chapter 15

10.5K 89 0
                                    

Maaf kalo boring Yahh salahkan thournya miane...

Haris POV

"Ahh akhirnya selesai juga "
Sekarang sudah jam berapa, ku lihat jam tanganku

"Ahh sudah jam 11" aku segera bangkit dan berjalan keluar kantor pasti rara sudah tidur
Aku begadang karna pekerjaan yang menumpuk

***

Aku menekan pasword apartemen dan memasukinya
Aku melangkah ke kamar rara namun tidak ada orang di dalam

"Dimana rara"
Gumamku

Aku mencarinya di kamar mandi kamarnya namun tetap tidak ada aku akhirnya berjalan ke arah dapur dan menemukan rara yang sedang tertidur di meja makan

"Apa dia menungguku "
Gumamku lagi

Sampai tertidur seperti ini,
Aku memutuskan untuk mengangkatnya ke arah kamarnya dan merebahkannya di kasur nya namun karna mungkin rasa capek dan kantuk, tampa sadar aku tertidur di smping rara

Skip

Rara POV

Aku merasakan sebuah tangan kekar yang memelukku erat dari belakang

Ku lepaskan tangan itu secara perlahan dn bangkit dari tempat tidur

"Pak haris "  kenapa pak haris bisa tidur di sini dan bukannya akj tadi malam tidur di meja makan yahh

****

Athour POV

Rara bankit dari tempat tidur dan dan ingin berjalan ke arah kamar mandi namun kepalanya terasa sakit dan pandanganya pun kabur

Haris yang baru bangun dari tidurnya melihat rara Yang terlihat seperti ingin Pingsan

Rara merasakan tubuhnya sedikit aneh dan semuanya sudah gelap

Haris segera berlari dan menagkap tubuh rara yang akan terjatuh ke lantai

"Rara, bangun rara"
Ucap haris terdengar khawatir

Haris dengan segera membawa rara ke rumah sakit terdekat

dalam Perjalanan haris terus mencoba membangunkan rara namun tetap rara tidak bangun juga.

Dan membuat haris tambah khawatir

Skip

(rumah sakit)

"Bagaimana dok,,,?" tanya haris cemas ke arah dokter yang baru saja selesai memeriksa rara

"Apa saya bisa bicara dengan keluarganya"jawab sang dokter

"saya dok, saya suaminya "ucap haris cepat

"Baik, silahkan ikut saya dulu"
Ucap dokter lagi

Haris pun mengikuti dokter itu sampai ke ruangannya

"Gimana dok apa ada yang serius.."tanya haris terdendengar sangat khawatir

"Begini pak, ini baru prediksi, saya melihat seperti ada tumor di otak buk rara. Tapi kami akan melihat lebih detail nya lagi pak, apakah memang benar itu tumor atau hanya gumpalan biasa "
Ucap sang dokter serius

haris terkejut
"Terus bagaimana dok apa istri saya akan baik-baik saja "haris terdengar mulai prustasi

"Tenang pak,kita akan melakukan yang terbaik buat buk rara"
Ucap dokter menenangkan

"Kalo begitu saya permisi dok, makasih"
Ucap haris lemah dia seperti orang yang tidak punya semangat hidup..

"iya pak, sama-sama"ucap sang dokter tersenyum

**

Haris berjalan gontai memasuki ruangan tempat rara berbaring sekarang, rara terlihat tenang dengan mata yang masih tetap terpejam dengan jarum infus yang menancap di tangan kanannya

Haris mendekati sang istri dengan tatapan kasih sayang. Duduk di kursi samping tempat tidur rara dan memegang tangan rara dengan sangat lembut.
Namun tampa sadar air mata haris jatuh, haris sudah tidak bisa menahan tangis yang sudah ia tahan sedari tadi

"Rara pukul aku, marahi aku kalo perlu, asalakn jangan diemin  aku kayak gini ra "ucap haris di sela isakannya

"Rara, lihat aku rara bangun dan bicara lah denganku, apa kmu marah kepada ku , kalo begitu maafkan aku "Ucap haris lagi
Dia bangun dari duduknya dan mendekan wajahnya ke wajah rara
Kemudian mencium kening rara dengan penuh kasih sayang kemudian,pipi,hidung dan tangan rara

"Rara lihat apa kau tidak akan marah melihat aku melakukan ini. jadi bangunlah dan marahi aku"Ucap haris sedikit berteriak dia terlihat sangat kacau

Yanti, pratama(tama), sarah dan ilham melihat anak mereka.
Betapa hati mereka teriris melihat salah satu dari mereka ada yang berbaring lemah di atas kasur rumah sakit dan satu lagi terlihat sangat prustasi

Sarah dan ilham pun sedikit terkejut saat pertama kali melihat putra nya menangis. karna haris tidak pernah menangis seperti in.

Mereka pun memasuki ruang tempat rara berbaring.

"Haris "panggil sarah lembut

Karna mendengar seseorang memanggil namanya haris segera menoleh ke belakang

"Bunda "ucap haris , haris pun mendekati sng ibu dan lansung memeluknya
Dan masih terus menangis

"Bunda, rara"
Sarah pun membalas pelukan sang anak

"Kamu yang tenang yhh sayang, rara itu wanita yang tangguh kamu harus yakin kalo dia pasti akan baik-baik saja "ucap sarah menenangkan sang putra

"Bun kenapa semua orang yang Haris sayang slalu dalam bahaya,kenapa bun. Apa haris memang hanya takdir kan untuk menderita  "ucap haris lemah

"Hussss kamu in ngaco, semua itu cuman kebetualan sayang. Yang terpenting kamu harus sabar yahh"nasehat sarah dia sebenarnya juga merasa sedikit khawatir

"Makasih bun" balas haris lemah
Haris merasa sedikit tenang setelah mendengar nasehat sang bunda
***
Jam sudah menunjuk angka 12 malam namun rara belum juga sadar dari komanya

Sedangkan haris masih setia duduk di samping rara menunggu nya agar cepat bangun..

Tiba2 pintu kamar itu terbuka dan menampilkan seorang laki-laki berperawakan tinggi dengan jas putih yang melekat di tubuhnya

Haris segera bangkit dari tempat duduknya dan segera mempersilahkan sang dokter untuk memeriksa rara

"Bagaimana dok..??"tanya haris setelah melihat dokter  telah selesai memeriksa rara

"begini pak, memang yang ada di kepala buk rara adalah tumor. Jd kita minta kesediaan bapak untuk menyetujui tindakan  operasi ssekarang karna jika terus di biarkan akan berakibat buruk untuk organ lainnya pak."
Ucap sang dokter

"yg terpenting lakukan yang terbaik buat istri saya dok, jika dengan operasi istri saya akan baik saya akan menyetujuinya"
Ucap haris dengan penuh mohon

dia hanya ingin istri nya kembali dia akan melakukan apapun untuk bisa membuat rara kembali sehat

***

(Ruang operasi)
Dokter sedang melakukan tindakan operasi terhadap rara

Sedangkan di luar ruangan haris dengan gelisah terus berjalan mondar mandir di depan pintu ruang operasi serta orang tua rara dan haris yang tengah duduk dengan ekspresi cemas di ruang tunggu.

(Beberapa jam kemudian)

Pintu ruang operasi sudah kembali terbuka dan menampilkan seorang dokter yang sudah melakukan tindakan operasi

Haris segera menghampiri sang dokter

"Gimana dok, istri saya"
Tanya haris cemas

"Semua berjalan dengan baik pak, tapi...."

*****

wahh ternyata haris sudah mencintai rara guyss

Tunggu kelanjutan mereka yahh

Cold CEO Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang