chapter 8

10.7K 111 0
                                    

Athour POV

Di dalam sebuah ruangan
Seorang perempuan tengah memperhatikan dirinya yang terbalut dalam gaun indah yang sangat pas di tubuhnya,
Orang-orang sering bilang bahwa  wanita bagaikan ratu semalam saat pernikahannya

Wanita itu memang terlihat bagaikan ratu malam ini tapi bedanya tidak ada senyum di wajah cantiknya itu.

Entah apa yang dia fikirkan

Seorang wanita setengah baya terlihat memasuki kamarnya

"Kamu sudah siap sayang. Wahh liat anak perempuan  mama terlihat sangat cantik."
Ucap wanita itu sambil tersenyum walaupun ia terlihat menahan air matanya

"Apa mama bahagia "
Ucap sang anak

"Bahkan Mama sangat bahagia sayang "
Ucap sang ibu berusaha tegar ibu mana yang tidak akan bahagia melihat anak nya yang akan segera menikah tpi ada sebuah rasa kesedihan dia akan segera di tinggalkan oleh anak perempuannya itu
Tanpa terasa sebuah cairan bening jatuh di pelupuk mata sang ibu tangis yang sedari tadi dia coba tahan akhirnya tidak bisa ia kendalikan lagi.

"Tapi kenapa mama menangis"
Ucap sang anak yang juga kini sudah menangis

"Ini air mata bahagia sayang"
Jeda
" Rara kamu ingat pesan mama yah kamu harus hormat sama suami kamu, kamu harus patuhi semua kata-kata dia ingat sayang Surga seorang istri ad pada suaminya"sambung sang ibu

"Iya mah, "

"Dan ingat satu hal lagi biar bagaimana pun keadaannya mau sesulit apapun nanti cobaan yang akan kamu hadapi di Keluarga kamu nanti jangan pernah Sampai ada kata perpisahan yang keluar dari mulut Kamu"

"Insyaallah mah, rara akan selalu ingat semua kata-kata mama doain rara yah, mah semoga rara bisa menjadi istri yang baik buat pak haris "

"Doa mama selalu menyertai kamu sayang"

"Yaudah sekrang hapus air mata kamu terus kita turun yahh sayang, haris pasti udah nungguin pengantin wanitanya yang kata orang-orang sangat cantik "
Ucap yanti menghapus sisa airmata nya , sambil sedikit menggoda anaknya itu

"Mah udah ah rara jadi malu"

Yanti dengan setia mendampingi rara untuk menurungi tangga rumah menuju haris yang sudah siap di depan suaminya dan juga penghulu yang Segera akan menikahkan mereka. berusaha membuat rara agar tetap tenang.

Semua mata kini tertuju ke arah mereka ada yang melihat dengan tatapan memuji bahkan ada tatapan takjub

Yanti membimbing rara agar duduk di samping haris

Sebenarnya haris juga sempat takjub melihat rara rapi kemudian dia kembali fokus untuk menghilangkan rasa gugupnya nanti

"Bagaimanaa apa semua sudah bisa di mulai sekarang"
Ucap sang ppenghulu

"Iya pak silahkan di mulai"jawab doni ayah haris

"Yasudah silahkan pak"
Ucap sang penghulu kepada pratama

"Saya nikahkan dan kawinkan engkau sodara haris..............."

****

Setelah ucapan sahh dari para saksi kini haris dan rara Sudh sah menjadi sepasang suami istri

(Yeyyyyyyyy......... Athournya bahagia banget)

Malam ini adalah malam resepsi pernikahan Haris dan rara
kini mereka sedang Berada di kamar hotel yang akan di tempati untuk resepsi pernikahan mereka nanti

"Pak..pak... Pak haris bangun pak.."
Rara mencoba untuk membangunkan pak haris yang memang langsung tidur saat sudah sampai di sini tadi siang

(Lama juga yahh tidurnya)

Hmm sedangkan orang yang di bangunkan tidak bergerak sama sekali
Rara sudah hampir prustasi di buatnya

Tapi kemudian ia teringat apa yang di katakan oleh ibu mertuanya beberapa hari yang lalu

Flasback on

Rara tengah berada di rumah pak haris untuk makan malam bersama sebenarnya ini adalah makan malam keluarga.

Sesaat setelah selesai makan malam keluarga haris dan rara sekarang sudah berada di ruang keluarga, rara duduk di antara ibu dan calon ibu mertuanya.

"Rara" ucap ibu haris

"Iya tante" Jawab rara

"Jangan panggil tante yah sayang kamu kan sekarang anak bunda juga, panggil bunda aja yahh"
UUcap  ibu haris, lagi

"Iy..iya bunda"
Jawab rara masih agak ragu-ragu

"bunda mau kasih tahu kamu sesuatu "

"Ada apa bun"
Jawab rara penasaran

"Ini itu tentang haris"
Mendengar kata haris rara menjadi semakin penasaran apa yang pak haris sembunyikan dari dia
..............

"Haris itu kalo tidur suka gak tahu waktu , dia kebo banget ra bahkan kalo udah tidur susah banget di banguninnya"
Sambung bunda haris

Mendengar itu rrara menjadi sedikit tenang, tapi apa benar pak haris kalo tidur bisa kayak gitu

Meskipun agak ragu ia akhirnya bertanya ke bunda haris

"Masa sihh bun"

"Iya sayang, tapi tenang bunda kasih tips buat kamu.. Kalo kamu udah capek bangunin haris tapi harisnya gak bangun-bangun kamu pencet aja hidungnya nanti juga dia bangun sendiri"
Ucap bundanya lagi

Flasback off

Rara akhirnya menggunakan tips yang di katakan bundanya itu ia memencet hidung pak haris sampai pak haris bangun

Dan sungguh sebuah mukhjizat haris lansung terbangun..
Padahal tadi rara bahkan sudah memukul kaki haris untuk bangun dan mencubit tangannya beberapa kali tapi tidak bangun-bangun dan kini dia hanya memencet hidung haris sebentar dan dia lansung bangun

"Hei apa kau ingin membunuhku, apa kau ingin jadi janda mudah hah"ucap haris  sansakartis

Ishhh berlebihan sekali aku kan hanya memencet hidungnya tapi Perkataannya, itu apa dia bilang janda muda siapa juga yang mau jadi janda muda lagipula kaloupun aku mau membunuhnya aku sudah melakukan dari awal
Gumam rara dalam hati

"Maaf pak, saya kan cuman mau membangunkan bapak "

"Ehh pak, bapaak mau kemana"tanya rara lagi

"Saya mau mandi, kenapa kamu mau ikut"
Ucap haris dengan muka yang terlihat ganas di mata Rara

"Sungguh Tega-teganya dirimu"
Ucapnya mendramatis

"Gak usah lebay "
Ucap haris lagi

RRara yang mendengar itu hanya mencebikkan bibirnya

Disinilah awal dari kesabarn rara di uji apakah ia mampu Bertahan atau mungkin nanti dia akan menyerah

****

Jangan lupa vote yahh guys

Cold CEO Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang