Chapter 19

9K 99 0
                                    

Ayo biasakan vote sebelum membaca

Selamat membaca guyss
****
Rara terbangun dari tidurnya karna merasa haus

Dan merasakan sebuah tangan kekar yang memeluknya dari belakang ia pun menoleh dan wajahnya tepat di depan wajah haris karna jarak yang begitu dekat rara sampai bisa merasakan deru nafas dari haris

Ia memandang wajah haris sambil membelainya kemudian ia tersenyum

"Wajar saja semua wanita di kantor sangat tergila-gila padamu kamu memang tampan dan bibir ini begitu seksi dan saat kau tertidur seperti ini
Wajahmu begitu damai beda sekali saat kau terbangun kau hanya bisa marah2 dan memerintah sesukamu. "Ucap rara kemudian mencebikkan bibirnya

Ia perlahan turun dari kasurnya ia melakukannya dengan sangat pelan agar haris tidak terbangun

Setelah turun ia kembali melangkahkan kakinya ke arah dapur

Setelah sampai ia pun mengambil air di dalam kulkas dan bergegas kembali ke kamarnya

Namun ia teringat sesuatu

"Ohh iya sebelum gue masuk rumah sakit. Guekan dapat surat dimana yahh gue simpan "

Ia pun berjalan kearah kamar yang dulu ia tempati

"Dimana yahh gue simpannya "
Ia mencari di laci tempat tidurnya

"Ah ini dia akhirnya ketemu juga "

Ia membuka surat yang  dulu belum sempat ia baca.

(Isi surat)
"Setelah ini hidup loe gak akan tenang gue akan bisa pastiin itu rara.  Loe akan mati dengan cara yang paling mengerikan"

Rara merasakan tubuhnya yang sedikit bergetar karna merasa takut ia   tidak tahu siapa musuhnya.  Apa yang ia lakukan kenapa orang yang mengiriminya surat ini begitu sangat membencinya

Kemudian ia menyimpan kembli surat itu di dalam lacinya dan kembali ke kamarnya bersama haris

Saat rara melamun karna memikirkan isi surat nya tadi
Haris yang sudah terbangun dari tadi melihat tatapan kosong dari istrinya itu

"Sayang" panggil haris
Namun tidak ada jawaban
"Sayang... " tetap tidak ada jawaban

Ia perlahan mendekat ke arah istrinya

"Rara, sayang " sambil menepuk pelan bahu rara

"Ahh iy mas" jawab rara sedikit terkejut

"Apa kau baik-baik saja " tanya haris

"Gue gak boleh bilang apa2 dulu sama haris gue gak mau buat dia khawatir "

"Kamu kenapa sayang, mengapa malah melamun "
Tanya haris lagi

" aku Gak papa kok mas " jawab rara di sertai senyum termanisnya agar haris tidak curiga

"Baiklah,  lebih baik sekarang kita nonton tv.  mau "

"Ayo"

"Kau masak popcorn yahh "

"Popcorn buat apa Kita kan cuman mau nonton TV "

"Bukan hanya itu sayang tapi Kita juga akan menonton film di TV Kau belum tahu kan TV ini bisa di gunakan untuk menonton film 4D "

"Wahh benarkah,  baiklah Kau siapkan film nya dan aku akan menyiapkan popcorn nya,  ok"

Setelah memasak popcorn rara kembali ke ruang keluarga sambil membawa satu mangkuk popcorn

Haris segera menyuruh rara untuk duduk karna film nya akan segera ia putar

"Film apa yang kau putar" tanya rara

"D***n"(maaf namanya di sensor yahh) jawab haris singkat

"Wahh kamu update juga yahh in kan film yang lagi booming banget sekarang "

Haris hanya bergumam dan mulai memakan popcorn yang sudah rara masak tadi

Waktu semakin berlalu jam sudah. Menunjukkan pukul 11 malam dan  biasanya pada jam segini rara sudah tertidur dengan nyaman

Akhirnya rara tertidur di samping haris ia menyandarkan kepalanya di bahu haris dan tertidur dengan nyaman nha seolah bahu haris adalah tfmpat tidurnya

Haris yang menyadari bahwa rara sudah tertidur ia kemudian menoleh secara perlahan ke arah wajar rara memandanginya dan tersenyum
"Saat kau tertidur seperti ini kau
Seperti seorang bayi sangat imut saat kau diam seperti in. Tapi saat kau terbangun maka dunia pun akan ikut tuli mendengar semua suara cempreng mu itu"

Dengan perlahan haris membawa tubuh rara ke dalam dirinya dan menggedongnya ke kamar
Gharis membaringkan tubuh rara perlahan ke tempat tidur mereka kemudian menyelimutinya

Haris pu berbaring di samping rara mengecup dahinya perlahan kemudian menarik tubuh rara secara perlahan ke dalam pelukannya.

"Selamat malam sayang, mimpi indah"bisik haris setelah mencium kepala haris

****

Haris terbangun dan meraba narkas di damping tempat tidurnya untuk mencari ponselnya

"Udah jam 4" ia segera bangun Dari tempat tidurnya dan berjalan ke arah kamar mandi untuk membasuh mauka dan mengambil wudhu

Setelah kelur Dari kamr mandi ia bermaksud membangunkan rara untuk shalat subuh berjamaah. Namun ia tidak menemukan istrinya itu di tempat tidurnya

"Rara... " haris memanggil istrinya
"Iya mas" jawab rara Dari arah belakang haris

"Kamu Dari mana.. "
"Aku tadi dari dapur ambil minum terus ke kamar mandi ambil wudhu Kamu saja Yang tidak bisa melihat ku, ada apa "

"Aku mau ngajakin Kamu shalat subuh bareng "

"Ohh ayok"

Haris dan rara pun shalat subuh berjamaah bersama ini kali pertama haris menjadi imam dalam keluarga barunya dan kali pertama bagi rara menjadi makmum dari suaminya

(Impian gue banget nihh)

Setelah selesai rara mencium tangan haris sebagai bentuk penghormatan

Selesai shalat berjamaah rara segera menuju ke arah dapur untuk memasak

"Gue masak apa yahh, gue masak Nash goreng aja dehh in kan masih pagi"

Akhirnya masakan rara sudah selesai

"Ahh gak sia -sia gue biasa bantuin mama masak akhirnya berguna juga Kalo enggak gue bisa2 ngeledakin nihh dapur "

Rara melihat haris Yang sudah lengkap dengan setelan kantornya dan berjalan turun dari tangga

"Mas,  makan dulu. Maaf rara cuman masakin nasi goreng "

Haris pun berjalan ke arah meja makan.  Rara dengan segera mengambilkan haris nasi

"Gak papa kok rara apapun Yang Kamu masak pasti aku makan sayang "ucap haris dengan senyumannya

Rara merasakan pipinya Yang memanas karna ucapan haris
.
.
.
.
.
.
.
.
.
****
Next chapter guys
Jangan lupa vote yahh

Cold CEO Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang