"Jadi... Kalian akan segera melangsungkan pernikahan?!"
Wu Yifan,dokter yang bertugas menggantikan Baekhyun hari itupun ikut berbahagia dengan kabar gembira yang disampaikan oleh salah satu pasien Baekhyun tersebut. Lu Han.
Kedua namja itu kini sibuk mengobrol sambil Yifan menuliskan beberapa data yang perlu dicatatnya. Kris ini adalah seorang intern yang kemampuannya bisa dikatakan bagus. Dan mungkin itulah penyebab beberapa kali Baekhyun mempercayakan penanganan pasiennya kepada lelaki yang merupakan lulusan siswa berprestasi disalah satu universitas kedokteran di Kanada.
"Entah kapan aku bisa segera menyusul"intern muda itu terkekeh setelah mengucapkan kata-kata tersebut. Entah itu sebuah gurauan lalu baginya,atau sebuah hal yang tak terlalu dia tanggapi serius...
"Memangnya kau tidak memiliki kekasih,uisa?"
Sang intern tersenyum,kemudian menggelengkan kepalanya "aniya. Aku terlalu fokus pada karierku,sepertinya"
"Sayang sekali,padahal kau tampan"
"Ouh,jinjjayo?"
"Eoh. Dan aku pernah sekali mendengar kekasih Byun uisa dan tunanganku menyebut namamu dalam obrolan mereka. Mungkin tanpa kau sadari,kau sama terkenalnya dengan idola dirumah sakit ini"
"Mereka dekat?"
"Yah.... Eum,begitulah"
Yifan kembali melanjutkan kegiatan mencatatanya,sebelum akhirnya berhenti dan kembali memulai obrolan "Jika benar aku terkenal... Berarti aku bisa segera mendapatkan calon istri? Kkk~~"
"Yah"ujar Luhan "asal bukan tunanganku yang kau jadikan calonnya, Yifan uisa"
"Ah,aniya! Aku tak mungkin bertindak serendah itu..."
Mereka lantas tertawa sebelum akhirnya berhenti dan menoleh tepat pada pintu yang baru saja digeser oleh seseorang "eoh,Seo-ah?/Joohyun-sshi"
"Kalian... Sepertinya asyik membicarakan sesuatu"ujar Seohyun sembari meletakkan kotak makan siang diatas nakas bercat putih tersebut. "Apa sedang membicarakan tentang... Seorang gadis,eoh?"
Mata Seohyun menyipit,menatap kedua lelaki yang kini menatapnya heran. Gadis itu kemudian tertawa "aku bercanda!"
"Yak,Seo-ah! Kau ini..."
Suara didalam ruangan itu kini terasa lebih ramai dengan kehadiran suara tawa Seohyun. Ketiganya asyik berbagi cerita gembira sebelum akhirnya Yifan ingat dengan beberapa pasien lainnya yang mesti dipantau. Dia harus melakukan itu sebab dokter Baekhyun kini tengah berada diluar kota.
"Baiklah. Aku tak ingin mengganggu romantisme kalian. Aku akan segera mengunjungi pasien yang lain"
"Eoh"
Yifan baru akan benar benar pergi jika saja Seohyun tak buru-buru mencegahnya "eum, Yifan uisa!"
"Ah,ye?"
"Jika kau tak sibuk... Kau bisa ikut makan siang bersama denganku dan Luhan disini"
"Ah... Gamsahamnida. mungkin lain kali. Aku harus mengunjungi suatu tempat dulu siang ini"
"Ah... Baiklah"
.
.
.
#flashback
Seorang lelaki dengan setelan jas dan seorang wanita dengan balutan gaun pengantin kini berlarian disepanjang trotoar dijalanan kota Seoul. Sesekali,keduanya menengok ke belakang,memastikan jarak keduanya dan beberapa orang berjas hitam itu semakin jauh. Mereka sedang melarikan diri...
"Yak,Hyojin! Wu YiFan! Kembali!!!"
"Kejar kami,dasar orang-orang bodoh!"
Keduanya terus berlari,dengan rona bahagia. Tanpa memikirkan apapun... Segala resiko yang menunggu disana... Mereka tak memperdulikan itu. Paling tidak hingga keduanya terikat oleh janji suci...
"Oppa!"
"Ne,Hyojin-a?"
"Aku..."Hyojin nampaknya ragu. Meragukan tindakan mereka ini
"Hyo,wae?" Yifan langsung menanyai gadis itu ketika dia menghentikan kedua kakinya yang berlari itu secara tiba-tiba. Yifan menatapnya sembari mencengkram pundak gadis itu "ayolah,cepat! Mereka akan menangkap kita"
Hyojin menatap lelaki itu begitu dalam,sebelum kemudian tersenyum tipis dan secara perlahan menyingkirkan jemari yang mencengkram pundaknya "kita akhiri saja..."
Semua adalah kenyataan,namun hati lelaki itu tak siap dengan keputusan menyakitkan yang diambil oleh Hyojin. Hubungan yang mendapat tentangan dari semua orang...
Terus melangkah ditengah restu yang begitu sulit didapat dan
sebuah keputusan nekat yang didasari rasa diantara masing-masing itu
Kini berakhir... Dengan sebuah penyelesaian yang seketika mematahkan harapan besarnya. Memupus segala angannya... Menghempas semua bahagia,kedasar jurang...
Tubuh Yifan tak juga bergerak ketika gadis itu melangkah menuju jalanan besar. Sampai tubuh jangkungnya itu kini berada dalam pengawasan para pengawal ayahnya...,ah bukan. Yang benar adalah ayah mereka...
Sementara tubuh itu membeku,Hyojin justru menenuruskan langkahnya. Mengabaikan teriakan peringatan dari beberapa pejalan kaki yang kebetulan berada disana.
Dan cerita itu... Diakhiri dengan tubuh yang baru saja terhempas ke troar jalan. Bersimbah darah...
#Flashback End
*
Disanalah sang intern itu berada. Di jalanan besar di kota Seoul. Melaju dari rumah sakit dengan mengendarai sepeda motornya,dengan seikat bunga daisy yang dipesannya khusus...
...Untuk wanita yang dicintainya... Untuk adiknya
Wu Hyojin....

KAMU SEDANG MEMBACA
KumCer Akiphylia (Kumpulan Cerpen)
Short StorySekumpulan kisah dari banyak tokoh yang mampu dituangkan penulis ke dalam tulisannya. Mungkin banyak dari kisah mereka yang sebelumnya telah dibaca, atau mengingatkan kembali para pembaca dengan tokoh idola yang menjadi pemeran dalam kumpulan fiksi...