang dia jinjing. "Membeli ini." Lalu Jungkook berjalan ke meja berukuran sedang dan meletakan plastik itu. Sementara Taeri berjalan memposisikan diri duduk di sisi kasur sambil masih mengeringkan rambutnya. Matanya tentu saja tetap memerhatikan apa yang dilakukan Jungkook.
"Aku membeli ini untuk kita makan. Noona pasti lapar karena tadi kita tidak sempat sarapan di bawah. Kalau mau makan di luar, tinggal bilang saja. Aku akan menemani. Tapi sekarang-" Jungkook berjalan mendekat pada Taeri sambil membawa satu cup ramen. "Makan ini dulu. Sudah kubuatkan," ujar Jungkook sambil menyodorkannya.
Sejujurnya Taeri cukup terkejut dengan sikap Jungkook. Tapi tak memilih untuk banyak bicara, dia menerimanya. Lagipula dia memang sedang lapar. Ketika dia menatap wajah Jungkook kembali, pria itu tersenyum pada Taeri. Terlihat senang sekali.
Dan sialnya senyuman itu membuat Taeri berdebar.
"Kalau begitu aku mandi dulu ya, noona."
"Kau tidak makan?"
Jungkook menggeleng. "Nanti saja. Habis mandi." Dan satu kecupan mendarat di pucuk kepala Taeri. Membuat gadis itu membeku-kaget. "Noona harum sekali sih." Jungkook mengusap pipi Taeri masih dengan senyuman ditambah kekehan manis. Lalu segera berjalan ke kamar mandi.
Taeri? Masih membeku di tempat. Dia perlu memproses semua yang terjadi.
Jungkook benar-benar bersikap lembut dan perhatian. Menunjukan jelas bagaimana sikap seperti seorang pacar. Padahal di sini harusnya Taeri yang melakukan itu semua agar terlihat seperti kakak yang baik.
---
Mungkin salah satu misteri terbesar yang masih membuat bertanya-tanya adalah bagaimana ketika pria mandi, seisinya jadi sangat harum. Saat pintu terbuka, harum semerbak keluar memanjakan hidung Taeri. Membuat bertanya-tanya bagaimana cara mandi seorang pria karena wanita sendiri kadang mandi sangat lama dengan segala macam rutinitas tetapi masih kalah dengan harum kamar mandi yang baru saja digunakan oleh pria setelah mandi.
Apalagi jika itu berbicara tentang Jeon Jungkook. Wangi semerbak yang menyeruak dan visualisasi wajah menggemaskan dengan tubuh atletis keluar dalam keadaan masih setengah basah. Taeri sukses dibuat termangu.
Setidaknya sampai Jungkook mulai berbicara mengenyahkan seluruh lamunan yang lama-kelamaan akan merambat menjadi sesuatu yang tidak seharusnya. "Noona sudah makannya?" tanya Jungkook masih dengan perhatian yang membuat Taeri jadi canggung.
Taeri mengangguk dan menunjuk ramen yang ada di meja dengan dagunya. "Aku juga membuatkan untukmu." Bagaimanapun Taeri harus balas budi dan juga bersikap baik seperti seorang kakak.
"N-noona tidak perlu membuatkan ramen." gumam Jungkook pelan sambil berjalan mengalihkan wajahnya dan memegang rambut.
"Eh? Memangnya kenap-Jung-ahn-"
KAMU SEDANG MEMBACA
STEP LOVE ✓
Romance[ SUDAH DITERBITKAN - TERSEDIA DI TOKO BUKU DENGAN VERSI LEBIH LENGKAP, SERU DAN BERBEDA] Pernikahan kedua orang tua mereka menjadikan kehidupan Kim Taeri dan Jeon Jungkook serupa neraka dan surga secara bersamaan. Sebelumnya Jungkook tak pernah m...