Aku...
Adalah lelaki dengan sebuah cinta. Cinta untuk seorang wanita,yang begitu ingin kumiliki,ingin kujaga... Namun,Tuhan rupanya tak memberi restu. Tuhan menyatakannya,dengan Kuasa yang tak tertanding...Bahkan oleh cinta pada masing-masing kami
Namun ditengah harapan yang semakin pupus,dia berbisik lembut padaku
"Mungkin bahagia kita...Ada di surga"
.
.
.
Choi Sulli & Wu Yi Fan...
Selembar kertas yang ditemukannya di celah pintu menciptakan senyum di wajah gadis itu. Kakinya kembali terlindung dari dingin lantai keramik yang hari itu cukup membuat tubuh menggigil, dan kain panjang yang menjulur hingga menutup setengah tubuhnya tersingkap dan memperlihatkan jemari lentiknya ketika tangannya memegang kertas tersebut.
"Jadi... Akhirnya aku akan bertemu kembali denganmu, Kak Yifan?"
*
Dan anggukan kepala si kecil, membuat laki-laki itu mengerti.
"haenbokkaeyo,Dan?"
Jika pernikahan yang mempertemukan kembali dirinya dengan orang-orang di keluarga Wu ini mungkin tidak hanya sekadar akan menjadikan pernikahan ini sebagai ikatan penyatu seorang sekretaris dengan sifat riang dan pemuda baik hati namun kaku. Laki-laki dengan jas berwarna gading ini yakin, jika momen sakral yang akan dilaksanakan itu adalah bentuk kemurahan hati dari dewa langit atau apapun--yang kadang diragukannya-- untuk pangeran kecil di keluarga Wu ini. Daniel Wu, anak Wu Yifan.
Pertanyaan itu membuat Daniel mengangguk penuh semangat, "Heum! Tentu, Jongdae-samchon" Jawabnya sambil tersenyum. Membuat Jongdae menghembuskan napas. Jawaban Daniel tadi mengikis sedikit rasa bersalahnya pada Yifan atas kejadian lama yang mungkin pernah membuat ayah dari bocah ini terluka.
Jongdae belum pernah merasa selega ini, sejak kejadian itu terjadi.
"Lalu?" Jongdae menurunkan tubuhnya dan matanya beradu dengan mata Daniel Wu "Bagaimana dengan Yeonhee eomma?"
Mata Wu Daniel berkedip, sebelum kemudian tersenyum dan berkata, "Kata ayah, eomma tetap akan menjadi ibuku. Aku juga menyayangi ibuku, samchon"
Dan jawaban bocah yang rasanya kini telah bertambah tinggi itu, membuat ujung bibirnya tertarik keatas. Ah, rupanya semua orang tak lagi bersedih... Kakaknya..,Yeonhee.., Daniel lalu Yifan.
Dan mudah-mudahan, kebahagiaan ini terus bertahan. Terus hadir pada orang-orang di sekitarnya...
"Eum..,samchon!" Jongdae membuka matanya dan menatap Daniel sekali lagi.
"Waeyo, Daniel-a?"
Bocah Wu itu memainkan jemarinya sebelum tersenyum malu-malu. "Samchon mau menemaniku?" Tanya Daniel, dengan suara yang pelan. Ekspresi lucu yang membuat Jongdae ikut tersenyum lalu membelai kepala bocah Wu itu lembut
"Memangnya kau mau pergi kemana,Daniel-a?"
"Membeli hadiah untuk..." Kali ini Daniel memainkan kakinya, bergerak mendekati Jongdae lalu berbisik pelan "Jinri eomma! Tapi jangan sampai appa tahu."
Oh, astaga! Rupanya Daniel ingin memberi kejutan pada calon ibunya.
"Baiklah" Jongdae mengangguk " Samchon akan... Datang menjemputmu di rumah"
KAMU SEDANG MEMBACA
KumCer Akiphylia (Kumpulan Cerpen)
Short StorySekumpulan kisah dari banyak tokoh yang mampu dituangkan penulis ke dalam tulisannya. Mungkin banyak dari kisah mereka yang sebelumnya telah dibaca, atau mengingatkan kembali para pembaca dengan tokoh idola yang menjadi pemeran dalam kumpulan fiksi...