Chapter 17

9.2K 84 2
                                    

Riska dan lilis akhirnya sampai di rumah sakit

Saat di lorong rumah sakit menuju ruangan rara,  tiba-tiba lilis melihat ada seseorang yang
Menurutnya sangat aneh
"Ris.. Riska ada ninja ris liat deh " ucap lilis sambil melompat kegirangan seperti anak kecil mendapatkan mainan baru

Riska yang mendengar suara lilis segera menghentikan langkahnya

"Ninja apa maksud kamu, mana..?? "
Ucap riska aneh

"Itu tadi ada di sana" sambil nunjuk tempat dimana ia meliat ninja tadi

"Mana lis gak ada,  lagian mana ada ninja di zaman sekarang aneh kamu"

"Ada ris tadi aku liat orang itu pakai topeng terus bajunya item-item kayak ninja" ucap lilis menyakinkan

" dasar lilis mana ada ninja Aku yakin orang itu pasti punya niat gak baik dari penjelasan lilis tadi sepertinya orang itu penjahat aku harap dia bukan ngincer rara atau kami semoga"
Batin riska

"Yaudah jangan di pikirin sp tahu kamu salah liat tadi "
Ucap riska lagi

"Iya kali yahh yaudah kita keruangan rara saja yuk "
Ucap lilis lagi

Saat tiba di ruang inap rara riska dan dan lilis tidak lansung masuk
Mereka terdiam di luar karna melihat boss mereka yang menurut mereka sangat dingin dan memiliki hati sekeras batu
Sekarang mereka melihat dengan mata mereka sendiri bahwa apa yang mereka pikirkan tentang boss mereka tersebut salah besar
Mereka melihat haris yang tampak hancur dan lemah di hadapan rara mereka dapat melihat sendiri tatapan penuh kasih sayang yang di tunjukkan haris kepada sahabatnya itu

Riska membuka pintu dengan perlahan

"Assalamualikum " ucap riska pelan

Haris pun menoleh

"Waalaikumsalam.  Riska, lilis silahkan masuk" jawab haris

"Ehh iya pak, kita tadi agak terlambat karna pekerjaan sy yang belum selesai"ucap riska
Haris hanya mengangguk sebagai tanggapan
"Ohh iya pak dimana pak bima dan yang lain "ucap riska lagi

"Mereka sudah pulang baru saja, kalian bisa duduk disana dulu " sambil menunjuk sofa panjang di sudut ruangan

Setelah itu mereka kembali terdiam.
Sementara itu haris kembali duduk di samping rara

Setelah beberapa menit haris merasa mengantuk namun saat ia akan memejamkan mata nya ia seperti merasakan tangan rara yang sedikit bergerak

"Rara.. " ucap haris pelan

"Pa.. Pak.. Ha.. Ri... S... " ucap rara pelan dan terbata

Dan gerakan cepat haris memencet tombol darurat untuk memanggil dokter

****

Setelah dokter yang memeriksa rara sudah keluar haris segera menghampiri dokter tersebut

"Bagaimana keadaan istri saya dok...?? " tanya haris lansung

"Selamat pak buk rara sudah mewati masa kritis nya sekarang dia hanya perlu di rawat sebentar untuk masa pemulihannya " ucap sang dokter sambil tersenyum

"Alhamdulillah, makasih dok"

"Kalau begitu saya permisi yah pak "

"Silahkan dokter "

Setelah dokter pergi haris segera memasuki kamar rara

"Bagaimana keadaan kamu "

"Aku baik,  makasih karna udah jagain aku dia sini" ucap rara lemah

"Itu udah tugas aku sebagai suami kamu rara"ucap haris sambil tersenyum

Untuk sesaat rara merasakan hatinya menghangat mendengar kata-kata dari haris apalagi saat melihat senyum haris ini pertama kalinya rara melihat haris tersenyum

"Rara.. "Teriak seseorang

Rara menoleh ke sumber suara

"Riska, lilis"

"Rara kami sangat merindukamu"ucap lilis sambil memeluk rara begitu pun dengan riska

"Aku juga"

Setelah itu mereka terlihat asik berbincang entah itu mengejek kepolosan lilis ataupun membicarakan seorang penjual bakso  sok ganteng yang sempat mengoda lilis (lilis yang terzolimi)

Sabar ya lis -athour

Sementara itu haris memperharikan ketiga sahabat itu berbincang ia sangat bahagia karna menurut nya rara tidak salah dalam memilih sahabat melihat betapa indah persahabatan mereka

"Ehh ra gue pulang duluan yahh soalnya nyokap gue katanya mau kerumah om gue " ucap lilis

"Ehh bareng aja kita kan tadi juga satu mobil kesini lagipun gue masih harus selesein kerjaan gue yang sempat aku tunda tadi.  Gak papa kan ra" ucap riska lagi

"Gak papa kali yaudah kalian hati-hati yahh"

"Iya ra kita duluan yahh assalamualikum " ucap riska

"Assalamualikum " ucap lilis

"Waalaikumsalam "ucap lilis sambil tersenyum

Setelah kepergian sahabat-sahabat rara haris berjalan ke arah rara

"Apa kamu butuh sesuatu "ucap haris

"Ehh pak haris, aku cuman mau minum"

Haris pun mengambilkan air untuk rara dan bermaksud meminumkannya

"Ehh,,,, biar saya saja pak"ucap rara mencegah haris

"Biar saya saja tangan kamu pasti masih agak keram"

"Iya juga sihh"gumam rara

Dengan gerakan lembut haris membantu rara untuk minum setelah selesai haris pun meletakkan gelasnya di meja samping tempat tidur rara

"Makasih pak"

"Jangan panggil saya bapak terus emangnya saya bapak kamu"

Rara pun tertawa mendengar ucapan haris

"Bapak bisa ngelucu juga yahh"ucap  rara masih sedikit terkekeh

"Udah saya bilang rara jangan panggil saya bapak, panggil saya haris. Atau gak kamu saya cium mau"

"Emang bapak berani, "ucap rara dengan maksud menjahili haris

Dengan gerakan cepat haris mendekat ke depan rara dan

CUP
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

*****
😁😁😁
KEPO YAHH NEXT CHAPTER YAHH
Jangan lupa vote yah guys dan aku masih setia nungguin komen kalian

Cold CEO Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang